Sukses

Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung Kecelakaan, Target Operasi Bisa Molor Lagi Deh

Kemenhub selaku regulator akan terus mengawasi seraya melakukan evaluasi atas kejadian kecelakaan di proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Liputan6.com, Jakarta - Kasus kecelakaan pada kereta kerja menghambat pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang ditargetkan beroperasi pada Juni 2023. Kejadian tersebut menimbulkan korban 6 warga negara China dari kontraktor Sinohydro, dimana 2 orang di antaranya meninggal dunia.

Kendati begitu, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Mohamad Risal Wasal memastikan, pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung masih tetap terus berjalan.

"Proyek di luar itu Insya Allah masih berjalan. Kan ada pembangunan stasiun enggak terganggu, bisa berjalan," ujar Risal saat ditemui di Stasiun Gambir, Jakarta, Kamis (22/12/2022).

Oleh karenanya, ia masih berharap penuntasan dan pengoperasian Kereta Cepat Jakarta-Bandung tetap sesuai target pada Juni 2023 mendatang.

"Doanya kita harapkan. Doanya teman-teman diharapkan agar kegiatan ini bisa on time, berjalan tanpa ada satu gangguan apapun," kata Risal.

Menindaki kasus kecelakaan kerja tersebut, ia pun meminta pihak kontraktor Sinohydro Corporation Limited dan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) agar bekerja sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang ada.

"Pastinya kita semua minta kegiatan itu, walaupun itu belum masuk kewilayahan DJKA karena belum diserahkan, kita ada SOP semua kegiatan itu. Jadi tahapan-tahapan itu jelas apa yang harus dilakukan oleh kontraktor dalam melakukan kerjaan," tuturnya.

Kemenhub selaku regulator juga akan terus mengawasi seraya melakukan evaluasi atas kejadian kecelakaan di proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Namun, Risal belum bisa memastikan apa bentuk sanksi yang bakal diberikan.

"Pasti ada evaluasi. Kalau sanksi nanti kita lihat. Kita berharap sih harusnya safety, tidak ada kecelakaan sekecil apapun. Itu yang kita harapkan. Nanti akan kita perbaiki. Dimana kekurangannya, itu akan diperbaiki," pungkasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

6 Pekerja China Jadi Korban Kecelakaan Kereta Cepat Jakarta Bandung, 2 Meninggal

Kereta kerja untuk pemasangan rel dengan ballast di area proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) mengalami keluar jalur pada Minggu 18 Desember 2022. Kejadian ini terjadi di daerah Cempaka Mekar, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.

Direktur Utama PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi menyampaikan, kereta kerja yang keluar jalur merupakan kereta kerja yang dioperasikan kontraktor Sinohydro asal China. Kereta kerja tersebut terdiri dari lokomotif diesel dan mesin pemasangan rel.

"Kereta kerja yang mengalami keluar jalur terdiri dari lokomotif diesel dan peralatan untuk pemasangan rel. Jadi yang anjlok bukan rangkaian kereta cepat. Saat ini proses evakuasi di lapangan masih dilakukan," ujar Dwiyana dalam keterangan tertulis, Selasa (20/12/2022).

Berdasarkan perkembangan laporan dari rumah sakit, ia mengutarakan, kejadian ini menimbulkan korban sebanyak enam orang. Dimana dua di antaranya meninggal dunia, dua luka sedang dan berat dan dua luka ringan.

"Korban merupakan teknisi dari kontraktor Sinohydro dan berwarga negara China," imbuh Dwiyana.

"Untuk korban luka berat saat ini sedang dirawat di RS Santosa Bandung, sedangkan korban luka ringan sudah diperbolehkan pulang. Kami mengucapkan belasungkawa dan duka yang sedalam-dalamnya untuk keluarga korban meninggal dunia," ungkapnya.

 

3 dari 3 halaman

Evakuasi

PT KCIC saat ini masih terus melakukan proses evakuasi. Hingga Senin, 19 Desember 2022 pukul 17.00 WIB, proses evakuasi sudah mencapai 40 persen. Proses evakuasi dilakukan dengan menurunkan beberapa unit mobil crane dan alat berat lainnya.

"Hari ini kami fokus melakukan evakuasi, dan KCIC bersama pihak terkait akan melakukan evaluasi atas SOP Pemasangan Rel, serta memastikan segenap pekerjaan yang dilakukan kontraktor KCJB memenuhi aspek Keselamatan Kerja (SSHE) pada setiap aktivitas kerja," papar Dwiyana.

Di sisi lain, proses investigasi juga masih dilakukan pihak berwenang. PT KCIC dan Kontraktor KCJB mendukung penuh proses investigasi yang dilakukan pihak berwenang.

Atas kejadian tersebut dan menindaklanjuti arahan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), pihak KCIC telah menghentikan kegiatan pemasangan rel di lokasi tersebut hingga proses identifikasi dan investigasi tuntas.

"Selanjutnya PT KCIC akan menunggu hasil evaluasi yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan untuk memastikan aspek keselamatan pada proyek pembangunan perkeretaapian," pungkas Dwiyana.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.