Sukses

Punya Tugas Serap Beras 2,4 Juta Ton, Bulog Janji Utamakan Produksi Lokal

Perum Bulog mendapat penugasan untuk mengumpulkan cadangan beras pemerintah sebanyak 2,4 juta ton di 2023 ini.

Liputan6.com, Jakarta Perum Bulog mendapat penugasan untuk mengumpulkan cadangan beras pemerintah sebanyak 2,4 juta ton di 2023 ini. Direktur Utama Bulog Budi Waseso menegaskan akan mengutamakan produksi dalam negeri mengenai pemenuhan CBP tersebut.

Pria yang akrab disapa Buwas ini menguraikan kalau 2,4 juta ton CBP di 2023 akan dibagi untuk beberpaa keperluan. Mulai dari operasi pasar, cadangan abadi, hingga antisipasi keperluan mendesak seperti bencana alam.

"Target 2,4 juta ton beras itu sudah ada penugasan 2,4 juta ton CBP di 2023, ini harus jumlahnya 2,4 (juta ton), yang 1,2 (juta ton) itu untuk kebutuhan operasi pasar, 1 juta untuk kita cadangan utuh atau tetap, sisanya itu untuk mengantisipasi bilamana ada bencana," kata dia di Polda Banten, ditulis Sabtu (11/2/2023).

Dia kembali menegaskan kalau seluruh CBP itu diharapkan bisa menyerap hasil panen petani lokal. Terkait kualitasnya, dia akan membidik kualitas beras medium.

Ini juga mengingat banyak kantung-kantung produksi beras di Indonesia dengan kualitas medium. Dia khawatir, jika penyerapan beras untuk CBP ditetapkan di kualitas premium, banyak yang tak terserap Bulog.

"Diutamakan harus produksi dalam negeri dan itu berasnya itu beras medium, untuk cadangan itu beras medium karena murah. Itu banyak (produksinya) di dalam negeri, banyak penggilingan tradisional, itu kan menggilingnya beras medium tak mungkin premium, kalau ditentukan (kualitas beras) premium, gak terserap (hasil panen petani)," ungkapnya.

Sementara itu, ada perkiraan kalau penyerapan hasil panen lokal tak mampu penuhi seluruh target CBP yang ditetapkan. Buwas enggan mengambil kesimpulan terlalu cepat kalau CBP ini dipenuhi lewat skema impor lagi.

"Nanti kita kihat keputusan negara, (keputusan impor beras) itu gak bisa untuk kira-kira, kepastiannya apa hitungan apa, seperti kemarin (2022), kita harus (impor), yasudah diputus (impor)," pungkas Budi Waseso.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bulog Impor Beras ke 12 Titik di Indonesia

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas menyebut beras impor masuk ke 12 titik di Indonesia. Dia menegaskan proses itu harus terus diawasi.

Mengingat, salah satu upaya impor diambil pemerintah untuk melakukan stabilisasi harga beras dan tercukupinya stok cadangan beras pemerintah (CBP). Hingga pada muaranya mampu mengendalikan harga beras di pasaran melalui berbagai skema, termasuk operasi pasar.

Buwas menduga terjadi sejumlah pelanggaran yang terjadi pada konteks harga beras di pasaran. Mulai dari mafia yang mempermainkan harga, hingga oknum yang sengaja mengoplos beras Bulog dengan beras lokal, dan dijual dengan harga premium.

"Ini juga Polda atau jajaran Polri khususnya Satgas Pangan tidak hanya diam saja hari ini. Akan terus dikembangkan di seluruh Indonesia. Karena saya mendatangkan beras-beras impor ini saya drop di 12 titik provinsi yang membutuhkan beras ini," terangnya dalam konferensi pers di Polda Banten, Serang, Jumat (10/2/2023).

 

3 dari 4 halaman

Perlu Pengawasan

Menurutnya, pengawasan di titik-titik itu mutlak untuk dilakukan. Jika hingga didapatkan oleh oknum, maka tidak akan mampu mencapai tujuan stabilisasi harga beras.

"Kalau tidak diawasi maka ini akan hilang beras ini. Hilang dalam arti kata tidak akan berpengaruh terhadap masalah menurunkan harga dan kita sampaikan masa panen yang diperkirakan diperkirakan Maret maka harga akan tetap tinggi," urainya.

Diketahui, beras impor Bulog yang didatangkan dari Thailan, Vietnam, Pakistan, hingga Myanmar ini dipatok seharga Rp 8.300 per kilogram di tingkat gudang. Sementara, di tingkat konsumen harganya dipatok Rp 9.450 per kilogram.

Sebagai upaya pengawasan, Buwas dan jajarannya juga sudah melakukan inspeksi ke sejumlah titik. Salah satunya adalah Pasar Beras Cipinang, Jakarta.

"Ini sudah kita lakukan terus menerus, kemarin kita sidak, sudah ditemukan (pelanggaran), saya sampaikan kepada teman-teman pasti akan ditindaklanjuti oleh Satgas Pangan. Hari ini terbukti," ungkapnya.

 

4 dari 4 halaman

Beras Bulog Mau Diselundupkan ke Timor Leste

Diberitakan sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengungkap ada dugaan beras yang diimpor Bulog bakal diselundupkan ke wilayah Timor Leste. Padahal, impor beras yang dilakukan adalah untuk melakukan stabilisasi harga melalui operasi pasar.

Dia menuturkan dugaan ini muncul pasca dia melakukan inspeksi mendadak atau ke Pasar Beras Cipinang dan beberapa tindakan lainnya. Pria yang karib disapa Buwas itu menegaskan kalau beras Bulog difokuskan untuk operasi pasar, dan dipatok dengan harga terjangkau oleh masyarakat.

Pasca sidak yang dilakukannya di Cipinang, Buwas meyakini pihak kepolisian melakukan pendalaman. Termasuk menangkap sejumlah oknum.

"Bahkan beras dari Cipinang itu bisa hari ini jalan sampai ke Atambua (Nusa Tenggara Timur). Dan itu dijual dengan harga yang sangat mahal. Ada indikasi beras ini akan diselundupkan ke Timor Leste," kata dia dalam Konferensi Pers di Polda Banten, Serang, Jumat (10/2/2023).

Diketahui, Atambua berada di sisi timur Nusa Tenggara Timur (NTT). Kecamatan di Kabupaten Belu, NTT ini memang jadi salah satu daerah perbatasan dengan Timor Leste. Melalui jalur darat, jaraknya hanya 22 kilometer untuk masuk ke daerah Mota'ain, Timor Leste.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.