Sukses

Saingi Singapura, Bali Bisa jadi Pusat Perdagangan Dunia

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan Bali memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan selain sektor pariwisatanya. Sudah saatnya, Bali menjadi pusat perdagangan dunia.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan Bali memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan selain sektor pariwisatanya. Sudah saatnya, Bali menjadi pusat perdagangan dunia.

Teten mengatakan, bahwa Bali memberikan kontribusi ekonomi yang sangat besar terhadap Indonesia sangat besar. Sebanyak 20 juta turis datang ke Bali, dan pertumbuhan ekonominya di atas nasional. 

"Jadi Bali juga jadi pintu Indonesia masuk ke dunia luar. Jadi saya berkesimpulan, saya kira presiden juga sama. Bahwa Bali memang memberi kontribusi yang besar bagi ekonomi nasional," kata Menteri Teten dalam Kuliah Umum Young Entepreneur Wanted, di Universitas Warmadewa, Bali, Selasa (9/8/2022).

Menurutnya, meskipun ketika pandemi kemarin perekonomian Bali tumbuh minus 12 persen. Namun, Bali diyakini mampu bangkit. Caranya dengan mengatur ekonomi Bali tidak 100 persen terkait pariwisata.

"Saya simpel mengatakan kalau Bali dikunjungi dunia, sekarang balik Bali harus mengunjungi dunia. Makanya kita hadir di sini, supaya anak-anak disini  bisa masuk ke dunia global," ujarnya.

Teten pun membandingkan Bali dengan Singapura. Jika dibanding Singapura, sebetulnya  wilayah Bali jauh lebih luas. Tapi walaupun Singapura wilayahnya kecil bisa menjadi pusat perdagangan dunia.

"Singapura itu kecil gak punya apa-apa tapi bisa jadi pusat perdagangan dunia. Bali itu sebenarnya sudah lebih dari Singapura, cuman mindsetnya masih belum menempatkan Bali sebagai pusat perdagangan dunia. Kan Singapura gak punya apa-apa," kata Teten.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Potensi Terbuka Lebar

Potensi Bali menjadi pusat perdagangan dunia sangat terbuka lebar. Bahkan, beberapa produk pelaku UMKM mendunia awalnya dicoba terlebih dahulu oleh turis.

"Saya sering menemukan beberapa pelaku UMKM itu produknya dikenal dunia setelah turis mencoba produk dia. Ini bisa menjadi jendela perdagangan kita keluar. Nah ini yang harus kita siapkan," katanya.

Saat ini pusat produksi di Bali kapasitasnya masih kecil. Hal itulah yang harus dipersiapkan konsepnya. Banyak unproduct Bali yang sangat kuat berpotensi untuk mendunia. Misalnya, SPA terbaik dunia salah satunya ada di Bali.

"Saya kira harus kita siapkan konsepnya harus kita terjemahkan. Saya kira Bali bisa menguasai di banyak produk. Saya kira di unproduct Bali sangat kuat dan spa terbaik dunia juga ada di Bali," ujarnya. 

Sebab kalau Bali masih mengandalkan 100 persen dari turis saja, Bali masih sangat rentan terkena krisis lagi.

"Ini bukan yang pertama, saat itu tahun 1998 dan tahun 2008, dan sekarang pandemi. Dalam teori investasi jangan taruh telur dalam satu keranjang," pungkasnya.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Jokowi Mau Pembangunan Pariwisata Labuan Bajo Balik Modal

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan penataan kawasan Pulau Rinca dari sekian banyak spot pariwisata di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Jokowi mengatakan, pembangunan yang dilakukan di DPSP Labuan Bajo harus memberikan manfaat nyata untuk negara dan rakyat.

"Saya kira semuanya harus dihitung dan ada return-nya. Target pertama Labuan Bajo 1 juta wisatawan sesuai kapasitas bandara," kata Presiden Jokowi dalam keterangan tertulis, Jumat (22/7/2022).

Di lain sisi, ia juga menyoroti kebersihan kawasan Labuan Bajo. RI 1 menekankan, itu perlu dikerjakan bersama-sama.

"Jangan sampai ada sampah di mana-mana. Hal-hal kecil seperti itu yang akan diingat terus oleh para wisatawan, mereka kembali atau tidak karena hal seperti itu. Keramahan kita melayani wisatawan juga menentukan," tegasnya.

Peningkatan ekonomi berbasis konservasi alam menjadi ciri khas bagi Labuan Bajo. Oleh karena itu, pemerintah menata kawasan Pulau Rinca sebagai salah satu destinasi utama wisatawan untuk melihat komodo.

"Untuk pariwisata (kita punya) Pulau Rinca, sehingga ini kita benahi untuk wisatawan dan komodonya. Untuk konservasi kemarin sudah sepakat di Pulau Komodo dan Pulau Padar. Komodo di Pulau Komodo dan Pulau Rinca itu sama," tutur Jokowi.

4 dari 4 halaman

Warisan Alam Dunia

Penataan Kawasan Pulau Rinca bertujuan untuk meningkatkan kualitas infrastruktur pariwisata Taman Nasional Komodo di Loh Buaya, Pulau Rinca. Di samping manfaat pariwisata, penataan ini juga bertujuan untuk menjaga Outstanding Universal Value (OUV) warisan alam dunia.

Penataan Kawasan Pulau Rinca dilaksanakan pada 2020-2022 dengan anggaran Rp 113,85 miliar. Lingkup kegiatan penataan ini meliputi pembangunan dermaga dan pengaman pantai, elevated deck, guest house, kolam satwa dan museum.

Elevated deck dan bangunan penunjang lainnya dibangun dengan tinggi 2 meter agar tidak mengganggu aktivitas komodo dan satwa lainnya yang melintas. Serta untuk melindungi keselamatan para pengunjung.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam tinjauannya menekankan, pentingnya untuk melakukan penghijauan di Pulau Rinca.

"Karena sifat tanahnya yang asam kita bisa tanam mangrove atau tanaman endemik lainnya, supaya Pulau Rinca ini lebih hijau," kata Menteri Basuki.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.