Sukses

Barbie Jadi Film Terlaris Warner Bros, Kalahkan Harry Potter!

Barbie, film yang sukses di musim panas adalah rilisan global terlaris dalam 100 tahun sejarah Warner Bros Studio, mengalahkan Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 2 yang dirilis pada tahun 2011.

Liputan6.com, Jakarta - Warner Bros telah mengubah imagenya dengan heels merah muda. Barbie, film yang sukses di musim panas adalah rilisan global terlaris dalam 100 tahun sejarah Warner Bros Studio, mengalahkan Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 2 yang dirilis pada tahun 2011.

Film karya Greta Gerwig tersebut mengungguli final saga dengan USD 767.505 menurut proyeksi Comscore. Diperkirakan, total global film Barbie menurut Comscore sebanyak USD 1,341,654,460 hingga hari Senin lalu (28/08).

Dilansir dari CNN, pada Senin (28/08), Warner Bros mengatakan ‘Barbie’ akan mengalahkan Harry Potter untuk menjadi film terlaris secara global. Namun, jumlah itu belum cukup untuk mencapai top 10 film terlaris sepanjang masa, yang tentu saja didominasi oleh franchise Disney seperti Marvel’s Avengers, Star Wars. dan Avatar.

Menurut Box Office Mojo, film terlaris sepanjang masa adalah Avatar yang menghasilkan USD 2,9 miliar secara global. Ini diproduksi oleh 20th Century Fox dan memulai debutnya pada tahun 2009. Franchise Avatar kini dimiliki oleh Disney.

FIlm Barbie dan Harry Potter Didistribusikan Warner Bros Pictures

FIlm Barbie dan Harry Potter didistribusikan oleh Warner Bros Pictures, yang dimiliki oleh perusahaan induk CNN, Warner Bros Discovery.

“Ketika Barbie pertama kali diumumkan, saya rasa tidak ada seorang pun yang memperkirakan bahwa ini akan menjadi fenomena global seperti yang telah terjadi,” Kata Paul Dergarabedian, seorang analis senior di Comscore kepada CNN.

Meskipun Harry Potter memiliki jalan kesuksesan yang lebih panjang dalam beberapa film, kebangkitan Barbie yang meroket menjadi “badai yang sempurna,” Dergarabedian menambahkan, tentang fenomena budaya, film, dan media sosial yang terjadi bersamaan.

Dergarabedian juga mengatakan, film ini dapat memberikan dampak besar bagi industri film di masa depan. “Implikasinya ke depan adalah hal ini bisa sukses bagi Warner Bros dan tentu saja Mattel,” katanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Musim Panas yang Luar Biasa

Minggu lalu, Barbie melampaui Super Mario Bros sebagai film terlaris di box office domestik tahun ini. Barbieland hanya membutuhkan waktu 34 hari sejak dirilis untuk mencapai gelar pemecah rekor itu.

Barbie mulai memecahkan rekor lebih awal. Film tersebut menghasilkan USD 155 juta di dalam negeri pada akhir pekan pembukaannya, menjadi akhir pekan pembukaan terbesar tahun ini dan debut terbesar yang pernah ada bagi sutradara wanita.

Barbie juga dinobatkan sebagai rilisan domestik terlaris Warner Bros Discovery, mengalahkan ‘The Dark Knight’ pada tahun 2008.

Barbe mencapai angka box office global senilai USD 1 miliar hanya dalam tiga minggu setelah penayangannya, dalam sejarah hanya sekitar 50 film, disesuaikan dengan inflasi yang mencapai angka tersebut, menurut Dergarabedian sebelumnya. Gerwig menjadi sutradara wanita solo pertama yang menghasilkan film bernilai miliaran dolar.

Namun, film ini tidak lagi menguasai box office domestik. Pada akhir Agustus, ‘Blue Beetle’ yang juga didistribusikan oleh Warner Bros Pictures berhasil menggeser ‘Barbie’ dari puncak box office Amerika Serikat. Akan tetapi, pembukaan domestiknya yang bernilai USD 25 juta tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan ‘Barbie’.

 

3 dari 4 halaman

Film Barbie Dikritik Gara-Gara Pemeran Difabel Tak Dapat Naskah Dialog

Film Barbie karya Greta Gerwig telah menjadi salah satu tontonan paling sukses di tahun 2023, dan memecahkan rekor box-office selama musim panas ini.

Namun di balik filmnya yang memiliki sejumlah isu kemanusiaan, ada pula kritikan yang beredar.

Dilansir dari Insider, disebutkan bahwa representasi kelompok minoritas pada pemeran disabilitas tampak kurang terpolarisasi.

Meski sutradara dan krunya tampak benar untuk sebagian besar: Barbie dari segala bentuk, ukuran, dan etnis memainkan peran penting di Barbie Land, dan mereka diperankan oleh beragam pemeran yang mencakup aktor dari beberapa komunitas yang kurang terwakili. Lain halnya bagi masyarakat difabel.

 

4 dari 4 halaman

Pemeran Penyandang Disabilitas Tidak Berbicara dalam Film

Issa Rae yang memerankan perwakilan ras hitam, dan aktor/aktris lainnya yang mewakili kelompok minoritas memiliki beberapa momen layar yang tak terlupakan.

Lalu, tak lupa ada beberapa Barbie penyandang disabilitas di Barbie Land. Ada Barbie pengguna kursi roda yang cukup terlihat di adegan besar "Dance the Night". Grace Harvey dikreditkan di IMDb sebagai "Wheelchair Vet Barbie Doll", yang muncul sebentar di awal saat Helen Mirren menceritakan sejarah Barbie. Aktor Ashley Young juga tampil sebagai Barbie dengan lengan bionik dalam sebuah adegan di Presiden Barbie's Pink House.

Masalahnya adalah, mereka tidak mengatakan sepatah kata pun. Dan mereka tidak tampak sekalipun melakukan pekerjaan mereka. Mereka hanya terlihat pada saat-saat singkat yang menurut Insider, jika Anda berkedip, Anda akan ketinggalan momen melihat mereka.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.