Sukses

Swasta Serahkan Lahan 36,8 Ha untuk Food Estate Penopang IKN Nusantara

Lahan 36,8 ha akan dimanfaatkan sebagai food estate untuk mendukung ketersediaan bahan pokok di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Liputan6.com, Jakarta PT Bramasta Sakti adalah anak usaha MMS Group Indonesia yang bergerak di bidang pertanian dan peternakan, menyerahkan lahan sebesar 36,8 ha kepada Komando Daerah Militer VI/Mulawarman untuk dimanfaatkan sebagai food estate untuk mendukung ketersediaan bahan pokok di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara

Lahan tersebut terletak di desa Margahayu, Loa Kulu, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Seremonial ini dihadiri langsung oleh Mayjen TNI Tri Budi Utomo, Pangdam VI/Mulawarman selaku perwakilan dari Kodim 0906 Tenggarong dan Adri Martowardojo selaku perwakilan langsung dari MMS Group Indonesia di aula Mini Ranch milik PT. Bramasta Sakti.

“Kegiatan ini merupakan sumbangsih kami dari MMS Group Indonesia untuk mendukung program Ketahanan Pangan Nasional khususnya di Kalimantan Timur. Kami percaya akan perlunya sinergi dari semua pihak khususnya dalam meningkatkan kemampuan dan kemandirian kelompok ternak dan kelompok tani di daerah ini," kata Adri Martowardojo.

Prakarsa ini tentunya disambut dengan baik oleh Pangdam VI/Mulawarman yang baru saja dilantik bulan Juli silam. Hal ini membuktikan hubungan kerjasama yang terjalin dengan baik antara masyarakat dengan pihak TNI dan swasta seperti PT Bramasta Sakti ini akan dapat memperkuat ketahanan negara khususnya di sektor pangan. 

PT Bramasta Sakti dalam kegiatan pengelolaanya di dukung oleh beberapa perusahaan lain seperti PT Multi Harapan Utama (Sponsor CSR) , Central Wisconsin Agriculture Services (Konsultan Perkebunan) dan Yayasan Cattle Buffalo Club. (Konsultan Peternakan).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

200 Ribu Penduduk bakal Huni IKN Nusantara di 2024, Siapa Saja?

Jumlah penduduk di ibu kota baru atau IKN Nusantara diprediksi akan mencapai 200 ribu pada 2024. Keberadaan mereka cukup bisa menarik investor datang ke IKN untuk berusaha dan menanamkan modal.

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, mengatakan sebanyak 200 ribu penduduk itu adalah jumlah keseluruhan dari seluruh elemen masyarakat yang akan tinggal di IKN pada 2024.

“Kita juga akan membuat populasi yang cukup untuk investor untuk berusahalah,” kata Bambang melansir Antara, Rabu (2/11/2022).

Terdapat empat elemen masyarakat yang akan tinggal di IKN pada 2024 yakni Aparatur Sipil Negara (ASN), aparat TNI-Polri, penduduk lokal, dan para pekerja. “Semua. Kan kita tidak memisah-misahkan, semua warga IKN,” kata dia.

Menurut Bambang, pemerintah mencari jumlah populasi yang mencerminkan kemampuan daya beli yang memadai sehingga investor akan semakin tertarik membangun IKN.

“Pokoknya kita cari angka di mana yang cukup menarik swasta untuk mempertimbangkan itu ada daya beli,” kata dia.

Populasi di IKN pada 2024, termasuk tenaga-tenaga pendukung untuk fasilitas kesehatan dan pendidikan. Pemerintah saat ini membangun infrastruktur pendukung untuk pemenuhan kebutuhan hidup penduduk IKN di 2024.

“Ada sekolah-sekolah, gurunya, dan lain-lain. Kemudian ada rumah sakit, klinik itu kan ada susternya, itu juga harus diakomodasi. Nanti kita lihat petanya seperti itu, sehingga dikembangkan nanti tak hanya ASN, TNI-Polri, tapi juga seperti itu,” kata dia.

  

3 dari 3 halaman

Pembangunan Fisik IKN

Saat ini, Bambang menjelaskan, pembangunan fisik infrastruktur di IKN sudah meliputi akses logistik, pemasok air baku, dan pemetaan kavling lahan.

Kavling-kavling lahan itu, ujar dia, disiapkan untuk pemetaan guna menarik minat investor.

“Kemudian itu semua bisa siap, nanti investor lihat ‘oh saya mau di mana sih’, kita harus mampu untuk memperlihatkan itu,” kata dia.

Sementara itu pembangunan fisik infrastruktur besar-besaran di IKN akan dimulai pada Januari 2023 sejalan dengan banyaknya kontrak lelang proyek yang akan ditandatangani pada akhir 2022.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.