Sukses

Harga Minyak Dunia Bergeser Tipis Usai Penurunan Tajam Pekan Lalu

Harga minyak dunia ditutup lebih rendah sekitar 4 persen minggu lalu setelah Amerika Serikat (AS) melaporkan persediaan minyak mentah dan bensin yang lebih tinggi.

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak dunia hanya sedikit berubah pada perdagangan di Asia pada hari senin. Pergerakan harga minyak dunia hari ini hanya bergeser sedikit setelah pada Jumat lalu mengalami pelemahan yang sangat dalam.

Pada Jumat lalu harga minyak dunia anjlok dalam karena meningkatnya pasokan di Amerika Serikat (AS) dan perkiraan kenaikan suku bunga yang lebih tinggi mendinginkan optimisme atas pemulihan permintaan China.

Mengutip CNBC, Senin (21/2/2023), harga minyak mentah Brent turun 9 sen atau 0,1 persen menjadi USD 82,91 per barel pada pukul 00.51 GMT.

Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate AS untuk pengiriman Maret, yang perdagangannya berakhir pada hari Selasa, berada di USD 76,40 per barel, naik 6 sen. Untuk kontrak April yang lebih aktif turun 9 sen menjadi USD 76,46 per barel.

Harga minyak yang menjadi patokan ini ditutup lebih rendah sekitar 4 persen minggu lalu setelah Amerika Serikat (AS) melaporkan persediaan minyak mentah dan bensin yang lebih tinggi.

Analis Energy Aspects dalam sebuah catatan juga menuliskan bahwa AS mengumumkan rencana untuk melepaskan 26 juta barel minyak mentah dari Cadangan Minyak Strategis yang dapat menyebabkan stok lebih tinggi di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman untuk kontrak WTI.

Ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan terus menaikkan suku bunga yang dapat memperkuat dolar AS juga membatasi harga minyak. Dolar AS yang lebih kuat membuat minyak yang diperjualbelikan dengan dolar AS akan lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Tanda lain dari peningkatan pasokan, Kazakhstan akan memasok 100.000 ton minyak melalui pipa Druzhba Rusia ke Jerman pada bulan Maret untuk kilang PCK Schwedt.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Asia

Di Asia, investor mengamati keputusan People's Bank of China tentang suku bunga hipotek untuk mendukung pemulihan di sektor properti dan ekonominya, kata analis CMC Markets, Tina Teng. China adalah importir minyak mentah terbesar di dunia.

Analis memperkirakan impor China akan mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada tahun 2023 karena meningkatnya permintaan bahan bakar transportasi dan kilang baru mulai beroperasi.

China, bersama dengan India, telah menjadi pembeli utama minyak mentah Rusia setelah embargo Uni Eropa.

Impor minyak India dari Rusia mencapai rekor 1,4 juta barel per hari pada Januari, menurut data perdagangan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.