Sukses

Jurus BPN Jaga Stok dan Harga Pangan Tak Bergerak Liar Saat Natal dan Tahun Baru 2023

Khusus untuk menjaga stabilisasi harga beras, NFA melalui Perum Bulog terus melaksanakan operasi pasar beras atau Program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) di seluruh Provinsi di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Badan Pangan Nasional atau National Food Agency menyiapkan langkah-langkah untuk memastikan harga dan stok pangan tetap terkendali. Utamanya dalam momen perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru).

Kepala NFA Arief Prasetyo Adi menyampaikan sejumlah langkah dan strategi terus digenjot baik sebelum maupun setelah perayaan hari besar tersebut. Mulai dari operasi pasar, hingga tetapkan harga acuan.

"Semakin dekat hari H intensitasnya semakin kita tingkatkan, misalnya Operasi Pasar atau Gerakan Pangan Murah (GPM) yang dilaksanakan di 38 Provinsi dan 514 kabupaten/kota di Indonesia," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (30/12/2022).

Dalam seminggu terakhir tercatat GPM sudah dilaksanakan di 17 titik, diantaranya Jambi, Natuna, Mamuju, Padang, Bogor, Bone, Siak, Sukabumi, Gorontalo, Bolaang Mongondow, Siak, Maluku, Sukoharjo, dan Bungo.

Untuk Desember ini saja telah dilaksanakan lebih dari 200 GPM dengan titik pelaksanaan tersebar di seluruh provinsi.

"Pelaksanaan GPM merupakan hasil kolaborasi NFA bersama Kementerian dan Lembaga terkait, Satgas Pangan Polri, Bank Indonesia, Dinas Urusan Pangan se-Indonesia, BUMN, BUMD, Asosiasi, serta stakeholder lainnnya. Dalam kegiatan tersebut disediakan 9 bahan pangan strategis dengan harga wajar atau di bawah harga pasar. Melalui kegiatan ini kita dorong keterjangkauan dan daya beli masyarakat," ungkapnya.

Selain itu, khusus untuk menjaga stabilisasi harga beras, NFA melalui Perum Bulog terus melaksanakan operasi pasar beras atau Program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) di seluruh Provinsi di Indonesia.

Sejak 1-25 Desember, telah disalurkan sebanyak 182.654 ton beras, sehingga sejak Januari tahun ini Bulog telah menyalurkan total 1,2 juta ton beras untuk kegiatan KPSH.

“Selain di Jabodetabek, penjualan Beras Program KPSH juga dilakukan di provinsi dan kabupaten lain di seluruh Indonesia melalui kerja sama dengan pedagang pasar dan Gelar Pangan Murah yang diselenggarakan oleh Dinas urusan pangan Provinsi Kab /Kota,” terang Arief.

Kegiatan KPSH Bulog merupakan bentuk intervensi pemerintah dalam menjaga stabilitas harga beras. Menururnya, langkah ini berhasil mengendalikan harga beras di tingkat konsumen.

"Sehingga perlu kita syukuri meski biaya angkut dan ongkos produksi lainnya naik namun pada Nataru ini stok dan harga beras relatif stabil dan tidak terlalu membebani inflasi," sambungnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kondisi Harga Pangan

Dalam memastikan kondisi harga pangan di lapangan pada Nataru tahun ini, NFA bersama Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Satgas Pangan, Pemerintah Daerah, BUMN, BUMD, dan Asosiasi juga rutin melakukan kunjungan ke sejumlah pasar baik modern maupun tradisional.

“Kita rutin lakukan kunjungan pasar untuk pastikan stok tersedia dan harga di masyarakat benar-benar stabil, seperti ke Pasar Induk Beras Cipinang, ritel modern di Jakarta, serta pasar tradisional di Serang dan Jabodetabek. Selain itu, seminggu jelang Tahun Baru kita sudah perintahkan seluruh Tim Eselon 1 dan 2 NFA turun ke seluruh provinsi guna mematau dan memastikan stok, harga, dan pelaksanaan GPM berjalan dengan baik," terangnya.

Arief menambahkan, berdasarkan pemantauan di lapangan, secara umum seluruh komoditas pangan strategis aman dan tersedia dengan harga yang relatif stabil.

"Secara umum, ketersediaan dan harga pangan pokok stabil. Ada komoditas yang harganya turun, seperti telur ayam ras yang terpantau turun Rp 2.000/kg dari minggu sebelumnya," jelasnya.

Harga Telur Turun

Terkait turunnya harga telur, Arief mengatakan, hal tersebut menunjukan dari sisi produksi telur tersedia serta pendistribusiannya berjalan lancar dari produsen hingga konsumen.

“Meskipun permintaan menjelang HBKN lebih tinggi tapi dari peternak sudah mengantisipasi termasuk pendistribusiannya antar wilayah maupun ke wilayah konsumen juga cukup lancar sehingga saat ini (harga telur) relatif terkendali bahkan cenderung turun,” ujarnya.

Selain itu, tambahnya, secara masif semua lapisan Pemerintah baik pusat dan daerah (provinsi dan kabupaten/kota) terus melaksanakan GPM atau operasi pasar yang di dalamnya menyediakan komoditas telur, sehingga harga telur bisa relatif terkendali.

Atas terjaganya stabilitas stok dan harga pada Nataru kali ini, Arief menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh stakeholder pangan. Ia juga meminta masyarakat tidak khawatir dan tetap berbelanja bijak karena ketersediaan pangan aman dan mencukupi.

"Persiapan menghadapi Nataru ini berjalan lancar, semua atas kerja keras dari seluruh stakeholder, diantaranya Kementerian dan Lembaga terkait, Satgas Pangan Polri, Dinas Urusan Pangan se-Indonesia, BUMN, BUMD, dan Asosiasi," ujarnya.

 

3 dari 3 halaman

Koordinasi Tiap Minggu

Arief memaparkan, seluruh Kementerian/Lembaga terkait juga rutin melakukan koordinasi setiap Senin melalui rapat pengendalian inflasi yang dipimpin Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dihadiri Badan Pangan Nasional, Kementerian Perdagangan, Badan Pusat Statistik (BPS), Kejaksaan Agung, Satgas Pangan Polri, serta seluruh Gubernur, Bupati, dan Wali Kota.

Selain itu, juga rutin dilakukan rapat dan evaluasi bersama Kemenko Perekonomian untuk menjaga stabilitas stok dan harga pangan untuk menekan inflasi.

Upaya memastikan stabilisasi stok dan harga pangan serta inflasi ini sejalan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo yang meminta agar seluruh Pemerintah Daerah memantau ketat indeks harga konsumen. 

Dia meminta, seluruh Kepala Daerah bersama Kementerian dan Lembaga terkait memperhatikan pergerakan angka inflasi di setiap daerah.

Presiden juga menegaskan bahwa harga pangan saat Natal dan Tahun Baru cenderung stabil dan terkendali. Meski ada beberapa komoditas pangan yang harganya naik, tetapi kenaikan tersebut masih tergolong wajar dan teratasi oleh komoditas pangan yang turun. Hal tersebut disampaikan saat melakukan kunjungan ke Pasar Tradisional di Kabupaten Bogor, Jumat, (23/12/2022).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.