Sukses

Keren, Indonesia Punya Sistem Kendali Jarak Jauh 100 Persen Karya Anak Bangsa

Respati Solusi Rekatama memproduksi produk Remote Control Weapon System (RCWS) sebuah Sistem Kendali Jarak Jauh atau RCWS Respati.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pertahanan RI kembali menggelar pameran pertahanan internasional terbesar se-Asia Tenggara, Indo Defence 2022 Expo & Forum. Event akbar yang mengusung tema Peace, Prosperty, Strong ini diselenggarakan di JI Expo Kemayoran Jakarta pada 2-5 November 2022.

Selain terdapat 52 negara yang ikut serta, dengan rincian sebanyak 174 peserta berasal dari industri dalam negeri dan sebanyak 687 peserta pameran berasal dari industri luar negeri.

Hadir juga sederet Pejabat, salah satunya adalah Menteri PPN/Bappenas, yang menyempatkan untuk berkeliling dalam pameran pada Kamis, 3 November 2022.

Ditengah kunjungan, Menteri Suharso menyempatkan hadir pada booth salah satu Industri Pertahanan dalam negeri yaitu PT. Respati Solusi Rekatama.

Respati adalah perusahaan pertahanan di bawah binaan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia yang ditetapkan sebagai Industri Pertahanan dalam negeri yang telah berdiri sejak tahun 2009 dengan produk Remote Control Weapon System (RCWS) sebuah Sistem Kendali Jarak Jauh atau RCWS Respati.

Menteri Suharso menunjukan rasa kagum dan bangga atas hasil karya anak bangsa. “RCWS Respati adalah karya yang patut diapresiasi, negara sudah seharusnya mendukung karya dan pengabdian yang telah diberikan bagi Industri Pertahanan Nasional," kata dia.

Disisi lain Dhita Yudistira-Direktur Utama Respati menyambut baik arahan KSAU. "RCWS Respati adalah satu-satunya RCWS yang 100 persen dirancang dan dikerjakan oleh anak bangsa," tuturnya.

Kolobarasi dan Sinergisitas seluruh stake holder berperan penting dalam membangun cita-cita besar Indonesia dapat berdikari secara pertahanan dan Industri Pertahanan nasional dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

“Kami berterimakasih kepada Bapak Menteri PPN/Bappenas yang tiada lelah memberi binaan, dorongan dan dukungan bagi kami Industri Pertahanan Nasional untuk ambil bagian dalam pembangunan bangsa, tanpa keperpihakan Pemerintah, tak mungkin kami dapat melangkah sejauh ini,” kata Komisaris Utama Respati Sandi Mandela.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Punya Teknologi Canggih, Industri Alat Pertahanan Bidik Pasar Ekspor Afrika

Industri alat pertahanan di Indonesia semakin berdaya saing global dengan menciptakan berbagai produk yang inovatif. Hal ini seiring dengan pemanfaatan kemajuan teknologi modern dan didukung oleh sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten.

“Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian aktif mempromosikan beragam alat pertahanan yang telah diproduksi oleh industri dalam negeri, di mana sebagian produknya sudah mampu menembus pasar ekspor,” kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Taufiek Bawzier di Jakarta, Rabu (2/11).

Dirjen ILMATE menyampaikan, Kemenperin memberikan apresiasi atas penyelenggaraan Indo Defence 2022 sebagai ajang pameran pertahanan internasional terbesar se-Asia Tenggara yang digelar dalam dua tahun sekali. Tahun ini, pameran berlangsung pada tanggal 2-5 November di JIExpo, Kemayoran, Jakarta.

“Tidak hanya menjadi pameran teknologi persenjataan terbaru, melalui Indo Defence 2022 juga menjadi etalase kemampuan bagi industri alat pertahanan dalam negeri. Bukan hanya itu, ajang ini diharapkan bisa dimanfaatkan untuk menjalin kemitraan dengan industri pertahanan dari luar negeri,” paparnya.

Sebanyak 905 perusahaan dari 59 negara akan memamerkan deretan persenjataan yang mereka produksi dalam ajang Indo Defence 2022, dengan mengusung tema “Peace, Prosperity, Strong Defence”.

Dari total peserta, 154 di antaranya merupakan industri pertahanan asal Indonesia. Bukan hanya perusahaan milik negara, perusahaan swasta nasional juga turut andil dalam ajang bergengsi tersebut.

“Selain itu, pameran ini sebagai sarana mendapatkan pasar baru bagi industri pertahanan dalam negeri dari negara-negara Asia Tengah dan Afrika serta transfer teknologi dari industri pertahanan luar negeri,” imbuh Taufiek.

3 dari 3 halaman

Pemanfaatan Teknologi Industri

Bahkan, dalam ajang Indo Defence 2022, juga ditampilkan sejumlah hasil optimalisasi pemanfaatan teknologi industri untuk mendukung industri alat pertahanan nasional oleh balai-balai milik Kemenperin.

Misalnya, Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Logam dan Mesin yang akan menampilkan Tricklink Tank, kemudian Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Keramik dan Mineral Nonlogam akan menampilkan rompi anti peluru dan helm militer berbahan dasar keramik.

Ada pula Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Tekstil yang menampikan aplikasi kitoshan untuk antibakteri pada seragam militer, sementara Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Selulosa akan menampilkan penggunaan Nitro Selulosa sebagai bahan dasar propelan untuk pendorong roket, serta Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Agro yang akan menampilkan proses pengujian makanan untuk keperluan militer.

“Kami juga memfasilitasi Asosiasi Sistem dan Teknologi Tanpa Awak (ASTTA) untuk menampilkan produk drone dalam negeri yang bisa mendukung pertahanan dan keamanan nasional,” ungkap Taufiek.

Saat ini, di sejumlah negara, drone telah digunakan oleh pasukan militernya dalam memantau pergerakan musuh atau sebagai alat persejantaan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.