Sukses

Bos Wanita Judi Online Kantongi Gaji Terbesar di Sejarah Perusahaan Inggris

Bos dari perusahaan perjudian online yang berbasis di Inggris Raya Bet365 telah dianugerahi salah satu paket pembayaran terbesar dalam sejarah perusahaan di Inggris.

Liputan6.com, Jakarta Bos dari perusahaan judi online, Bet365 mencatatkan raihan gaji terbesar dalam sejarah perusahaan di Inggris. Denise Coates, Direktur wanita yang merupakan pendiri dan pemegang saham mayoritas, Bet365 Group, memperoleh gaji sebesar £ 421 juta setara Rp 8,4 triliun (£1= Rp 20.084,8) setahun, untuk periode tahun yang berakhir 29 Maret 2021.

Selain gaji, melansir CNBC, Senin (5/4/2021), dia juga memperoleh £ 48 juta (Rp 964 miliar) dalam bentuk dividen, sehingga total gajinya mencapai £ 469 juta (Rp 9,4 triliun).

Perusahaan mengatakan pengaturan itu sudah "sesuai dan adil", meskipun penjualan dari produk perusahaan turun di tahun lalu. 

Namun kelompok kampanye High Pay Centre mengatakan "sangat tidak efisien bagi seorang individu untuk menimbun kekayaan dengan cara ini".

Denise Coates, yang mendirikan situs Bet365 pada 20 tahun lalu, telah menjadi bos dengan bayaran tertinggi di Inggris selama beberapa tahun.

Menariknya, Coates juga salah satu wanita terkaya di Inggris. Dia pun dikenal dermawan utama yang menyumbang jutaan melalui Denise Coates Foundation.

 

Saksikan Video Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gaji Besar di Tengah Penurunan Kinerja Perusahaan

Gajinya untuk periode tahun yang berakhir pada Maret bernilai lebih dari 50 persen lebih tinggi dari gaji senilai £ 277 juta yang diterimanya pada 2019. Hal ini berarti dia telah memperoleh hampir £ 1,2 juta perhari pada tahun lalu.

Menurut High Pay Centre, nilai itu melebihi total penggabungan yang diterima oleh bos dari setiap perusahaan dalam The Financial Times Stock Exchange 100 Index (FTSE 100).

Hal ini terjadi karena meskipun penjualan di Bet365 turun 8 persen menjadi £ 2,8 miliar karena acara olahraga internasional dibatalkan karena pandemi sehingga keuntungan merosot 74 persen menjadi £ 194,7 juta.

Namun, perusahaan mengatakan tidak memotong gaji staf atau memberhentikan karyawan sebagai akibat dari krisis. 

Perusahaan tersebut juga tidak memberlakukan skema furlough atau cuti sementara bagi karyawan karena adanya kebutuhan khusus dari perusahaan atau pemberi kerja yang mungkin disebabkan oleh kondisi ekonomi pemberi kerja atau masyarakat secara keseluruhan.

Perusahaan juga diberitakan masih membayar £ 85 juta kepada yayasan amal milik Coates.

Paket gaji tahunan kepala eksekutif tersebut kemungkinan akan menjadi yang terbesar dalam sejarah Inggris.

Awal bulan ini, seorang miliarder yang berprofesi sebagai manajer hedge fund, Sir Chris Hohn mempertaruhkan klaim atas gelar itu setelah membayar dirinya sendiri £ 343 juta di tahun lalu.

Reporter: Priscilla Dewi Kirana

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.