Sukses

Lewat Hannover Messe 2023, Kadin Tekankan Kerja Sama ASEAN-Eropa dan Hilirisasi Industri Hijau

Forum Bisnis Indonesia-Jerman yang merupakan bagian dalam Hannover Messe 2023, menjadi wadah bagi pemimpin bisnis untuk menjalin kerja sama global dalam sektor industri teknologi, terutama industri hijau.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid menekankan kerjasama antara ASEAN dan Uni Eropa, sekaligus menyerukan tujuan hilirisasi industri hijau di Indonesia pada Forum Bisnis Hannover Messe 2023, Jerman.

Arsjad menilai, Forum Bisnis Indonesia-Jerman yang menjadi bagian dari Hannover Messe 2023, ditujukan untuk memperkuat hubungan perdagangan dan investasi global. Utamanya pada sektor hilirisasi industri dan teknologi hijau antara Indonesia dan Jerman, bahkan Uni Eropa (EU).

"Forum Bisnis Indonesia-Jerman yang merupakan bagian dalam Hannover Messe 2023, menjadi wadah bagi pemimpin bisnis untuk menjalin kerja sama global dalam sektor industri teknologi, terutama industri hijau," kata Arsjad dalam keterangan tertulis, Rabu (19/4/2023).

Peluang dalam sektor industri hijau sangat besar bagi Indonesia dan ini terlihat dari adanya proyeksi nilai investasi dalam peta jalan hilirisasi Indonesia yang mencapai USD 545,3 miliar hingga 2040. Pengembangan sektor industri ini harus dibarengi dengan penguatan usaha dalam menjaga lingkungan hidup serta upaya melaksanakan transisi energi.

"Perkembangan industri dan pemeliharaan lingkungan Indonesia telah berjalan beriringan. Terbukti dari data yang diungkapkan Presiden Joko Widodo bahwa laju deforestasi turun signifikan dan terendah selama 20 tahun terakhir, kebakaran hutan turun 88 persen, rehabilitasi hutan mangrove sebesar 600 ribu akan selesai direhabilitasi di tahun 2024 dan ini terluas di dunia, serta dibangun 30 ribu hektare kawasan industri hijau," paparnya.

Energi Baru Terbarukan

Di samping itu, Indonesia juga menargetkan 23 persen sumber energi yang dihasilkan berasal dari energi baru dan terbarukan (EBT) pada 2025. Kemudian berencana untuk menutup seluruh pembangkit listrik tenaga uap batu bara di tahun 2050.

"Kita ingin betul-betul akan melakukan transisi energi hijau dan terjangkau bagi masyarakat. Untuk itu, kami mengundang semua yang ada dalam forum ini untuk bisa bekerja sama dan berinvestasi dalam hilirisasi industri energi baru terbarukan di Indonesia," imbuh Arsjad.

Melalui Hannover Messe 2023, terdapat 19 perjanjian yang ditandatangani di bidang industri, yakni semikonduktor, tenaga surya, peralatan medis, pengelolaan limbah, industri kimia, pengembangan milling CNC, internet of things, industri digital, sistem pengisian dan baterai kendaraan listrik, investasi dan kawasan industri, keberlanjutan dan transisi energi, sumber daya manusia, serta start-up dan inovasi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Realisasi Kerja Sama ASEAN-Eropa

Selain dengan Jerman, kerja sama dalam bidang industri juga perlu dijalin dengan antara Indonesia-EU. Data 2022 dari Kementerian Perdagangan mencatat ada USD 33,2 miliar total perdagangan antara Indonesia dan EU. Lebih detail, ekspor Indonesia ke EU tercatat sebesar USD 21,5 miliar dan untuk impornya sebesar USD 11,7 miliar.

"Ini menunjukkan bahwa kerja sama antara Indonesia-EU terjalin dengan baik. Sekarang tugas para pemimpin bisnis Indonesia adalah untuk meningkatkan berbagai kerja sama industri dan perdagangan kita kedepannya bersama mereka," tutut Arsjad.

Arsjad Rasjid selaku Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) juga menekankan dalam Forum Bisnis Indonesia-Jerman, kerjasama lain yang perlu ditingkatkan adalah antara ASEAN-EU.

"Potensi industri hijau di Asia Tenggara masih perlu untuk terus kita kembangkan dan perlu terus dieksplorasi. Kami juga mengundang EU untuk terlibat dalam proses pembangunan industri hijau di Indonesia melalui sektor swasta," kata dia.

 

3 dari 3 halaman

5 Sektor Kerja Sama

Ia menyoroti lima sektor kerja sama yang bisa dijalin oleh ASEAN-EU yang juga sejalan dengan isu prioritas ASEAN-BAC, yakni transformasi digital, pembangunan berkelanjutan, ketahanan kesehatan, keamanan pangan, dan fasilitasi perdagangan dan investasi sebagai jalur menuju pembangunan ekonomi di ASEAN.

"ASEAN bersemangat untuk memanfaatkan pertumbuhan industri masa depan dan melalui Hannover Messe 2023 ini kami ingin untuk selalu terhubung rekan bisnis global dan meningkatkan kerja sama dengan mitra yang sudah ada," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini