Sukses

Harga Emas Dunia Hari Ini, Cetak Penurunan 4 Pekan Beruntun

Harga emas di pasar spot naik 0,2 persen menjadi USD 1.742,3 per ounce

Liputan6.com, Jakarta Harga emas turun untuk pekan keempat berturut-turut pada perdagangan Jumat (Sabtu waktu Jakarta) akibat tertekan oleh kenaikan dolar Amerika Serikat (AS) dan prediksi kenaikan suku bunga Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) yang curam.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (9/7/2022), harga emas di pasar spot naik 0,2 persen menjadi USD 1.742,3 per ounce. Harga emas batangan (Bullion) turun 3,29 persen sepanjang minggu ini, yang akan menjadi yang terburuk sejak pertengahan Mei. 

Sedangkan harga emas berjangka AS sedikit berubah menjadi USD 1.740.

Akhir-akhir ini, harga emas gagal menarik aliran safe-haven meskipun risiko resesi meningkat karena investor malah memilih dolar, yang telah naik ke level tertinggi baru dua dekade.

“Data pekerjaan menekan emas, sudah berjuang setelah reli dolar yang begitu kuat. Namun, ada beberapa bargain hunting yang terjadi di sini," kata Ahli Strategi Pasar Senior RJO Futures Bob Haberkorn.

Pertumbuhan pekerjaan AS lebih dari yang diharapkan pada bulan Juni dan tingkat pengangguran tetap mendekati posisi terendah sebelum pandemi, menandakan kekuatan pasar tenaga kerja yang terus-menerus yang memberi amunisi Federal Reserve untuk memberikan kenaikan suku bunga 75 basis poin lagi akhir bulan ini.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Suku Bunga

Suku bunga yang lebih tinggi merusak daya tarik emas dengan diterjemahkan ke dalam peningkatan biaya peluang memegang aset karena tidak menghasilkan bunga.

“Dalam jangka pendek, kami masih melihat emas didukung oleh risiko resesi. Setelah koreksi baru-baru ini, kami memperkirakan harga akan berkonsolidasi,” kata Carsten Menke, Kepala Riset Generasi Berikutnya di Julius Baer.

“Rebound yang bertahan lama terlihat agak tidak mungkin dengan asumsi bahwa Fed mampu melawan inflasi tanpa mendorong ekonomi ke dalam resesi," lanjut dia.

Di pasaran, permintaan sedikit meningkat di India setelah harga domestik turun, sementara kekhawatiran atas wabah virus corona baru terus membatasi aktivitas di konsumen utama China.

Di tempat lain, harga perak naik 0,4 persen menjadi USD 19,27 per ounce, sementara platinum naik 2 persen menjadi USD 890,435. 

Harga paladium naik 8,9 persen menjadi USD 2.167,18, membukukan kenaikan minggu ketiga berturut-turut. 

3 dari 4 halaman

Harga Emas Kinclong Usai Jatuh ke Level Terendah dalam 9 Bulan

Kemarin, harga emas naik pada perdagangan Kamis (Jumat waktu Jakarta) karena jeda dalam reli nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) mendorong beberapa investor untuk mengambil barang yang lebih murah setelah dua sesi kerugian besar yang membawa harga emas ke level terendah dalam 9 bulan.

Dikutip dari CNBC, Jumat (8/7/2022), harga emas hari ini di pasar spot naik 0,1 persen menjadi USD 1.740,16 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup naik 0,2 persen menjadi USD 1.739.

“Kami melihat beberapa perburuan barang murah kuno yang bagus setelah aksi jual emas yang dramatis. Jelas ada minat untuk membeli pada saat penurunan setelah kemarin bergerak ke level terendah USD 1.700-an,” kata Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures, David Meger.

“Dolar yang tidak meningkat lebih lanjut hari ini juga memungkinkan emas untuk bangkit kembali," lanjut dia.

Greenback telah muncul sebagai tempat berlindung yang lebih disukai di tengah meningkatnya risiko resesi dan telah mencapai level tertinggi hampir dua dekade di sesi sebelumnya sebelum melemah pada hari Kamis.

“Setiap kekuatan yang mungkin kita lihat pada emas dalam jangka pendek harus diperlakukan dengan ekstra hati-hati karena penjualan dapat dengan mudah dilanjutkan di tengah lingkungan dolar AS yang kuat dan kenaikan suku bunga,” kata Fawad Razaqzada, analis pasar di City Index.

Pada hari Rabu, risalah pertemuan Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) pada Juni menunjukkan bahwa situasi inflasi yang memburuk dan kekhawatiran tentang hilangnya kepercayaan pada kekuatan bank sentral untuk mengendalikannya mendorong kenaikan suku bunga AS terbesar dalam hampir tiga dekade.

4 dari 4 halaman

Merosot USD 300

Harga emas telah merosot lebih dari USD 300 sejak The Fed mulai menaikkan suku bunga pada bulan Maret lalu untuk menjinakkan inflasi yang tidak terkendali.

Hal ini meningkatkan biaya peluang bagi pemegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Katalis berikutnya untuk pasar bisa datang pada hari Jumat ketika laporan pasar tenaga kerja dijadwalkan untuk dirilis. Data menunjukkan pada hari sebelumnya bahwa klaim pengangguran mingguan naik pekan lalu dan permintaan tenaga kerja melambat, sementara PHK melonjak ke level tertinggi 16 bulan di bulan Juni.

Di tempat lain, harga perak naik 0,2 persen menjadi USD 19,21 per ounce, platinum naik 2,2 persen menjadi USD 874,82 dan paladium naik 5,6 persen menjadi USD 2.011,42.  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.