Sukses

Tak Diduga, Orang Terkaya Dunia Ini Sabet 2 Medali Jiu-Jitsu

CEO Meta Mark Zuckerberg memenangkan dua medali dalam turnamen Jiu-Jitsu di sebuah sekolah menengah di kawasan Silicon Valley, California.

Liputan6.com, Jakarta Miliarder sekaligus pendiri induk Facebook Meta, Mark Zuckerberg tampaknya tengah menjalani hobi baru yang membuat berhasil meraih prestasi baru. 

CEO Meta itu baru saja memenangkan dua medali dalam turnamen Jiu-Jitsu Brasil yang diadakan di sebuah sekolah menengah di kawasan Silicon Valley.

Melansir CNN Business, Rabu (1/5/2023) Zuckerberg bersaing di kompetisi BJJ Tour di Woodside, California, Amerika Serikat.

Dia memenangkan medali emas di Divisi Nogi Master 1 White Belt Feather Weight dan medali Perak di Divisi Gi Master 2 White Belt Feather Weight, pihak BJJ Tour mengkonfirmasi. 

"Berkompetisi di turnamen jiu jitsu pertama saya dan memenangkan beberapa medali untuk tim Guerrilla Jiu Jitsu,” tulis Zuckerberg dalam unggahannya di Facebook.

Postingan tersebut bahkan mengumpulkan lebih dari 40.000 komentar termasuk dari petarung UFC Conor McGregor dan juara dunia jiu-jitsu Bernardo Faria.

Sebelumnya, pada Agustus 2022 dalam sebuah podcast "Joe Rogan Experience", Zuckerberg mengungkapkan dia menemukan minat pada Jiu-Jitsu untuk membantu meningkatkan energi dan fokusnya di tempat kerja. Sang miliarder bahkan mulai mempraktikkan keterampilan tersebut selama pandemi.

Adapun pelatih Zuckerberg yang mengatakan dia terinspirasi oleh kemampuan pendiri Facebook itu untuk terus mempelajari keterampilan baru dan menerima tantangan untuk dirinya sendiri. "Melihat Zuck bersaing sangat luar biasa," ungkap pelatih Zuckerberg, Kai Wu.

"Tidak ada pertandingan yang mudah dan semuanya didapatkan. Merupakan suatu kehormatan untuk dapat membantu melatih dan menawarkan saran apa pun yang saya bisa," tuturnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mark Zuckerberg PHK Massal 10 Ribu Karyawan META

Perusahaan induk Facebook, Meta mengatakan akan memangkas 10.000 pekerjanya. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) ini terjadi hanya empat bulan setelah platform tersebut memangkas 11.000 karyawannya. 

Meta pun menjadi perusahaan teknologi besar pertama yang mengumumkan putaran kedua PHK massal.

"Kami berharap dapat mengurangi ukuran tim kami sekitar 10.000 orang dan menyelesaikan sekitar 5.000 posisi terbuka tambahan yang belum kami pekerjakan," kata Chief Executive Officer Meta Mark Zuckerberg dalam sebuah pesan kepada staf, dikutip dari VOA News, Rabu (15/3/2023).

PHK merupakan bagian dari restrukturisasi luas di Meta yang akan membuat platform itu meratakan struktur organisasinya, membatalkan proyek dengan prioritas yang lebih kecil, serta mengurangi tingkat perekrutan.

Berita PHK membuat saham Meta naik 2 persen di perdagangan premarket.

Langkah ini menggarisbawahi rencana Zuckerberg untuk mengubah 2023 menjadi "Tahun Efisiensi" dengan pemotongan biaya yang dijanjikan sebesar USD 5 miliar menjadi antara USD 89 miliar (Rp. 1,3 kuadriliun) dan USD 95 miliar (Rp. 1,4 kuadriliun).

Ketidakpastikan ekonomi global telah memicu serangkaian PHK massal di sejumah perusahaan di Amerika: dari bank Wall Street seperti Goldman Sachs dan Morgan Stanley hingga perusahaan Teknologi Besar termasuk Amazon dan Microsoft.

 

3 dari 3 halaman

Bisnis Meta Dilanda Tantangan Sejak Pandemi

Industri teknologi telah mem-PHK lebih dari 280.000 pekerja sejak awal 2022, dengan sekitar 40 persen terjadi tahun ini, menurut situs pelacakan PHK layoffs.fyi.

Meta, yang menggelontorkan miliaran dolar untuk membangun metaverse, telah berjuang dengan kemerosotan pascapandemi dalam belanja iklan dari perusahaan yang menghadapi inflasi tinggi serta kenaikan suku bunga.

Langkah Meta pada November 2022 untuk memangkas jumlah karyawan sebesar 13 persen menandai PHK massal pertama dalam 18 tahun sejarahnya. Jumlah karyawan induk usaha Facebook, Meta diketahui mencapai 86.482 pada akhir 2022, naik 20 persen dari tahun lalu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.