Sukses

Harga Tiket Kereta Cepat Jakarta Bandung: Kelas VIP Rp 500 Ribuan, Paling Murah Rp 250 Ribu

Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) saat ini baru mencapai 88 persen progresnya. Meski demikian, KCIC sudah merilis harga tiket kereta cepat Jakarta Bandung ini.

Liputan6.com, Jakarta Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) saat ini baru mencapai 88 persen progresnya. KCJB yang sedang dibangun oleh China Railway Group Limited (CREC) ditargetkan beroperasi pada Juni 2023 mendatang.

Kemudian uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) akan dilaksanakan dari Tegalluar-Padalarang  pada 16 November 2022 bersamaan dengan acara KTT G20 Indonesia di Bali.

Direktur Manajemen Proyek dan Pengembangan Bisnis PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Allan Tandiono, mengatakan tentu dilihat dari sisi bisnisnya, KCIC akan menjual tiket KCJB dengan beberapa mekanisme, yaitu ticket sales, ticket bundling, ticket integration, dan on board service.

“Bisnis apa saja yang akan dilakukan oleh KCIC? Tentunya kita akan menjual tiket. Ada banyak caranya tiket bisa di dijual, yaitu ticket bundling, ticket integration dan di kereta juga sama seperti di Jepang, di Tiongkok, di Korea bisa beli kopi bisa beli makanan kecil di sana,” kata Allan Tandiono, dalam webinar Potensi Bisnis di Jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Rabu (26/10/2022).

Lantas berapa harga tiket yang dibanderol untuk KCJB ini?

Sebelumnya, disebutkan tarif tiket kereta cepat Jakarta-Bandung diperkirakan Rp 350 ribu untuk rute terjauh dari stasiun Halim ke stasiun Padalarang dan sebaliknya, serta Rp 150 ribu untuk rute terdekat.

Ternyata, dalam penjualan tiket KCJB juga dibagi menjadi 3 kategori. Pertama, kategori VIP paling mahal Rp 500 ribu ke atas. Kategori kedua, First Class kisaran Rp 400 ribu, dan kategori ketiga adalah Second Class di kisaran Rp 250 – 300 ribu.

“Mungkin kira-kira ini terkait bundling yang bisa nanti kita tawarkan different sit yang ada di kereta cepat Jakarta-Bandung dari second class, First class, hingga VIP. Jadi, kalau second class kita bicara Rp 250 – 300 ribu, first class Rp 400 ribu dan VIP mungkin Rp 500 ribu dan di atas,” jelas Allan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bisnis Properti

Kemudian, potensi bisnis lain yang dapat dibangun di luar stasiun diantaranya bisnis properti dan real estate, seperti dibangunnya gedung perkantoran, shopping mall, apartemen, hotel maupun rumah sakit.

“Di samping lahan Stasiun bisa di develop menjadi gedung perkantoran, bisa menjadi shopping mall, service Apartment, hotel maupun rumah sakit yang kita ketahui semua bukan hanya Indonesia banyak negara besar juga masih membutuhkan banyak rumah sakit. Jadi, kita juga tidak menutup kemungkinan atau potensi adanya rumah sakit di samping Stasiun kita,” ungkapnya.

Tak berhenti disitu saja, masih banyak potensi bisnis yang menjanjikan dengan adanya KCJB ini, yaitu periklanan (Advertising). Dia pun mencontohkan, banyak perusahaan yang mengiklankan brand-nya di luar maupun di dalam stasiun MRT.

“Kita bisa lihat di MRT Jakarta itu ada banyak advertising di dalam maupun di luar kereta atau dalam kereta. Ini potensi revenue yang baik untuk kami KCIC,” ujarnya.

KCIC akan melelang Naming rights, seperti Lebak Bulus Grab, Dukuh Atas BNI. Sehingga, bagi perusahaan yang ingin brand-nya terpampang nyata di stasiun-stasiun KCJB bisa melakukan advertising.

“Kita akan lelang naming rights ini siapa tahu brand-nya Bapak Ibu nanti ada di Padalarang, Padalarang apa, Tegalluar apa, Halim apa, Karawang apa,” ujarnya.

 

3 dari 3 halaman

Bangun Minimarket di Stasiun

Potensi bisnis lainnya yaitu in-station retail menjual makanan, minuman, dengan membangun minimarket di dalam stasiun. Lalu, KCIC akan melakukan integrated transportation yang akan bekerja sama dengan operator transportasi publik lainnya.

KCIC juga akan mengembangkan Mobile apps untuk penjualan tiket dan lainnya. Karena tidak dipungkiri, di era yang serba cepat ini dibutuhkan teknologi yang handal, salah satunya mobile apps.

Terakhir, KCIC akan menyediakan area parkir (parking space) bagi penumpang yang ingin memarkirkan kendaraan yang dibawa dari rumah, kemudian melanjutkan naik KCJB.

“Karena ada customer yang parkir kendaraannya nanti ada yang ingin dari rumahnya nyetir ke Halim dan parkir di sana, mungkin malamnya pada saat balik nanti baru dipake lagi mobilnya, jadi ini yang akan kita siapkan di stasiun-stasiun,” pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.