Sukses

ID Food Siap Ambil Peran Logistik Kejar Cadangan Pangan Pemerintah

Holding BUMN Pangan ID Food bakal memaksimalkan sejumlah infrastruktur pergudangan dan logistik, termasuk cold storage hingga armada berpendingin.

Liputan6.com, Jakarta Holding BUMN Pangan ID Food bakal memaksimalkan sejumlah infrastruktur pergudangan dan logistik, termasuk cold storage hingga armada berpendingin. Tujuannya, untuk mengehar program pemerintah dalam menyediakan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).

Diketahui, aspek logistik dan pergudangan ini jadi satu hal penting. Mengingat penyimpanan jangka panjang hanya bisa dilakukan di gudang-gudang dengan teknologi terkini.

Direktur Supply Chain Management dan Teknologi Informasi ID FOOD Bernadetta Raras mengatakan fasilitas tersebut untuk menjamin ketersediaan dan keterjangkauan pangan hingga ke tingkat kabupaten di seluruh Indonesia. Gudang dan rantai logistik pangan dikelola oleh anak usaha ID Food Group, yakni PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), yakni PT BGR Logistik Indonesia (BLI) yang bertindak sebagai integrator rantai pasok dingin (cold chain integrator).

Menurutnya, ID FOOD Group akan mengoptimalkan sektor perdagangan dan logistik yang dikelolanya dengan berperan sebagai integrator logistik pangan dan menjaring sinergi dengan provider logistik secara nasional yang dapat diakses secara digital.

“Kami siap bersinergi memperbesar kapasitas dan skema distribusi yang terintegrasi secara digital untuk logistik pangan, mulai dari gudang penyimpanan khususnya gudang cold storage yang didukung dengan ketersediaan beberapa armada cold chain yang memudahkan menjangkau setiap outlet konsumen,” paparnya mengutip keterangan resmi, Kamis (9/3/2023).

Rantai Pasok Pangan

Sementara itu, Direktur Operasi PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) Tri Wahyundo Hariyatno mengatakan pihaknya siap mendukung terlaksananya rantai pasok pangan terintegrasi di Indonesia.

Tri Wahyundo menjelaskan fasilitas portable cold storage yang dikelola anak usahanya, memiliki keunggulan pada pengaturan temperatur yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan komoditas daging, ikan dan pangan lainnya hingga mencapai minus 40 derajat celsius.

Kemudian juga ditunjang dengan kapasitas 10 ton untuk pembekuan dengan mesin ABF. Kemudian, storage saat ini baru 380 ton dan setiap saat bisa dilakukan peningkatan dengan cepat hingga kapasitas 1000 ton. Lokasinya pun di pusat bisnis wilayah Jakarta yang dekat dengan pelabuhan.

“Selain portable cold storage, kami juga mengoptimalkan puluhan armada cold chain transportasi darat yang mampu berfungsi sebagai penerus moda transportasi laut maupun udara yang dilengkapi dengan GPS dan mobile trace & track untuk monitor kegiatan logistik melalui tower control command center PT BLI, yang mampu mendistribusikan komoditi pangan dan non-pangan hingga ke pelosok kabupaten,” jelasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dipantau via Aplikasi

Sementara itu, Direktur Komersial dan Operasi PT BLI Syailendra menambahkan bahwa distribusi komoditi pangan yang dikelola juga didukung aplikasi secara digital melalui Fleet Integrated and Order Monitoring Application (FIONA). Yakni aplikasi yang berfungsi untuk meningkatkan fungsi pengawasan mulai dari order, distribusi, armada, kualitas data hingga ke pelaporan informasi dan manajemen ordernya.

“Melalui optimalisasi fasilitas portable cold storage maupun armada cold chain ID FOOD Group diharapkan dapat mendukung pemerintah dalam mengimplementasikan CPP khususnya pada sektor logistik pangan, agar kualitas daging, ikan ataupun komoditas pangan lainnya tetap terjaga dengan baik.” Pungkas Syailendra.

Sebelumnya, Direktur utama Holding Pangan ID FOOD Frans Marganda Tambunan mengatakan bahwa sesuai Perpres No.125 tahun 2022, pemerintah memberikan kepercayaan dan meminta ID FOOD sebagai BUMN Pangan dapat berkontribusi untuk penstabilan stok dan harga pangan. Dalam beroperasi, ID FOOD menjadi BUMN Pangan yang sehat secara komersial untuk mencapai profit, dan tentunya juga dapat memberikan benefit untuk bangsa dan negara terutama melalui program CPP.

 

3 dari 4 halaman

Maksimalkan Gudang

Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury meninjau langsung gudang milik Holding BUMN Pangan ID Food. Dia meminta infrastruktur yang dimiliki untuk digunakan semaksimal mungkin.

Menurutnya ini bagian dari upaya pemenuhan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP). Maka, gudang pangan maupun fasilitas logistik milik ID Food perlu ikut dimanfaatkan. Termasuk cold storage dan dry chain logistik yang dimiliki.

“Melalui optimalisasi aset, infrastruktur pergudangan ID FOOD Group perlu dimaksimalkan untuk rantai pasok pangan terintegrasi," ujar Pahala, mengutip keterangan resmi, Kamis (9/3/2023).

Pahala meminta ID FOOD untuk menyiapkan infrastruktur logistik mulai dari gudang kering dan berpendingin, armada, sampai ke teknologi pendukung dalam mengoperasikan pengendalian stok pangan yang merupakan peran BUMN terhadap implementasi CPP.

“Dalam pengelolaannya, dipastikan juga kedisiplinan terhadap pengelolaan risiko operasional pergudangan,” jelas Wamen Pahala.

 

4 dari 4 halaman

Rantai Pasok Terintegrasi

Disamping itu, dalam mendukung program CPP, ID FOOD tengah menyiapkan sistem rantai pasok pangan terintegrasi. Direktur Utama Holding Pangan ID FOOD Frans Marganda Tambunan mengatakan sistem ini berfungsi mengintegrasikan hulu hilir pangan mulai dari produsen, distributor hingga ke konsumen dengan dukungan ID FOOD Group sektor perdagangan logistik.

Di tingkat hulu, sistem ini mendata produsen berdasarkan komoditas pangan di seluruh Indonesia, spesifikasi produk, pola produksi pangan berdasarkan musim, maupun tren harga pangan. Sementara di tingkat distributor atau di hilir, sistem akan mendata distributor komoditas di berbagai daerah, monitoring pergerakan harga pasar atau harga konsumen di seluruh wilayah guna menjaga keseimbangan pasokan.

“Jadi dengan digitalisasi, ID FOOD akan mengoperasikan sistem supply dan demand stok pangan dan mendapatkan informasi jika mendapat peningkatan permintaan stok di suatu daerah,” ujar Frans.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.