Sukses

Damri Buka Rute ke Timor Leste, Kemenhub Bahas SOP Lintas Negara

Kehadiran angkutan lintas batas negara (ALBN) dari wilayah Indonesia yakni Kupang, NTT menuju Dili di wilayah Timor Leste menggunakan bus Damri merupakan bagian kerjasama RI – Timor Leste di bidang transportasi.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah mempersiapkan skema angkutan lintas batas negara (ALBN) yang akan dioperasikan antara Kupang, Nusa Tenggara Timur ke Dili, Timor Leste. Moda transportasi yang digunakan adalah bus yang dioperasikan oleh Perum Damri.

Pembahasan angkutan darat ini dilakukan antara Kemenhub dengan Kementerian Transportasi dan Komunikasi Timor Leste. Kedua pihak tengah menyiapkan prosedur standar pengoperasioan (SOP) jenis angkutan tersebut.

Untuk diketahui, Kementerian Perhubungan pada 19 Juli 2022 yang lalu telah menandatangani MoU on Cross Border Movement of Commercials Buses and Coaches Between Indonesia and Timor Leste. MoU tersebut telah ditandatangani oleh Menteri Perhubungan RI dan Menteri Transportasi dan Komunikasi Timor Leste.

Pada Senin 10 Oktober 2022 kemarin telah dibahas SOP dan persiapan uji coba operasional bus Antar Lintas Batas Negara yang akan dioperasikan oleh Damri dengan rute Kupang-Dili di Hotel Sotis Kupang. Pembahasan ini dihadiri Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Amirulloh dan pihak Timor Leste.

“Hari ini merupakan tindak lanjut dari perintah Presiden Joko Widodo. Indonesia dan Timor Leste sudah bersepakat bahwa akan membuka lintas batas negara antara Kupang dan Dili sebagai representasi Indonesia dan Timor Leste. Hal ini kemudian dilanjutkan oleh MoU Menteri Perhubungan pada Juli lalu. Hari ini kami membahas detil SOP nanti akan seperti apa dan telah disepakati oleh kedua belah pihak,” jelas Amirulloh, mengutip keterangan resmi, Selasa (11/10/2022).

Kehadiran angkutan lintas batas negara (ALBN) dari wilayah Indonesia yakni Kupang, NTT menuju Dili di wilayah Timor Leste merupakan bagian kerjasama RI – Timor Leste di bidang transportasi.

“Hari ini juga akan dilakukan uji coba bersama rekan-rekan dari Timor Leste dan kita akan melihat di titik mana yang akan menjadi tempat pemberhentian penumpang. Ini sangat penting karena jarak tempuhnya cukup jauh, lebih dari 9 jam, di mana menurut aturan kalau sudah mengendarai lebih dari 4 jam, maka pengemudi harus beristirahat dan/atau operator harus menyediakan pengemudi cadangan. Nanti akan kita lihat titik titik mana yang dapat disediakan tempat istirahat,” jelas Amirulloh.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Segera Beroperasi

Menurutnya kedekatan emosional dan nilai historis hubungan bilateral antara Indonesia dan Timor Leste juga dapat memperlancar kehadiran ALBN ini. Dia menyebut, Timor Leste menyatakan bahwa pada November 2022 akan datang armada bus tersebut ke Timor Leste.

"Dan kita berupaya sesegera mungkin angkutan lintas batas negara ini beroperasi. Harapannya dengan beroperasinya angkutan ini maka hubungan kedua negara semakin baik lagi dan masyarakat saya yakin masih ada ikatan emosional atau bahkan ikatan keluarga yang juga perlu didukung dengan kehadiran sarana transportasi,” bebernya.

Amirulloh menjelaskan bahwa ALBN yang akan beroperasi ini telah disepakati memiliki standar pelayanan minimum. Dia berharap, dengan tersedianya angkutan ini dapat dimanfaatkan dengan baik sehingga dapat membantu mobilitas masyarakat Indonesia yang akan ke Timor Leste.

“Mohon dukungan dari masyarakat di Kupang khususnya, NTT pada umumnya," pungkasnya.

Turut hadir sebagai perwakilan dari Timor Leste yaitu Gaspar de Araujo selaku Direktur Jenderal Transportasi & Komunikasi Kementerian Transportasi & Komunikasi Timor-Leste.

 

3 dari 4 halaman

Siapkan Infrastruktur Transportasi

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan menyiapkan berbagai infrastruktur transportasi guna menunjang konektivitas di wilayah perbatasan Indonesia-Timor Leste. Termasuk mengoptimalkan bandara, hingga rencana pengoperasian angkutan Damri.

Hal ini disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat mengunjungi Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain, Kabupaten Belu, Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (20/7/2022).

“Kedatangan saya kesini untuk memastikan konektivitas di darat, laut, dan udara berjalan dengan baik di wilayah perbatasan Indonesia dengan Timor Leste,” ujar Menhub Budi dalam keterangan resmi, Rabu (20/7/2022).

Menhub Budi mengungkap, sejumlah infrastruktur transportasi yang tengah disiapkan yakni di sektor darat yaitu membangun terminal barang internasional (TBI) di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Salah satunya yaitu TBI Motaain di perbatasan Indonesia dan Timor Leste.

“Ini merupakan pusat kegiatan untuk melakukan pengecekan pergerakan barang dari Indonesia ke Timor Leste atau sebaliknya,” ucap Menhub.

Masih di sektor darat, tengah dipersiapkan rencana pengoperasian bus DAMRI dengan rute dari Kupang-Dili.

Terkait hal ini, Menhub meminta DAMRI untuk menyiapkan kajian terkait hal tersebut. Selanjutnya, di sektor perhubungan laut, pemerintah tengah membangun Pelabuhan Atapupu di Kabupaten Belu, dengan alokasi APBN sebesar Rp. 80 Miliar.

“Saat ini tengah dikerjakan dan kami akan sesuaikan kedalamannya, karena pak Bupati menyampaikan ada keinginan masyarakat untuk dapat dilayani kapal-kapal yang lebih besar,” ujarnya.

 

4 dari 4 halaman

Bandara

Sedangkan, di sektor udara, Menhub Budi akan mengevaluasi terhadap keberadaan bandara-bandara yang ada di NTT. Khususnya di perbatasan seperti Bandara A.A Bere Tallo di Atambua, agar konektivitasnya lebih maksimal.

Selain itu, juga tengah diusulkan pembukaan rute penerbangan dari beberapa daerah di Indonesia ke Dili, Timor Leste.

Lebih lanjut, Menhub menyampaikan apresiasi kepada pemerintah daerah dan sejumlah pihak terkait seperti penyelenggara pendidikan vokasi kelautan dan perikanan yang selama ini telah memberikan dukungan di daerah perbatasan. “Ini bukti bahwa pemerintah hadir hingga wilayah ujung atau perbatasan Indonesia,” tuturnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.