Sukses

PPKM Darurat Jadi Cara Tekan Laju Penyebaran Virus Covid-19 Varian Delta

Pemerintah melakukan berbagai cara untuk menekan laju penyebaran varian Delta. Termasuk di dalamnya dengan pemberlakuan PPKM Darurat.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, eskalasi virus Covid-19 terutama varian delta menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi di kuartal III 2021. kemampuan Indonesia menangani varian delta ini menjadi salah satu penentu pertumbuhan ekonomi.

"Momentum pertumbuhan dan pemulihan harus terus kita jaga agar ekonomi bisa recover. Tantangan utama tentunya di kuartal III yang sebelumnya diprediksi positif, namun eskalasi Covid-19 khususnya varian Delta menjadi salah satu yang akan menentukan pertumbuhan ekonomi nasional selanjutnya," katanya, Jakarta, Selasa (13/7/2021).

Airlangga mengatakan, pemerintah melakukan berbagai cara untuk menekan laju penyebaran varian Delta. Termasuk di dalamnya dengan pemberlakuan PPKM Darurat di Jawa-Bali, serta 15 kabupaten dan kota yang lain.

"Pemerintah juga melakukan upaya lain yaitu pemerintah mendorong agar keputusan-keputusan dalam pemberlakuan PPKM Darurat ini bisa diikuti oleh seluruh stakeholder," katanya.

"Dan pemerintah terus akan melihat implementasi antara hari ini, ataupun tanggal 12 sampai dengan tanggal 20 Juli mendatang," sambungnya.

Airlangga menambahkan, pelaksanaan PPKM Darurat terlaksana berkat kerja sama semua pihak. "Pemerintah berterimakasih kepada TNI dan Kapolri tentang pemerintah daerah serta forkompinda dalam bentuk kerjasama dalam pelaksanaan PKM darurat PPKM diperketat," tandasnya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Menkes Budi: Jangan ke Mana-Mana Selama Covid-19 Varian Delta Menyebar

Sebelumnya, Komisi IX DPR RI menggelar rapat kerja bersama Menteri Kesehatan (Menkes) RI dan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM), terkait perkembangan penanganan Covid-19 setelah sepekan PPKM Darurat.

Dalam paparan awalnya, Menkes Budi Gunadi Sadikin menyampaikan mengenai kapasitas rumah sakit (RS) yang kian menipis. Dia menjelaskan, berapapun jumlah atau penambahan ranjang dan oksigen di RS, tidak akan pernah cukup selama penyebab di hulu yakni penyebaran Covid-19 tidak diredam.

"Selama kegiatan di hulu tidak dibatasi, mobilitas tidak direm, seberapapun kita tambah kapasitas RS, obat, dokter, oksigen, tidak akan pernah cukup," kata Budi di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (13/7/2021).

Budi meminta masyarakat benar-benar mengerem kegiatan dan berada di rumah saja selama varian Delta masih mengganas.

"Masalah kekurangan di RS ini sebenarnya masalah di hulunya, jadi bagaimana kita mengurangi pergerakan dan jangan ke mana-mana selama varian Delta menyebar," tegas dia.

Selain membahas perkembangan PPKM Darurat dan penanganan rumah sakit, rapat kali ini juga beragendakan pembahasan kebijakan Vaksinasi Covid-19, perkembangan pelaksanaan vaksinasi program dan Vaksinasi Gotong Royong, penanganan kelangkaan oksigen dan penanganan kelangkaan obat dalam masa pandemi Covid-19.

3 dari 4 halaman

Positif Covid-19 Tembus 40.427 Kasus pada Senin 12 Juli 2021

Sebanyak 40.427 orang dinyatakan positif Covid-19 pada Senin (12/7/2021). Penambahan tersebut merupakan rekor sejak Covid-19 tercatat di Tanah Air.

Dengan penambahan tersebut, maka sudah ada 2.567.630 orang yang terkonfirmasi positif terinfeksi Covid-19 di Indonesia.

Kemudian kasus sembuh ada 34.754 orang. Sehingga jumlah kasus sembuh Covid-19 di Tanah Air menjadi 2.119.478 orang.

Sementara itu, 891 orang dilaporkan meninggal dunia. Sehingga di Indonesia ada 67.355 orang meninggal dunia akibat virus Corona.

Data update pasien Covid-19 ini tercatat sejak Minggu 11 Juli 2021, pukul 12.00 WIB hingga Senin 12 Juli 2021 pada jam yang sama.

4 dari 4 halaman

Infografis Vaksin Covid-19 Berbayar Vs Vaksin Gratis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.