Sukses

Atasi Masalah Bawang, Mentan Harapkan Investasi Swasta

Kementerian Pertanian mencatat kunci utama peningkatan produksi bawang putih terletak pada lahan yang memadai. Kondisi inilah yang tak tercapai pada tahun ini akibat lahan yang beralih fungsi.

Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat kunci utama peningkatan produksi bawang putih terletak pada lahan yang memadai. Kondisi inilah yang tak tercapai pada tahun ini dimana banyak lahan pertanian bawang merah justru beralih fungsi untuk komoditas lain.

Menteri Pertanian Suswono mengakui lahan yang ada untuk menanam bawang selama ini semakin terbatas. Pemicu utamanya, para petani banyak beralih menanam komoditas lain yang harganya lebih menggiurkan.

"Artinya yang terjadi trade off. Ketika harga satu komoditas lebih menguntungkan, petani-petani akan beralih," kata Suswono, saat menghadiri konfrensi pers di Kantor Kementerian Perdagangan Jakarta, Senin (18/3/2013).

Menurut Suswono untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah harus bisa meningkatkan produktifitas di tengah laju konversi lahan yang sudah menjadi ancaman yang luar biasa.

"Penelitian dan Pengembangan (Litbang) kita terus mengembangkan peningkatan produktifitas. Sekali lagi kita tahu di Jawa lahan relatif subur," jelasnya.

Suswono mengungkapkan persoalan harga bawang merah memang semakin kontras dimana harga justru jatuh di saat panen raya. Belum lagi produksi yang mulai berkurang sehingga perlu penanganan segera .

Mentan justru mengimbau kalangan swasta untuk menginvestasikan dananya di sektor agrbisnisnis bawang untuk memanfaatkan momentum saat panen raya.

"Saya sudah dapat laporan di Brebes sudah mulai ada petani bawang beralih ke padi. Karena relatif padi jauh lebih untung saat ini," ujarnya.

Selain keterlibatan swasta, Mentan juga mengusulkan perlunya pemberian insentif yang bisa memicu petani bergairah menanam. Dengan insentif harga yang pertanian diharapkan bisa beralih menanam bawang karena harganya yang jauh lebih baik. (Pew/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini