Sukses

Adu Pengalaman 3 Capres dan Cawapres Kelola Transportasi Umum, Siapa Lebih Baik?

Pengamat transportasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno, menyoroti pengalaman Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) pada Pemilu 2024.

Liputan6.com, Jakarta Pengamat transportasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno, menyoroti pengalaman Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) pada Pemilu 2024.

Djoko memaparkan, untuk Capres Anies Baswedan memiliki pengalaman mengelola Bus Trans Jakarta dengan nilai subsidi Rp 4,3 triliun per tahun sudah dapat mengcover 88 persen wilayah Kota Jakarta.

Sementara, Cawapres Gibran Rakabuming Raka dengan Bus Batik Solo Trans (BST) mulai tahun 2024 menyisihkan dari APBD sebesar Rp 15 miliar (subsidi BST).

"Sedangkan Capres Ganjar Pranowo mengelola Bus Trans Jateng tahun 2023 dikucurkan subsidi Rp 104 miliar dari APBD Prov. Jateng," kata Djoko dalam keterangan resminya, Senin (18/12/2023).

Perbedaannya, Capres Anis Baswedan dan Cawapres Gibran Rakabuming Raka melanjutkan program kepala daerah sebelumnya. Sedangkan Capres Ganjar Pranowo mengawali membenahi angkutan umum aglomerasi di Jawa Tengah sejak 2017, sekarang sudah 7 koridor yang beroperasi.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) terbaru tahun 2023, mengacu pada hasil pendataan rentang tahun 2018-2022, terdapat 416 Kabupaten dan 98 Kota di Indonesia.

Ditambah 38 provinsi menjadi 552 Pemda, tidak sampai 5 persen Pemda yang telah membenahi transportasi umum modern dengan skema pembelian layanan (buy the service).

Panjang Jalan Nasional

Djoko mengatakan, data BPS menyebutkan saat ini panjang jalan nasional di Indonesia telah mencapai 50.064 km yang terdiri atas jalan nasional tol sepanjang 2.460 km dan jalan nasional bukan tol sepanjang 47.603 km dengan kondisi kemantapan 92 persen tahun 2022. Sedangkan kondisi kemantapan jalan provinsi mencapai 73,79 persen dan jalankota/kabupaten 62 persen.

Berdasarkan SK Menteri PUPR Nomor 1688/KPTS/M/2022, proporsi panjang jalan di Indonesia berdasarkan kewenangan terdiri dari jalan nasional 47.603,39 km (8,90 persen), 47.874,4 km (9,06 persen) dan jalan kota/kabupaten 433.654,4 km (82,05 persen).

Aksesibilitas untuk daerah tertinggal, terdepan dan terluar serta perbatasan masih kurang diperhatikan. Layanan angkutan transportasi umum bus perintis dengan 300 rute (33.969 km) dan 597 kendaraan di 32 provinsi masih setengah hati. Kemudian, dari 33.969 km yang rusak 4.471 km (14 persen).

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jaringan Jalan Nasional

 

Dari 65 pulau-pulau kecil yang memiliki jaringan jalan nasional baru 25 pulau ada layanan angkutan bus perintis.

Disisi lain, keterhubungan jaringan jalan dengan simpul transportasi (bandara, pelabuhan laut, pelabuhan penyeberangan dan terminal penumpang) belum tuntas. Sudah terhubung jalan nasional untuk 106 pelabuhan laut (53 persen), 69 pelabuhan penyeberangan kelas 1 (57 persen), 12 terminal umum pelabuhan (31 persen), 86 terminal tipe A (73 persen), dan 44 bandara pengumpul (66 persen).

Djoko berharap dari ketiga Capres dan Cawapres tersebut bisa lebih memperhatikan transportasi umum. Lantaran saat ini, menurutnya Indonesia sedang mengalami krisis transportasi umum dan darurat keselamatan lalu lintas.

"Ketiga pasangan calon presiden dan wakil presiden yang bersaing di Pemilu 2024 telah menawarkan program transportasi umum walaupun dalam penyebutan berbeda. Namun, belum ada program keselamatan lalu lintas," pungkasnya.

3 dari 4 halaman

Dana Kampanye Anies Paling Kecil Dibanding Prabowo dan Ganjar, Nilainya Cuma Segini

Tak cuma visi misi dan gagasan, kekuatan dana kampanye tak jarang juga menentukan seseorang terpilih dalam Pemilihan Umum atau Pemilu. Dana kampanye salah satunya digunakan sebagai biaya operasional untuk beragam kegiatan calon presiden dan calon presiden atau capres-cawapres 2024.

Ketiga pasangan capres dan cawapres 2024 yaitu pasangan nomor urut 01 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, serta pasangan nomor urut 03 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD telah menyiapkan dan kampanye untuk bertarung dalam Pilpres 2024. 

Dari ketiga pasangan capres-cawapres 2024, dana kampanye Anies-Muhaimin (AMIN) ternyata paling kecil dibandingkan Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud.

Dikutip dari laman kpu.go.id, pasangan capres cawapres Anies-Muhaimin (AMIN) yang diusung Partai Nasdem, PKB dan PKS menyiapkan dana kampanye sebesar Rp 1 miliar. Dana ini berasal dari Pasangan Calon dalam bentuk uang.

 

4 dari 4 halaman

Dana Kampanye Prabowo-Gibran

Kemudian, pasangan capres cawapres Prabowo-Gibran yang diusung Partai Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PSI, PBB dan Garuda menyiapkan dana kampanye paling besar yaitu sebesar Rp 31,4 miliar.

Dana ini berasal dari Pasangan Calon sebesar Rp 2 miliar dalam bentuk uang, Rp 600 juta dalam bentuk barang dan Rp 28,8 miliar dalam bentuk jasa dari Partai Politik atau Gabungan Partai Politik

Sedangkan pasangan capres cawapres Ganjar-Mahfud MD yang diusung Partai PDIP, PPP, Hanura dan Perindo menyiapkan dana kampanye sebesar Rp 23,3 miliar. 

Dana kampanye Ganjar-Mahfud MD ini berasal dari Pasangan Calon sebesar Rp 100 juta dalam bentuk uang, Partai Politik atau Gabungan Partai Politik Rp 2,9 miliar dalam bentuk uang, Sumbangan Pihak Lain Perseorangan sebesar Rp 1.670.999 dalam bentuk uang dan Rp 20,3 miliar dalam bentuk yang dari Sumbangan Pihak Lain Perusahaan dan/atau Badan Usaha Nonpemerintah.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini