Sukses

Harga Emas Dunia Turun Tipis, Menanti Pembahasan Utang AS

Harga emas naik tipis karena komentar hawkish dari dua pejabat Federal Reserve AS

Liputan6.com, Jakarta Harga emas naik tipis karena komentar hawkish dari dua pejabat Federal Reserve AS pada hari Senin membebani bullion yang tidak memberikan imbal hasil dan pasar mencari kejelasan lebih lanjut seputar negosiasi plafon utang AS.

Dikutip dari CNBC, Selasa (23/5/2023), harga emas di pasar spot turun 0,1 persen menjadi USD 1.974,90 per ons. Emas berjangka 0,2 persen lebih rendah pada USD 1.977,10.

Presiden Joe Biden dan Ketua DPR dari Partai Republik Kevin McCarthy akan membahas plafon utang pada hari Senin, yang akan diawasi dengan ketat untuk melihat apakah resolusi tercapai setelah negosiasi terhenti pada hari Jumat.

Sementara kekhawatiran atas kesepakatan plafon utang yang tidak dilaksanakan sebelum 1 Juni dapat menyebabkan beberapa pembelian emas, pasar tampaknya percaya bahwa krisis keuangan dapat dihindari, kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.

Pedagang emas batangan juga mengamati dolar dengan cermat, yang merupakan elemen utama dalam kurangnya minat beli di pasar emas baru-baru ini, kata Wyckoff.

Pasar menunggu risalah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal AS terbaru yang dijadwalkan pada hari Rabu. Pasar menilai peluang 68,6% dari suku bunga dipertahankan stabil bulan depan. Namun peluang 31,4% dari kenaikan 25 basis poin, alat CME FedWatch menunjukkan.

Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan kepada CNBC bahwa "mungkin kita harus pergi ke utara 6%" untuk mendapatkan inflasi kembali ke target Fed 2%. Sementara Presiden Fed St. Louis James Bullard mengatakan mungkin ada kebutuhan untuk naik lebih tinggi pada tingkat kebijakan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Peluang Investasi

Emas cenderung kehilangan daya tarik di lingkungan suku bunga tinggi.

"USD 1.960 tetap menjadi zona dukungan utama, penembusan signifikan yang dapat menandakan koreksi yang jauh lebih dalam," tulis Craig Erlam, analis pasar senior di OANDA, dalam sebuah catatan.

Perak spot turun 0,6% menjadi USD 23,67 per ons, platinum naik 0,6% menjadi $1.068,88 sementara paladium turun 1,6% menjadi USD 1.488,87.

3 dari 4 halaman

Prediksi Harga Emas Dunia, Bakal di Level Berapa?

Meskipun emas mengakhiri minggu lalu dengan turun USD 30, yang menjadi kinerja terburuk sejak Februari, namun rebound harga emas pada Jumat sore membuat tren emas bullish tetap hidup.

Pasar emas pulih setelah Ketua Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengatakan suku bunga mungkin tidak perlu naik banyak karena kondisi kredit yang lebih ketat setelah gejolak sektor perbankan.

"Alat stabilitas keuangan membantu menenangkan kondisi di sektor perbankan. Perkembangan di sana, di sisi lain, berkontribusi terhadap kondisi kredit yang lebih ketat dan cenderung membebani pertumbuhan ekonomi, perekrutan, dan inflasi," kata Powell di Thomas Laubach Research Conference Jumat lalu, dikutip dari Kitco, Senin (22/5/2023).

"Jadi, sebagai hasilnya, suku bunga kebijakan kita mungkin tidak perlu dinaikkan sebanyak yang seharusnya untuk mencapai tujuan kita. Tentu saja, tingkatnya sangat tidak pasti," kata dia.

Ini adalah tanda bahwa Fed dapat berhenti pada bulan Juni. Setelah komentar Powell, ekspektasi pasar akan kenaikan suku bunga pada bulan Juni turun dari hampir 50 persen menjadi 20 persen, menurut CME FedWatch Tool.

Berita itu menenangkan penjual emas setelah pelaku pasar mulai memperkirakan kenaikan 25 basis poin lainnya bulan depan dan memangkas taruhan penurunan suku bunga pada paruh kedua tahun ini.

Pada pertemuan bulan Mei, Fed menaikkan suku bunga untuk kesepuluh kali berturut-turut, yang membawa suku bunga dana federal ke kisaran 5 persen-5,25 persen, tertinggi sejak pertengahan 2007. Hanya dalam waktu satu tahun, The Fed menaikkan suku bunga sebesar 5 persen. Pertemuan kebijakan moneter berikutnya dijadwalkan pada 13-14 Juni 2023.

 

4 dari 4 halaman

Ekspektasi Suku Bunga

Di atas ekspektasi suku bunga yang berubah, kemajuan plafon utang mengalami pukulan pada Jumat sore karena pembicaraan untuk menaikkan batas utang pemerintah federal sebesar USD 31,4 triliun terhenti.

"Wall Street mengira kami akan melihat teks tagihan selama akhir pekan atau Senin pagi, dengan potensi pemungutan suara di tengah minggu," kata analis pasar senior OANDA Edward Moya. 

"Tampaknya sekarang lebih kecil kemungkinannya dan dapat meningkatkan risiko bahwa kita tidak akan mendapatkan kesepakatan sebelum 1 Juni, yang disebut tanggal-X," lanjut dia.

Mempertimbangkan perpecahan politik AS, masalah pagu utang akan semakin memanas lagi, kata Moya kepada Kitco News.

"Anda akan mulai melihat sedikit lebih banyak kesulitan dalam negosiasi. Emas akan berada dalam mode menunggu dan melihat untuk mencari tahu bagian ekonomi mana yang akan rusak," katanya, Jumat. "Konsumen jelas melemah. Banyak data masih mendukung resesi."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.