Sukses

Ketemu Nagita Slavina, Erick Thohir Cerita Susahnya Kumpul Keluarga Usai Jadi Menteri

Setelah menjadi pucuk pimpinan Kementerian BUMN, Erick Thohir mengaku tak punya banyak waktu bersama keluarga karena padatnya tugas yang diembannya.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengisahkan pekerjaannya yang tak kenal waktu. Ia mengaku sering ambil waktu-waktu seadanya untuk bercengkerama dengan keluarga.

Ini dikisahkannya saat berkunjung ke kediaman Raffi Ahmad dan Nagita Slavina beberapa waktu lalu. ia membagikan keseruan obrolan tersebut di akun Instagram pribadinya.

Erick berkisah, ada perbedaan antara dirinya saat menjadi pengusaha yang cukup memiliki waktu luang untuk dihabiskan bersama keluarga dan saat ia menjadi pejabat publik. Sebagai menteri, ia mengaku kerap tak memiliki hari libur untuk bisa dihabiskan bersama keluarga.

Cuplikan video yang diunggahnya memperlihatkan Raffi yang lebih dulu melempar pertanyaan terkait waktu untuk keluarga. Hal itu pun langsung dijawab santai oleh Erick.

“Ada yang suka diposesifin, ada yang tidak. Di video ini, @raffinagita1717 keliatan dong tipe yang gimana?” tulis Erick dikutip Selasa (24/5/2022).

“Kalau saya, malahan saya yang colongan untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. Karena apa artinya kerja keras kalau tidak didukung support system nomor satu di hidup saya,” imbuh Erick

Ia mengisahkan waktu yang dimilikinya ketika menjadi pengusaha, saat menggarap Asian Games 2018 dan menjadi pejabat publik. Dari ceritanya itu terlihat perbedaan yang cukup signifikan.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Cerita Erick Thohir

Ia menyebut awal mula ia merasa tak ada waktu adalah ketika ia menggarap Asian Games 2018 lalu. ia mengaku waktu yang tersisa untuk melakukan persiapan adalah 18 bulan. Satu hitungan waktu singkat untuk persiapan event skala internasional.

“Itu benar-benar dulu (saat jadi pengusaha) hari sabtu-minggu bersama keluarga. Alu saat Asian Games, gak mungkin kita ngerjain Asian Games waktunya tinggal 18 bulan, disambi kerja gitu, kerja kanan-kiri (bertemu keluarga), gak mungkin, itu harus fulltime, jadi kita cari-hari-harinya (bersama keluarga),” paparnya.

Bedanya, setelah menjadi pucuk pimpinan Kementerian BUMN, Erick mengaku tak punya banyak waktu bersama keluarga karena padatnya tugas yang diembannya. Ia pun mengapresiasi keluarganya yang mau menerima ia menjalankan tugas sebagai pejabat publik.

“Kalau sekarang jadi pejabat publik benar-benar waktunya itu udah gak ada libur, tapi saya tetep colong-colongan, makanya saya terus terang berterima kasih kepada Istri dan anak. Jaid itulah kenapa saya percaya keluarga itu kekuatan dari diri kita,” tukasnya.

 

3 dari 4 halaman

Erick Thohir: Pemerintah Hadir saat Rakyat Susah, Makanya Harga Pertalite Tak Naik

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan pemerintah tidak menaikkan harga bahan bakar minyak. Meski, harga internasional tengah mengalami kenaikan.

Erick menyebut, alih-alih menaikkan harga BBM pemerintah memilih mengguyur lebih banyak subsidi sektor energi ini. Selain BBM tarif listrik juga diisukan mengalami kenaikan.

Dengan keputusan mengucurkan subsidi tadi kata Erick, itu jadi bukti kehadiran pemerintah di tengah-tengah butuhnya masyarakat.

"Pemerintah hadir ketika rakyat susah sekarang harga BBM sedang tinggi di dunia negara lain Rp 50.000 - 60.000 nah tentu di Indonesia kan pasti kalau melihat itu harus ada kenaikan, tetapi pemerintah memilih tidak menaikkan, memberikan subsidi yang sangat besar," kata dia dalam keterangannya, ditulis Minggu (22/5/2022).

Informasi, beberapa waktu lalu kenaikan harga BBM, listrik, dan gas LPG diisukan akan terjadi. Ini merupakan imbas dari tingginya harga bahan bakar internasional. Sehingga dipandang perlu dilakukan penyesuaian harga di dalam negeri.

Erick memastikan, kali ini, bahan bakar penugasan pemerintah, yakni Pertalite tak akan mengalami kenaikan. Ia menyebut ini sebagai implementasi arahan Presiden Joko Widodo.

"Karena itu pertalite dan lain-lainnya kita tidak naikan tetapi tentu BBM seperti pertamax yang untuk orang mampu tidak boleh disubsidi," katanya.

4 dari 4 halaman

Kolaborasi

Pada kesempatan itu, Erick mengungkap upaya keputusan mengguyur subsidi sektor energi ini tak serta merta karena dirinya saja. Namun, ada peran kolaborasi tiga kementerian.

"Ini kerja keras tentu Kementerian ESDM kementerian keuangan, kami dari Keementerian BUMN, Pertamina, PLN untuk memastikan tadi arahan bapak Presiden harus dilaksanakan," paparnya.

Ia lagi-lagi menegaskan, langkah ini sebagai bukti hadirnya pemerintah di tengah-tengah masyarakat.

"Nah ini sebagai tanggung jawab dari pada pemerintah yang memastikan hadir pada saat rakyat butuh," tukasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.