Sukses

Dirut Pos Indonesia: Ongkos Kirim Tak Lagi Jadi Pertimbangan, Ketepatan Waktu Lebih Penting

Perusahaan logistik termasuk Pos Indonesia berlomba-lomba memberikan layanan terbaik dan berusaha tepat waktu agar pelanggan tidak kecewa.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal Rochmad Djoemadi menjabarkan persaingan di industri logistik selama pandemi Covid-19. Menurutnya, industri ini mengalami perkembangan pesat baik dari sisi konsumen maupun pemain.

Saat ini, kurang lebih 500 perusahaan jasa pengiriman barang atau ekspedisi yang beroperasi secara lokal, nasional, maupun regional. "Saat ini ada 500-an pemain yang ada di regional dan nasional. Bahkan ada juga yang bermain di tingkat lokal, misalnya hanya antar satu kota atau kabupaten saja," kata Faizal dalam Indonesia Industry Outlook 2nd Semester 2021, Jakarta, Rabu (28/7/2021).

Menjamurnya pemain di sektor logistik ini membuat persaingan lebih kompetitif. Perusahaan-perusahaan pengantar barang termasuk Pos Indonesia berlomba-lomba memberikan layanan terbaik dan berusaha tepat waktu agar pelanggan tidak kecewa.

"Akhirnya makin kompetitif dengan banyaknya pemain. Ada yang kasih layanan pengiriman barang kurang dari 3 jam, satu hari sampai hingga yang tiba 2-7 hari kemudian," kata dia.

Layanan pengiriman kurang dari 3 jam menjadi yang paling diminati. Khususnya untuk pengiriman produk farmasi, sejalan dengan banyaknya masyarakat yang menjalani isolasi mandiri di rumahnya.

Begitu juga dengan layanan pengiriman barang 12 jam atau same day dan next day. Dua layanan ini banyak diminati untuk pengiriman makanan atau produk yang harus cepat sampai.

"Makanya sekarang layanan akurasi waktu ini harus sesuai dengan yang dijanjikan. Ketepatan waktu sangat penting," kata dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Ongkos Kirim Sudah Tidak Jadi Pertimbangan

Menurut survei Inventure dan Alvara Research Center, masyarakat di tengah pandemi Covid-19 ini sudah tidak lagi mementingkan nama perusahaan dan ongkos kirim. Mereka lebih memilih ketepatan waktu jasa pengiriman layanan.

"Terkait brand, brand ini tidak penting, hanya beberapa brand yang dilihat pelanggan sesuai kepentinganya," kata dia.

Terlebih saat ini penjualan produk kata Faizal lebih tinggi menggunakan sosial media ketimbang platform digital. Sehingga pelanggan bisa memilih sendiri produk jasa yang sesuai dengan kebutuhannya.

"Sekarang justru dari riset saya ini terjadi pergeseran, sosmed ini lebih tinggi penjualannya dari marketplace. Di sosmed pedagang punya keleluasaan memilih kurir, kalau marketplace sudah ditentukan," kata dia mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com