Sukses

Tembus Rp 2.037 Triliun di 2025, Ekonomi Digital Indonesia Diramal Tumbuh 19% per Tahun

Tahun 2025, ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai nilai Gross Merchandise Value (GMV) sebesar USD 130 miliar (Rp 2.037 triliun) dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 19%.

Liputan6.com, Jakarta Transformasi digital telah menjadi fenomena global yang membawa dampak besar pada berbagai sektor, termasuk ekonomi. Di Indonesia, transformasi digital ekonomi yang kuat diharapkan akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang signifikan.

Menurut Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah pada tahun 2025, ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai nilai Gross Merchandise Value (GMV) sebesar USD 130 miliar (Rp 2.037 triliun) dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 19%.

“Developer lokal memiliki peranan yang sangat penting untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi digital. Dengan pertumbuhan yang signifikan, pengembangan aplikasi menjadi kunci untuk menutup kesenjangan digital di Indonesia dan memberikan akses digital yang lebih luas dan merata kepada masyarakat yang belum terhubung secara digital. Hal ini akan membantu menciptakan ekosistem digital yang lebih inklusif," jelas Abdullah, Rabu (21/6/2023).

Di Indonesia, terdapat sekitar 1,5 juta developer lokal. Para developer lokal ini memiliki peluang besar di dalam ekonomi digital yang sedang berkembang, permintaan yang semakin tinggi terhadap produk dan layanan digital, serta dukungan pemerintah terhadap sektor teknologi.

Dalam transformasi digital ini, developer lokal memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi baru, menciptakan peluang kerja, dan mempercepat adopsi digital.

Dalam transformasi digital ini, developer lokal memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi baru, menciptakan peluang kerja, dan mempercepat adopsi digital. Abdullah menyebut Google Play sebagai contoh positif dalam memberdayakan developer lokal. "Menurut studi Access Partnership pada tahun 2022, Google Play memberikan kontribusi signifikan bagi developer aplikasi Indonesia, menghasilkan pendapatan lebih dari IDR 1,5 triliun dan memperkenalkan lebih dari 42.000 aplikasi baru."

2 dari 3 halaman

Pertumbuhan Ekonomi Digital

Dalam rangka mempercepat pertumbuhan ekonomi digital, penting bagi pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk terus mendukung dan memfasilitasi developer lokal. Ini dapat dilakukan melalui penyediaan aksesibilitas, pendidikan, dan pelatihan dalam bidang teknologi, serta menciptakan regulasi yang kondusif untuk inovasi teknologi.

Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan akademisi juga penting untuk menciptakan ekosistem yang kondusif bagi perkembangan developer lokal.

Dengan dukungan yang tepat, developer lokal dapat terus berinovasi dan menciptakan solusi digital yang relevan dengan kebutuhan pasar. Peran mereka dalam mengembangkan aplikasi yang memenuhi kebutuhan masyarakat dapat membantu meningkatkan inklusi digital dan mempercepat pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.

Transformasi digital ekonomi yang kuat akan membawa manfaat yang luas bagi masyarakat Indonesia, termasuk peningkatan kesempatan kerja, peningkatan produktivitas, dan percepatan kemajuan negara ke arah digitalisasi yang lebih besar.

Abdullah juga menyoroti dampak positif dari ekosistem seperti Google Play, "Platform tersebut telah menciptakan peluang kerja sebanyak 162.000 dan memberikan kontribusi terhadap 8 juta pekerja lepas di Indonesia. Data dari Access Partnership menunjukkan bahwa penyediaan ekosistem yang robust bagi para developer mampu mendukung pembangunan bisnis yang sukses."

3 dari 3 halaman

Tembus Rp 3.216 Triliun, Ekonomi Digital Bakal Jadi Sumber Pertumbuhan Indonesia

Wakil Ketua Umum KADIN bidang Komunikasi dan Informatika Firlie H Ganinduto, memprediksi dalam 5 tahun ke depan ekonomi digital Indonesia akan terus berkembang pesat dan mampu mencapai Rp 3.216 triliun pada tahun 2027.

"Prediksi ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dengan ukuran ekonomi digital diperkirakan meningkat 128 persen dalam periode 5 tahun," kata Firlie dalam Raker Kadin Bidang Komunikasi dan Informatika, di Jakarta, Senin (19/6/2023).

Selain itu, pihaknya juga memprediksi pada tahun 2027 sektor ekonomi digital akan meningkat sekitar 14 persen dari total GDP Indonesia, sehungga pertumbuhan GDP Indonesia akan tumbuh Rp 23.533 triliun.

"Kontribusi ini diharapkan semakin meningkat, serta menempatkan ekonomi digital sebagai salah satu sumber pertumbuhan bagi Indonesia di tahun 2045," ujarnya.

Dalam catatan Firlie, pada tahun 2022, ukuran ekonomi digital Indonesia mencapai Rp 1.408 triliun atau setara dengan sekitar 8 persen dari GDP Indonesia pada tahun tersebut.

Artinya, adopsi teknologi yang semakin luas di berbagai sektor telah mendorong pertumbuhan sektor ekonomi digital dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian negara.

Dengan adanya pertumbuhan yang pesat dalam sektor ekonomi digital, Indonesia diharapkan menjadi salah satu pemain utama dalam ekonomi digital di Asia Tenggara, sehingga mampu menciptakan lapangan kerja baru, mendorong Inovasi dan memperkuat daya saing negara dalam skala Global.

Kendati demikian, pertumbuhan digitalisasi di sektor ekonomi digital di Indonesia saat ini belum diikuti oleh literasi digital yang mumpuni, utamanya literasi di sektor keuangan digital masih rendah di masyarakat.

Di sisi lain, kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga data pribadi, kesadaran pengusaha dalam menerapkan langkah-langkah untuk melindungi data pribadi konsumen, sekaligus juga menerapkan langkah-langkah teknik keamanan cyber masih belum tinggi.Â