Sukses

Ekonomi Pulih dari Pandemi, Latinusa Cetak Laba USD 9,1 Juta di 2022

Pada 2022 lalu, dunia antusias dalam menyambut tahun tersebut dengan ekspektasi akan kondisi pandemi yang semakin baik dan kondusif bagi kelanjutan pemulihan ekonomi global.

Liputan6.com, Jakarta Pada 2022, Latinusa membukukan nilai penjualan sebesar USD 255.347.224, meningkat 21,17 persen dari perolehan USD 210.736.463 pada tahun 2021. Realisasi nilai penjualan Latinusa pada tahun 2022 berhasil melampaui target yang telah ditetapkan.

Di tengah fluktuasi kondisi pasar, Latinusa senantiasa konsisten dalam mengoptimalkan diversifikasi segmen pasar yang dilayani. Hal ini dilakukan dengan fokus untuk memaksimalkan penjualan pada segmen pasar premium, sekaligus memanfaatkan kelanjutan tren kenaikan harga untuk meraih tingkat penjualan yang optimal dalam upaya mendorong tingkat profitabilitas yang diraih oleh Perusahaan.

"Pada tahun 2022, realisasi produksi mencapai 97 persen dari sasaran target yang telah ditetapkan," kata Direktur Utama Latinusa Jetrinaldi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (7/4/2023).

Meskipun menghadapi tantangan pasar yang dinamis, Latinusa mampu mengoptimalkan kemampuan produksi selaras momentum pasar dan tren harga yang positif dengan merespons tuntutan konsumen, khususnya berfokus pada segmen premium yang membutuhkan standar kualitas lebih tinggi dengan marjin harga yang lebih baik untuk menunjang kinerja dan pencapaian laba. 

Latinusa mencatat perolehan laba sebelum pajak sebesar USD 9.150.691 dibandingkan dengan kinerja tahun 2021 sebesar USD11.079.660, namun dengan perhitungan pajak, perolehan laba bersih tahun berjalan mengalami peningkatan sebesar 21,57 persen dengan USD7.127.218 dibandingkan USD5.862.823 pada tahun 2021

Dia menjelaskan, pada 2022 lalu, dunia antusias dalam menyambut tahun tersebut dengan ekspektasi akan kondisi pandemi yang semakin baik dan kondusif bagi kelanjutan pemulihan ekonomi global.

Berbagai negara, termasuk Indonesia, secara bertahap mempertahankan pengendalian dampak pandemi dengan baik, serta meningkatkan mobilitas masyarakat dan bisnis sehingga terlihat berbagai indikasi arah pergerakan menuju fase endemi.

Industri baja dunia sendiri terus mengalami uptrend semenjak akhir tahun 2020 hingga setidaknya semester pertama 2022, dengan fluktuasi akibat tekanan market shock terus terjadi sepanjang tahun 2022.

Keterbatasan suplai yang terjadi selama pandemi dan diikuti dengan gangguan rantai pasokan, diperparah dengan adanya konflik antara Rusia dan Ukraina yang membuat gejolak besar pada kondisi ekonomi dunia, termasuk di antaranya mendorong kenaikan harga baja hingga akhir semester pertama 2022.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pelemahan Ekonomi

Kondisi berbalik secara drastis disaat pelemahan ekonomi dunia terjadi yang sangat berimbas pada tingkat konsumsi masyarakat. Pelemahan konsumsi di seluruh dunia cenderung terjadi dikarenakan kekhawatiran masyarakat dalam menghadapi penurunan prospek kondisi ekonomi di tahun 2023 dibandingkan tahun 2022.

"Pelemahan tingkat konsumsi dan belanja masyarakat di Indonesia terdampak oleh perubahan perilaku konsumen dalam menyikapi tekanan inflasi serta ketidakpastian prospek ekonomi ke depan," kata 

Dengan penawaran produk berkualitas tinggi dan layanan terpadu, Latinusa telah membangun kemitraan yang langgeng dengan pelanggan dalam cakupan industri yang luas. Latinusa terus berinovasi untuk mengoptimalkan aplikasi tinplate di berbagai sektor industri penting di tanah air, khususnya berkonsentrasi pada segmen pasar premium yang memberikan marjin harga lebih baik, seperti produsen makanan dan minuman.

3 dari 3 halaman

Latinusa Tebar Dividen Setara Rp 25,27 Miliar

Sebelumnya, PT Pelat Timah Nusantara Tbk atau Latinusa (NIKL) akan membagikan dividen tunai tahun buku 2021. Latinusa akan memberikan dividen tunai sebesar USD 1.758.847 atau setara Rp 25,27 miliar (asumsi kurs Rp 14.367 per dolar AS).

Jumlah dividen itu sekitar USD 0,000697 per saham yang akan dibagikan kepada 2.523.350.000 saham PT Latinusa Tbk. 

Pembagian dividen tunai tersebut dilakukan sesuai penyesuaian jadwal seiring ada perubahan kalender libur bursa.

"Sebagai tindak lanjut pengumuman PT Bursa Efek Indonesia No. Peng-00090/BEI.POP/04-2022 tanggal 7 April 2022 perihal Perubahan Kalender Libur Bursa Tahun 2022,” tulis keterangan resmi NIKL dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Selasa (12/4/2022).

Merujuk keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), berikut jadwal lengkap pembagian dividen tunai PT Latinusa Tbk:

- Akhir Periode Perdagangan Saham Dengan Hak Dividen (Cum Dividen)

  • Pasar Reguler dan Negosiasi: 8 April 2022
  • Pasar Tunai: 12 April 2022

- Awal Periode Perdagangan Saham Tanpa Hak Dividen (Ex Dividen)

  • Pasar Reguler dan Negosiasi: 11 April 2022
  • Pasar Tunai: 13 April 2022

- Tanggal Daftar Pemegang Saham yang Berhak Dividen (Recording Date): 12 April 2022

- Tanggal Pembayaran Dividen Tunai: 28 April 2022

Saham NIKL melemah 3,14 persen ke posisi Rp 925 per saham pada Senin, 11 April 2022. Saham NIKL dibuka stagnan Rp 955 per saham.

Saham NIKL berada di level tertinggi Rp 955 dan terendah Rp 925 per saham. Total frekuensi perdagangan 489 kali dengan volume perdagangan 9.572. Nilai transaksi Rp 893,4 juta.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.