Sukses

Pemerintah Bagikan KUR Rp 460 Triliun di 2023

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki menyebut pemerintah telah menyiapkan dana untuk Kredit Usaaha Rakyat (KUR) tahun depan sebesar Rp 460 triliun

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki menyebut pemerintah telah menyiapkan dana untuk Kredit Usaaha Rakyat (KUR) tahun depan sebesar Rp 460 triliun. Anggaran yang disiapkan ini naik dari alokasi tahun 2022 yang hanya Rp 373 triliun.

"Tahun depan akan ditingatkan menjadi Rp 460 triliun dari tahun ini Rp 373 triliun," kata Teten dalam acara Penyerahan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Klaster di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (19/12).

Teten menjelaskan dalam 7 tahun terakhir realiasasi penyaluran KUR terus meningkat tajam. Hal ini ditopang pembiayaan KUR yang diberikan kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebesar Rp 1.300 triiun.

"Pembiayaan UMKM kita totalnya Rp 1.300 triliun ini jadi penopang kegiatan UMKM. Menyediakan lapangan kerja 97 persne dari sektor mikro dan kecil," kata dia.

Sayangnya kata Teten, mayoritas pelaku UMKM belum terhubung dengan askes perbankan. Padahal Presiden Joko Widodo telah menetapkan target penyaluran kredit mencapai 30 persen atau sekitar Rp 1.800 triiun. Semetara saat ini baru mencapai 20 persen yakni diangka Rp 1.200 triliun.

"Porsi kredit perbankan ini ditargetkan mencapai 30 persen atau Rp 1.800 triliun dari saat ini baru mencapai 20 persen atau Rp 1.200 triliun," ungkapnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

KUR Klaster

Untuk itu, salah satu upaya yang bisa dilakukan dengan cara pemberian KUR klaster. KUR klaster merupaan penyaluran dana yang diberikan kepada UMKM secara berkelompok yang terintegrasi dari hulu ke hilir dan terhubug dengan off taker. Sehingga bisa mengurangu potensi kredit macet.

KUR klaster bisa memberikan peluang pembiayaan kepada kelompo usaha dengan plafon Rp 500 juta per pelaku usaha. Selain itu, KUR kluster juga memperkuat kemitraan UMKM penguaha. Sehingga bisa menempatkan UMKM masuk dalam rantiu pasok industri.

Hasilnya, pelaku UMKM bisa meningkatan kemapuan manajemen usaha , menigkatak kualitas produksi dan meningkatan usahanya atau naik kelas. Mengingat di Indonesia, UMKM yang sudah masuk dalam ekosistem rantai pasok global masih rendah.

3 dari 3 halaman

Subsidi Dihapus, Bunga KUR Mikro dan Kecil Naik Jadi 6 Persen pada 2023

Pemerintah masih akan menjalankan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada 2023. Namun pemerintah tak akan memberikan subsidi lagi pada bunga sehingga naik. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto  menjelaskan, pemerintah menyiapkan anggaran KUR Rp 460 triliun di 2023. Plafon ini naik jika dibandingkan dengan alokasi 2022 yang tercatat Rp 373 triliun.

Namun, pemerintah akan mencabut subsidi bunga KUR yang diberikan di tahun ini. Suku bunga akan kembali menjadi 6 persen untuk program KUR mikro dan KUR kecil dari sebelumnya 3 persen.

"Penyaluran KUR tahun depan kembali 6 persen," Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (19/12/2022).

Penyaluran KUR mikro memliki plafon pinjaman antara Rp 10 juta sampai Rp 100 juta. Sedangkan plafon KUR kecil memberikan pinjaman antara Rp 100 juta - Rp 500 juta.

Sementara itu, untuk penyaluran KUR super mikro suku bunganya tetap. Hanya 3 persen untuk pinjaman dengan plafon di bawah Rp 10 juta.

"Kecuali KUR super mikro dengan pinjaman maksimal Rp 10 juta ini tetap 3 persen (suku bunganya)," kata Airlangga.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.