Sukses

Pola Komunikasi Berubah, Pemanfaatan Sosial Media Perlu Lebih Jitu

Perkembangan dunia digital turut mendorong perubahan pola komunikasi banyak kelompok masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan dunia digital turut mendorong perubahan pola komunikasi banyak kelompok masyarakat. Kini banyak yang melandaskan pada pemanfaatan media sosial.

Social Media Manager Kapanlagi Youniverse (KLY) Eko Setiawan menyampaian ada perubahan pola komunikasi yang terjadi. Ia merumuskan setidaknya ada 4 poin penting yang harus dimiliki oleh pegiat media sosial.

"Pertama, aktif, karena sekarang setiap hari setiap detik haus informasi apa yang update, misalnya kita ada di perjalanan, lalu ada kemacetan, kita cari informasi apa nih macet karena apa nih," katanya dalam rangkaian Emtek Career Festival, Jumat (5/8/2022).

Mengutip paparannya, aktif berarti masyarakat selalu mencari informasi dan mengkonsumsi informasi dengan cepat. Sehingga jika tidak ada pembaruan informasi dan cenderung pasif, maka perhatian publik akan beralih.

Kemudian, ada elemen media sosial mewakili kepribadian pemiliknya. Dalam hal ini menjadi ujung tombak citra personal maupun perusahaa. Ketika pesan yang disampaikan tidak baik dan memancing keresahan, maka itu akan berdampak pada reputasi perusahaan.

"Kita menggunakan sosmed untuk mewakili kita menyampaikan ke masyarakat," kata dia. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Elemen Tanggap

Selanjutnya, ada elemen Tanggap. Artinya media sosal menjadi sarana menanggapi keluhan atau masukan yang diperoleh, sebab komentar dan kelulan apapun bisa disampaikan melalui media sosial.

Sehingga ketika pengguna tanggap, berarti menunjukkan perhatian dan respos yang positif, maka juga berdampak pada reputasi pada pemilik akun sekaligus perusahaan.

"sosmed namanya untuk bersosialisasi gak satu arah tapi dua arah. kita ketika dari user kita menymapaikan keluhannya komentarnya apa yang dia sampaikan harus benar-benar ditanggapi, makin cepat ketika ada masalah makin cepat ditanggulangi," paparnya.

Terakhir , media sosial berperan sebagai penghubung antara pemilik akun dan masyarakat, baik sebagai perusahaan maupun personal.

Artinya di sini akan menjalin hubungan secara langsung juga diperlukan sebagai kelanjutan dari jaringan yang dibangin melalui media. Dengan demikian, diharapkan pesan dapat tersampaikan dengan baik dan reputasi yang terbentuk di masyarakat sesuai dengan harapan perusahaan.

"Sosial media penguhubung kita dan target customer kita," ujar Eko.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 3 halaman

191,4 Juta Penduduk Indonesia

Lebih lanjut, Eko menerangkan jumlah penduduk indonesia yang telah menggunakan media sosial. Jumlahnya cukup fantastis, hingga 68,9 persen dari populasi.

Secara angka, pengguna media sosial tercatat sebanyak 191,4 juta orang menurut data yang dihimpun pada Februari 2022 lalu. Eko melihat ini jadi potensi pengembangan media sosial.

"kita harus sadar seberapa penting sosmed yang kita punya, terlebih mewakili perusahaan, ketika kita melakukan satu post, bisa reach 68,9 persen penduduk indonesia," ujar dia.

Masih menurut data yang sama, jumlah populasi di Indonesia mencapai 277,7 juta orang. Kemudian, 133,3 persen populasi memiliki ponsel, ini berarti ada beberapa orang yang memiliki lebih dari 1 ponsel.

Kemudian, ada sebanyak 204,7 juta orang di Indonesia yang telah tersambung dengan internet. Angka ini setara dengan 73,7 persen populasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.