Sukses

Harga Emas Turun Tipis Dipengaruhi Pelonggaran Imbal Hasil Obligasi AS

Harga emas stabil di bawah level kunci USD 1.900 per ounce pada hari Kamis

Liputan6.com, Jakarta Harga emas stabil di bawah level kunci USD 1.900 per ounce pada hari Kamis karena pelonggaran imbal hasil Treasury AS mengimbangi data AS yang optimis yang menunjukkan pemulihan di ekonomi terbesar dunia berada di jalurnya.

Dikutip dari CNBC, Jumat (28/5/2021), harga emas di pasar spot sedikit berubah pada USD 1.896,76 per ounce pada pukul 13:53. EDT (1753 GMT). Emas berjangka AS turun 0,3 persen menjadi USD 1,898.5.

"Ekonomi AS berada di lintasan yang kokoh untuk pertumbuhan dan argumen inflasi telah sedikit surut karena Federal Reserve telah berhasil meyakinkan pasar bahwa itu memang hanya akan sementara," kata analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff.

“Jadi itu hanya jeda dari tren naik baru-baru ini. Namun, kami tidak perlu terkejut melihat beberapa pemburu barang murah turun tangan untuk membeli penurunan harga di sesi nanti," tambahnya.

Data menunjukkan klaim pengangguran baru AS turun lebih dari yang diharapkan. Sementara pertumbuhan ekonomi dipercepat pada kuartal pertama.

Tolok ukur imbal hasil Treasury AS turun tipis, diterjemahkan ke dalam pengurangan biaya peluang untuk harga emas yang tidak memberikan hasil.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Data yang Ditunggu Investor

Investor menunggu laporan konsumsi pribadi AS bulanan pada hari Jumat.

“Kami tidak memiliki banyak orang yang datang untuk membeli emas sekarang karena emas telah berjalan selama dua bulan berturut-turut, secara statistik sudah overbought,” kata Michael Matousek, kepala pedagang di Investor Global AS.

"Tetapi jika inflasi terus meningkat, emas akan semakin overbought, karena orang akan mulai melompat dengan mengatakan bahwa mereka perlu memilikinya," lanjutnya.

Di sisi fisik, impor emas ke China konsumen utama dari Hong Kong dan Swiss melonjak pada bulan April.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.