Sukses

Ekonomi Indonesia Tumbuh di Atas 5 Persen dalam 6 Kuartal Beruntun, Kalahkan Uni Eropa

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap ekonomi Indonesia berada dalam jalur yang positif. Terlihat dari tingkat pertumbuhan yang konsisten berada di atas 5 persen.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap ekonomi Indonesia berada dalam jalur yang positif. Terlihat dari tingkat pertumbuhan yang konsisten berada di atas 5 persen.

Bahkan, dia mengungkap capaian ekonomi itu telah berjalan selama 6 kuartal berturut-turut. Disamping itu, angka ini lebih tinggi dari proyeksi Dana Moneter Internasional (IMF) dan realisasi pertumbuhan ekonomi negara lain.

"IMF proyeksikan pertumbuhan (ekonomi dunia) 2,9 (persen) di 2023 dan juga di 2023 untuk IMF terhadap Indonesia itu adalah dinaikkan dari 4,8 (persen) jadi 5 (persen), dan 2024 jadi 5,1 persen," ungkapnya dalam Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) di Jakarta Convention Center, Senayan, Senin (8/5/2023).

"Alhamdulillah di Q1 pertumbuhan kita adalah 5,03 persen dan ini diatas konsensus pasar yang 4,9 (persen) dan ini pertumbuhan diatas 5 persen selama 6 kuartal berturut-turut," sambungnya.

Menko Airlangga menuturkan kalau pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi salah satu yang paling besar diantara banyak negara lain. Misalnya, ekonomi China yang tumbuh 4,1 persen, dan Amerika Serikat yang tumbuh 1,8 persen.

Lebih Tinggi dari Uni Eropa

Kemudian, Indonesia juga masih lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Uni Eropa yang mencatatkan tumbuh 1,3 persen dan Korea Selatan yang tumbuh hanya 0,8 persen, termasuk jauh diatas ekonomi Jerman yang tumbuh 0,2 persen.

"Saya katakan bahwa Indonesia melakukan hal yang tidak biasa," tegasnya.

"Jadi bukan karena kita 5 persen dalam 6 kuartal berturut jadi business as usual, tapi kita berhasil tumbuh ditengah ketidakpastian global dan kita lebih tinggi dari rata-rata negara lain," beber Menko Airlangga Hartarto.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tertinggi di G20

Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto bersyukur perekonomian Indonesia bisa tumbuh tinggi di tengah gejolak ekonomi global. Untuk diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal 1 2023 tercatat 5,03 persen.

Menko Airlangga mengatakan, angka pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal I 2023 ini menjadi salah satu yang tertinggi di antara negara G20.

"Pertumbuhan ekonomi kita 5,03 persen salah satu yang tertinggi nomor 2 di negara G20," kata Airlangga Hartarto di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Jumat (5/5/2023).

 

3 dari 4 halaman

Reformasi Kebijakan

Keberhasilan ini kata Airlangga tidak terlepas dari reformasi kebijakan struktural yang dilakukan pemerintah. Salah satunya didorong konsumsi rumah tangga dan investasi.

"Kami berharap ekonomi basis konsumsi masyarakat pulih," kata dia.

Meski begitu dia menyadari pada tahun ketiga pandemi ini, tidak semua sektor sudah pulih. Masih ada beberapa sektor yang perlu didorong agar bisa kembali tumbuh seperti sebelum pandemi.

"Secara agregat kita tumbuh baik tapi masih banyak sektor yang perlu recovery," kata Airlangga Hartarto.

 

4 dari 4 halaman

Ekonomi Negara Lain

Sebagai informasi sampai 5 Mei 2023 belum semua negara anggota G20 merilis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2023. Namun dari beberapa negara yang sudah merilis, pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi yang tertinggi yakni 5,03 persen.

Mengutip laman tradingeconomics.com beberapa negara yang sudah merilis pertumbuhan ekonominya antara lain China tumbuh 2,9 persen, Mexico tumbuh 3,6 persen, Spanyol tumbuh 2,9 persen. Italia tumbuh 1,4 persen, Amerika Serikat tumbuh 1,4 persen, Kawasan Eropa tumbuh 0,9 persen.

Kemudian Prancis tumbuh 0,5 persen, Korea Selatan tumbuh 1,3 persen. Singapura tumbuh 2,1 persen an Jerman tumbuh 0,8 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini