Sukses

Perusahaan Energi AS Bangun Pabrik Panel Surya Rp 7,5 Triliun di Batang

Perusahaan energi Amerika Serikat (AS), SEG Solar Inc. bersama ATW Group membangun industri pembuatan panel surya dan modul surya berkapasitas 5 GW di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan energi Amerika Serikat (AS), SEG Solar Inc. bersama ATW Group siap menanamkan investasi USD 500 juta, atau setara Rp 7,5 triliun di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). Investasi tersebut diarahkan untuk energi hijau, tepatnya industri pembuatan panel surya dan modul surya berkapasitas 5 GW.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan, penandatanganan kerjasama ini adalah sebuah bentuk upaya dari Pemerintah Indonesia untuk mendorong transisi energi dan juga proses awal dalam rangka mendorong keterbukaan dengan Pemerintah Amerika Serikat (AS).

Apalagi dengan adanya Inflation Reduction Act (IRA), yang dapat mempengaruhi minat investasi perusahaan ke Indonesia dan juga terhadap ekosistem kendaraan listrik secara global.

"Kita datang ke Amerika sebagai bentuk kehadiran Pemerintah Indonesia untuk meyakinkan investor Amerika untuk berinvestasi di Indonesia. Apalagi, produknya tidak hanya untuk diekspor ke Amerika, tapi juga ke negara lain. Jangan ada lagi persepsi bahwa seolah-olah kita hanya fokus pada investasi negara tertentu," tegas Bahlil dalam keterangan tertulis, Minggu (25/6/2023).

Bahlil menambahkan, terlaksananya kerjasama ini merupakan hasil dari kolaborasi yang baik serta dukungan penuh dari pihak-pihak terkait. Terutama Kedutaan Besar RI di Washington, DC, Amerika Serikat.

Perkuat Kerja Sama Indonesia-AS

Menyambut baik inisiatif ini, Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh RI untuk Amerika Serikat, Rosan Perkasa Roeslani menyampaikan apresiasinya. Menurut dia itu merupakan suatu kesepakatan yang konkret, khususnya dalam bidang investasi.

Ditambah lagi dengan adanya insentif dari Pemerintah Amerika Serikat kepada perusahaan yang melakukan investasi di negara rekan (friendshoring). Perjanjian ini juga akan memperkuat kerja sama antara Indonesia dengan Amerika Serikat.

"Kerja sama yang akan segera direalisasikan insya Allah tahun depan ini tidak hanya akan memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi namun juga mendukung transisi energi dan juga penciptaan lapangan pekerjaan," imbuh Rosan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Samator Bangun Pabrik Terbesar di Jateng Senilai Rp 500 Miliar

Sebelumnya, PT Samator Indo Gas Tbk melakukan Groundbreaking Pabrik di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) atau Grand Batang City, Batang, Jawa Tengah. Pabrik ini secara resmi akan menjadi pabrik ke-56 Perusahaan dan dijadwalkan commissioning pada Kuartal IV Tahun 2024.

Acara Groundbreaking dipimpin oleh Direktur Utama AGII Rachmat Harsono, dan turut dihadiri oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, serta Direktur Utama PT KITB Ngurah Wirawan.

“Kami bersyukur hari ini telah diberi kesempatan untuk secara resmi mengumumkan peletakan batu pertama pabrik kami yang ke-56 di KITB, bersama dengan Pemerintah Jawa Tengah, Pejabat KITB, serta tamu dan mitra terhormat yang hadir bersama kami hari ini,” kata Rachmat Harsono, Jumat (17/3/2023)

“Pabrik baru ini akan turut mendukung dedikasi kami untuk melayani kebutuhan gas industri di Jawa Tengah dan ikut serta dalam perjalanan Indonesia pada era Industrialisasi Cerdas dan Berkelanjutan.” lanjut dia,

 

3 dari 3 halaman

Pabrik Terbesar

Sementara itu, Ganjar Pranowo mengatakan, saat ini tidak banyak supplier oksigen di Indonesia dan Samator adalah salah satu yang terbesar.

"Pada saat pandemi terjadi, dibawah kepemimpinan Almarhum Bapak Arief Harsono, Provinsi Jawa Tengah turut dibantu untuk memastikan suplai oksigen tersedia demi keselamatan rakyat. Hal ini mengingatkan kita betapa pentingnya menjunjung tinggi nilai kemanusiaan," tutur dia.

"Kami senang Samator akan membuka pabrik di KITB, yang dimana akan menjadi pabrik terbesar milik Samator. Kami pastikan kawasan ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia serta mempersembahkan yang terbaik demi bangsa," tambahnya.

Melalui pabrik baru ini, Perusahaan tidak hanya berniat mengembangkan bisnis pipeline dengan melayani tenant-tenant di KITB, namun juga mengembangkan bisnis lainnya dengan pelanggan industri maupun medis yang tersebar di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini