Sukses

Kurs USD Selasa 16 Mei 2023 di Level Rp 14.886, Tengok Poundsterling hingga Yuan

Berdasarkan informasi di laman resmi Bank Indonesia, pada Selasa (16/5/2023) kurs jual dolar AS berada di Rp 14.886,06 juga kurs belinya sebesar Rp 14.737,94.

Liputan6.com, Jakarta Kurs USD ke Rupiah terpantau stabil di kisaran yang sama sejak hari-hari sebelumnya. Berdasarkan informasi di laman resmi Bank Indonesia, pada Selasa (16/5/2023) kurs jual dolar AS berada di Rp 14.886,06 juga kurs belinya sebesar Rp 14.737,94.

Sementara kurs jual Poundsterling Inggris hari ini ada di Rp 18.580,78 dan kurs beli Rp 18.394,42. Mata uang Euro hari ini memiliki kurs jual Rp 16.190,08 dengan kurs beli Rp 16.023,09.

Kurs jual dolar Australia sebesar Rp 9.958,77 dan kurs beli Rp 9.856,73.

Beralih ke negara kawasan ekonomi besar di Asia, kurs jual Yen Jepang hari ini berada di Rp 10.945,63 per 100 Yen dan kurs beli Rp 10.835,92 per 100  Yen. Di sisi lain, Kurs jual Yuan China sebesar Rp 2.141,94 diikuti kurs beli Rp 2.120,51.

Kurs jual Won Korea Selatan hari ini Rp 11,14 dengan kurs beli Rp 11,02 per Won yang mengalami penurunan pada keduanya. Kurs jual dolar Hong Kong hari ini dipatok Rp 1.898,78 serta kurs beli sebesar Rp 1.879,86.

Sementara di negara kawasan Asia Tenggara hari ini, untuk  dolar Singapura (SGD) memiliki kurs jual Rp 11.136,43 dan kurs beli Rp 11.021,49 juga Ringgit Malaysia dengan kurs jual Rp 3.312,43 dan kurs beli Rp .3.275,10

Kurs jual Peso Filipina hari ini berada di Rp 265,59 dan kurs beli Rp 262,85 juga Thailand dengan kurs jualnya Rp 441,46 dan kurs belinya Rp 436,81 per Baht.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Rupiah Menguat Lawan Dolar AS Usai Data Indeks Manufaktur New York Jeblok

Nilai tukar upiah terhadap dolar AS pada awal perdagangan Selasa menguat setelah indeks manufaktur di New York, Amerika Serikat (AS), mengalami kontraksi yang dalam.

Rupiah pada Selasa pagi naik 10 poin atau 0,06 persen ke posisi 14.795 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.805 per dolar AS.

"Rupiah berpeluang menguat hari ini terhadap dolar AS, setelah data indeks manufaktur di wilayah New York, AS, menunjukkan kontraksi yang dalam," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra dikutip dari Antara, Selasa (16/5/20230.

Ariston mengatakan data indeks manufaktur New York terkontraksi 31,8, level terendah sejak April 2020. Hasil itu menambah kekhawatiran pasar soal kemungkinan resesi di AS.

Selain itu, ekspektasi jeda kenaikan suku bunga acuan AS juga membantu pelemahan dolar AS. Di sisi lain, pasar menantikan data produksi industri dan penjualan ritel China untuk April 2023. Data yang bagus bisa mendorong penguatan rupiah dan aset berisiko lainnya.

Dari dalam negeri, hasil surplus neraca perdagangan bisa memberikan persepsi positif terhadap rupiah meskipun terjadi penurunan ekspor dan impor. Penurunan ekspor dan impor dianggap wajar karena libur Idul Fitri.

Neraca perdagangan Indonesia pada April 2023 kembali mengalami surplus sebesar 3,94 miliar dolar AS sejak Mei 2020. Surplus neraca perdagangan berasal dari sektor nonmigas sebesar 5,64 miliar dolar AS, namun tereduksi oleh defisit sektor migas senilai 1,70 miliar dolar AS. 

3 dari 3 halaman

Prediksi Rupiah

Ariston menuturkan rupiah berpeluang menguat ke arah 14.750 per dolar AS, dengan potensi resisten di kisaran 14.830 per dolar AS.

Pada akhir perdagangan Senin (15/5/2023) rupiah melemah 54 poin atau 0,37 persen menjadi 14.805 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya sebesar 14.751 per dolar AS.

  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.