Sukses

UMKM Harus Diberdayakan agar Masuk Rantai Pasok Korporasi Besar

Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) perlu didorong untuk naik kelas dan merambah pasar global melalui ekosistem digital.

Liputan6.com, Jakarta - Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) perlu didorong untuk naik kelas dan merambah pasar global melalui ekosistem digital. Untuk mencapai hal tersebut, UMKM harus diberdayakan agar bisa masuk rantai pasok korporasi-korporasi besar.

Managing Director Sinarmas Saleh Husin mengatakan, upaya sektor privat untuk menggandeng Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM sebetulnya telah lama berlangsung di Sinarmas.

"Kami di Sinarmas memberikan pendampingan terhadap inisiatif maupun potensi ekonomi lokal di sekitar fasilitas produksi atau wilayah usaha yang berbasis pada kearifan lokal wilayah setempat. Agar dapat berkembang hingga masuk dalam rantai asok kami, dengan harapan mampu menjangkau pasar pangsa yang lebih luas lagi," tutur Saleh dalam Webinar 100 Tahun Eka Tjipta Widjaja, seperti ditulis, Jumat (16/9/2022).

Langkah Sinarmas untuk mendukung UMKM ialah dengan memperluas jangkauan jaringan UMKM, berinovasi pada solusi terpadu bagi pengguna hingga membangun Data Center terintegrasi yang dapat diartikan membukakan pintu lebih besar bagi UMKM untuk masuk ke dalam ekosistem digital.

Lalu, melalui Sinarmas Financial Service juga menyediakan skema pembiayaan bagi UMKM, serta mensosialisasikan pemanfaatan mobile banking berikut bekerja sama dengan pemerintah dalam rangkaian literasi keuangan bagi UMKM di berbagai kota.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pendidikan Vokasi

Sementara di ranah pendidikan, Sinarmas menyelenggarakan pendidikan vokasi mulai dari tingkat sekolah menengah atas hingga perguruan tinggi.

"Kami hadirkan program studi Digital Marketing and Communication, yang kami harapkan akan memberi cukup bekal bagi para lulusannya tak saja untuk siap bekerja namun juga mampu merintis usaha dengan dukungan teknologi digital. Begitu juga dengan upaya kurasi inkubasi pendampingan, kemudian pendanaan terhadap usaha rintisan berbasis digital yang potensial, sekaligus memberi solusi bagi khalayak luas," jelas Saleh.

Sinarmas berharap seluruh inisiatif tadi bisa menjadi pembimbingan, pembibitan juga persemaian, serta menciptakan inovasi usaha, mengingat menaikkan kelas dan UMKM adalah kerja bersama.

"Kami tentu berbahagia ketika pemerintah utamanya lewat Kementerian Koperasi dan UMKM menggaungkan pentingnya inisiatif kewirausahaan guna mempercepat pemulihan ekonomi pasca pandemi. Kemudian membantu mereka berkembang menjadi sebuah bisnis berkelanjutan yang terus tumbuh berdaya menggerakkan perekonomian sekaligus mengungkit kesejahteraan bangsa," ungkapnya.

 

3 dari 3 halaman

Kemitraan

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki, menyampaikan pemerintah terus memperkuat ekosistem usaha untuk para UMKM agar lebih punya daya saing dan daya tahan lebih kuat.

"Kami terus mendorong kemitraan usaha besar dan usaha kecil di Undang-undang Cipta Kerja dengan berbagai insentif-insentif pajak. Kita juga mendorong transformasi UMKM kita ke digital. Target kita 30 juta UMK kita terhubung ke ekosistem digital. Saat ini sudah 19,5 juta, jadi ini percepatan yang luar biasa. Tapi PR kita bagaimana mencapai 30 juta di tahun depan," jelas Teten.

Strategi membesarkan UMKM yang ada di setiap daerah yang memiliki potensi scaling up, supaya mereka bisa lebih menyerap lapangan kerja dan mengurangi jumlah mikro dan ultra mikro.

"Saya berharap Sinarmas dapat berperan aktif sebagai mitra UMKM dalam membentuk pekerjaan skala menengah dengan mendukung aspek pembiayaan, pelatihan dan pendampingan, inovasi serta menjadi agregator dan opteker produk UMKM. Kemitraan akan meningkatkan daya saing UMKM yaitu memiliki standar kualitas yang lebih baik dan rantai nilai yang lebih kuat," imbuh Teten.

Reporter: Firda Makarimah

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.