Sukses

Perusahaan Ini Beri Sanksi Denda Jika Ganggu Karyawan Saat Berlibur

Platform game fantasi Dream11 memiliki kebijakan denda bagi karyawannya jika mereka menghubungi rekan kerja selama waktu istirahat mereka.

Liputan6.com, Jakarta - Mendapat email pekerjaan yang mendesak dari rekan kerja bahkan selama liburan merupakan hal yang umum bagi banyak pekerja kantoran. 

Di India, studi yang dilakukan oleh Microsot mengungkapkan bahwa 57 persen karyawan India merasa terlalu banyak bekerja saat intensitas digital meningkat. 

Tetapi sebuah perusahaan gim yang berbasis di Mumbai telah menemukan cara baru untuk memperbaiki masalah ini.

Melansir CNN Business, Jumat (13/1/2023) platform game fantasi, yakni Dream11 memiliki kebijakan denda bagi karyawannya senilai 100.000 rupee atau USD 1.200 (Rp. 18,1 juta) jika menghubungi rekan kerja dengan "panggilan atau pesan terkait pekerjaan" selama waktu istirahat mereka.

Ini adalah bagian dari upaya perusahaan untuk memastikan bahwa karyawannya dapat "beristirahat dan menikmati keseimbangan kehidupan kerja yang sehat", menurut pernyataan yang dibagikan oleh Dream11.

Di bawah kebijakan yang disebut sebagai Unplug, karyawan  Dream11 diberikan waktu istirahat bekerja dari kantor mereka selama tujuh hari dalam setahun.

"Individu yang memilih cuti Unplug tidak akan diberikan email, grup Slack dan WhatsApp," tambah pernyataan itu.

Namun, juru bicara Dream11 tidak mengungkapkan kapan kebijakan tersebut pertama kali diperkenalkan.

Menurut wawancara sebelumnya pada bulan Desember 2022 dengan CNBC, salah satu pendiri perusahaan mengatakan bahwa kebijakan tersebut telah efektif sejauh ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sekilas Mengenai Dream11

Didirikan pada tahun 2008, Dream11 memiliki lebih dari 1.000 karyawan.

Perusahaan gim fantasi itu memiliki nilai sebesar USD 8 miliar dan termasuk Tiger Global dan Tencent di antara investornya, menurut platform data Tracxn.

Namun, kebijakan istirahat yang cukup tampaknya memang penting bagi setiap perusahaan di dunia, karena bisa berdampak bagi kesehatan.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bekerja berjam-jam membunuh ratusan ribu orang per tahun melalui stroke dan penyakit jantung.

Dalam analisis global tentang hubungan antara kematian, kesehatan, dan jam kerja yang panjang, WHO dan Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) memperkirakan bahwa pada tahun 2016, sekitar 745.000 orang meninggal akibat bekerja setidaknya 55 jam seminggu.

3 dari 4 halaman

Elon Musk Sediakan Ruang Tidur di Kantor Twitter Demi Mendukung Karyawan Lembur

Sebuah ruangan untuk tidur atau beristirahat kini telah hadir di kantor pusat Twitter di San Fransisco. Adanya ruangan ini bisa dimanfaatkan bagi para karyawan Elon Musk yang akan lembur kerja atau sekadar beristirahat.

Sebuah foto kamar tidur yang dibagikan dengan Forbes menunjukkan adanya karpet oranye cerah, meja yang terdapat di samping tempat tidur kayu dan tampak seperti tempat tidur queen, penuh dengan lampu meja dan dua kursi kantor.

Namun, melansir Forbes, Rabu (7/12/2022), sebuah sumber mengatakan bahwa tidak ada pengumuman atau konteks yang diberikan kepada karyawan dan menganggap bahwa tempat tidur tersebut adalah untuk sisa staf "hardcore" yang dapat menginap di kantor.

"Itu bukan penampilan yang bagus," kata mereka. “Itu adalah tanda tidak hormat yang tak terucapkan. Tidak ada diskusi.”

Pada bulan lalu, CEO Elon Musk memberikan kesempatan kepada ribuan karyawan yang masih menetap bersama perusahaan untuk keluar atau bertahan dengan syarat bekerja secara intensif menghadapi "Twitter 2.0".

Sementara itu, tidak jelas berapa banyak pod kamar tidur yang ada. Akan etapi, sumber yang identitasnya dirahasiakan Forbes berspekulasi bahwa mungkin ada 4-8 per lantai.

Sumber lain yang juga tidak mau disebut namanya juga menambahkan, beberapa kamar berada di lantai yang sebagian besar kosong. Mereka mencatat bahwa ada sampah di dalam tong sampah sebuah kamar, yang membuatnya tampak seperti seseorang telah tinggal di sana.

"Orang-orang sudah tidur larut malam, jadi masuk akal sampai batas tertentu," kata sumber itu.

4 dari 4 halaman

Tuntut Pesangon

Sementara itu, beberapa mantan karyawan, yang kesal pesangon, telah mulai mengajukan berbagai tuntutan hukum dan klaim arbitrase terhadap Twitter. Pekerja kontrak juga frustrasi dengan Musk.

Alhasil pada hari Senin, sekelompok petugas kebersihan yang kontraknya dengan Twitter tidak diperpanjang melakukan pemogokan dan berdemonstrasi di luar kantor.

Pada pertengahan November, Musk membuat sebuah cuitan di akun Twitter pribadinya bahwa dia akan bekerja dan tidur di kantor perusahaan sepanjang Market Street "sampai org diperbaiki". Namun, tweet itu telah dihapus.

Musk sebelumnya mengklaim telah tidur di properti perusahaan sebelumnya. Dia pernah membuat tweet tentang “tidur di pabrik” pada tahun 2018, mengacu pada pabrik Tesla di Fremont, California terdekat.

CEO Twitter tidak menanggapi permintaan komentar, begitu pula departemen komunikasinya, yang tampaknya telah dibubarkan sepenuhnya sejak pengambilalihan Musk.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.