Sukses

Bantuan Selisih Harga Beli Kedelai Rp 1.000 per Kg Diperpanjang Hingga Desember 2022

Berdasarkan data Chicago Board of Trade (CBOT), rata-rata harga kedelai internasional pada Minggu ke-5 September 2022 sebesar USD 14,17/gantang.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menegaskan Kementerian Perdagangan akan melanjutkan program bantuan pembelian selisih harga kedelai di tingkat perajin tahu tempe hingga akhir 2022.

Harapannya para perajin tahu tempe dapat terus berproduksi sehingga kebutuhan protein nabati masyarakat dapat terpenuhi.

Hal ini ditegaskan Mendag Zulkifli Hasan saat melakukan pertemuan dengan perajin tahu tempe di KantorPusat Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Puskopti) Bandar Lampung, Provinsi Lampung, pada Jumat (30/9/2022).

"Pemerintah memutuskan untuk memperpanjang program bantuan selisih harga pembelian bahan baku kedelai untuk perajin tahu tempe sebesar Rp 1.000/kg sampai akhir Desember 2022," ujar Mendag.

Dikatakan jika perpanjangan kebijakan bantuan selisih harga beli kedelai menjaga stabilitas harga kedelai di tingkat perajin yang mengalami kenaikan.

Dengan demikian, para perajin tahu dan tempe bisa mendapatkan harga kedelai yang terjangkau serta menjaga keberlangsungan usahanya memproduksi tahu dan tempe dengan harga yang wajar.

Sebelumnya, Zulkifli Hasan telah mengirimkan surat permohonan kepada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) agar menugaskan Perum Bulog untuk melanjutkan program pemberian bantuan penggantian selisih harga pembelian kedelai kepada perajin tahu dan tempe.

Berdasarkan data Chicago Board of Trade (CBOT), rata-rata harga kedelai internasional pada Minggu ke-5 September 2022 sebesar USD 14,17/gantang.

Selain itu, harga rata-rata penjualan kedelai di tingkat Koptijuga masih cukup tinggi, yaitu sekitar Rp12.600/kg.Mendag Zulkifli Hasan meminta komitmen dari Gakoptindo untuk menyalurkan bantuan selisih harga kedelai kepada anggota perajin tahu dan tempe secara merata di seluruh wilayah Indonesia.

Hadir pada acara ini, Ketua Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) AipSyarifuddin dan Ketua Puskopti Lampung Alim S. Acara juga dihadiri 150 perajin tahu dan tempe dari Provinsi Lampung.

Pada pertemuan tersebut Mendag Zulkifli Hasan didampingi Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Syailendra dan Kepala Badan Kebijakan Perdagangan Kasan.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jangan Salah Sasaran

 

Gakoptindo harus memastikan bantuan selisih harga kedelai dapat dirasakan langsung oleh perajin serta meminimalisir penyimpangan penyaluran ke pihak yang bukan sasaran.

Kepada Kopti, Mendag Zulkifli Hasan mengimbau untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, serta Kementerian Perindustrian dalampenyaluran kedelai kepada perajin tahu dan tempe.

Kopti harus memastikan penyaluran kedelai sampai kepada perajin tahu dan tempe yang menjadi anggotanya untuk menjaga prinsip akuntabilitas, transparansi, dan tata kelola pemerintahan yang baik.

Pemerintah sepakat untuk meningkatkan produksi kedelai lokal guna memenuhi kebutuhan bahan baku industri tahu dan tempe.

 

3 dari 3 halaman

Penugasan ke Bulog

Penugasan Perum Bulog harus mengutamakan pengadaan/penyerapan kedelai lokal dari petani.

Hasil penyerapan tersebut akan disalurkan kepada perajintahu dan tempe, sebagai salah satu bentuk dukungan terhadap program Pemerintah dalam meningkatkan produksi kedelai lokal.

“Kita harus swasembada dengan menanam kedelai agar tidak bergantung pada impor. Pemerintah akanmembantu bibit kedelai dan hasilnya akan dibeli oleh Pemerintah,” pungkas dia.

Sementara Aip mengungkapkan, diperlukan perbaikan dalam meningkatkan efektivitas program bantuan selisih harga pembelian kedelai sehingga dapat mencapai target dan tepat sasaran.

Menurutnya, bantuan pemerintah ini sangat membantu perajin tahu tempe dan ia berharap realisasi bantuan ini dapat dipercepat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.