Sukses

Miliarder AS Minta Orang Kaya Jangan Cuma Bicara Peduli Lingkungan, Investasi!

Ray Dalio mengajak perusahaan dan setiap individu untuk berinvestasi terkait isi lingkungan.

Liputan6.com, Jakarta Miliarder investor Ray Dalio khawatir dengan perubahan iklim. Dia pun mengajak perusahaan dan setiap individu untuk berinvestasi secara positif di bidang Environmental (Lingkungan), Social (Sosial), dan Governance (Tata Kelola Perusahaan) atau ESG.

Tahun lalu, perusahaan manajemen investasi Bridgewater yang didirikan Dalio mulai memberikan saran kepada klien untuk berinvestasi di sektor lingkungan. Rencananya, mereka akan membuka dua sumber dana berkelanjutan pada 2021.

Melansir dari CNBC, Jumat (3/12/2021), selama tiga tahun terakhir, Dalio menyadari masih banyak orang yang berbicara tentang perubahan iklim dalam pengertian teoretis.

“Banyak orang berpikir 20 tahun dari sekarang itu masih jauh, tetapi itu tidak jauh," kata Dalio.

Dalio menggaris bawahi terkait iklim laut. Menurutnya, hanya sedikit orang yang memahami bahwa sebagian besar karbon dioksida diserap ke laut.

Lebih lanjut, para peneliti di Universitas Exeter Inggris menemukan sekitar 25 persen (900 juta ton) emisi karbon dioksida yang dihasilkan dari aktivitas manusia setiap tahun diserap oleh laut. Jadi, laut menjadi salah satu penyerap karbon terbesar di dunia.

Sebelum era industri, laut melepas karbon dioksida ke atmosfer. Namun, saat ini karbon dioksida di laut bisa mengubah zat kimia dalam air yang dikenal sebagai proses pengasaman laut.

Dampak yang akan ditimbulkan dari proses tersebut adalah menurunkan tingkat pH air dan mengubah rantai makanan di ekosistem laut secara signifikan.

“Perubahan iklim adalah salah satu hal yang perlahan-lahan mendekati kita. Hal ini menunjukkan bahwa dampaknya akan menjadi lebih dahsyat di masa depan,” jelas Dalio.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Prediksi Masa Depan

Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal akademik Science melaporkan bahwa cuaca ekstrem kemungkinan akan meningkat dalam beberapa dekade mendatang. Studi memproyeksikan anak-anak yang lahir pada 2020 akan mengalami gelombang panas, kekeringan, gagal panen, kebakaran hutan, dan banjir.

Kemudian, pada bulan lalu, laporan dari badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mengevaluasi iklim (Intergovernmental Panel on Climate Change atau IPCC) memberikan peringatan terakhir kepada masyarakat untuk mengendalikan pemanasan global sebelum terlambat.

Laporan pun menguraikan peran yang dapat dilakukan oleh perusahaan, negara, dan tiap-tiap individu untuk membantu mengatasi krisis.

Dalio menanggapi, “Manusia seolah-olah menjadi penyakit di planet ini. Sementara itu, planet dan alam memiliki kekuatan tertinggi.”

Kabar baiknya adalah saat ini lebih banyak orang Amerika yang semakin peduli dengan perubahan iklim. Laporan yang dirilis oleh Program Yale terkait Komunikasi Perubahan Iklim mencatat sebanyak 70 persen orang Amerika ‘sangat’ atau ‘agak khawatir’ tentang pemanasan global.

Angka ini menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah sejak Program Yale mulai mengumpulkan data pada bulan Maret.

Reporter: Shania

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.