Sukses

Hari Perempuan Sedunia, Kenalkan 10 Wanita Terkaya Sejagat

Setiap tahunnya tepat pada tanggal 8 Maret diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day (IWD).

Liputan6.com, Jakarta Setiap tahunnya tepat pada tanggal 8 Maret diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day (IWD).

Hari spesial ini didedikasikan untuk merayakan perjuangan dan pencapaian perempuan di berbagai bidang, termasuk sosial, budaya, politik, serta ekonomi dan bisnis.

Menurut sensus terkini yang dilakukan oleh Wealth-X, 11,9 persen miliarder global adalah wanita. Sekalipun masih dinilai minoritas, kelompok ini masih memiliki kekayaan yang sangat besar.

Dilansir dari Visual Capitalist pada Senin (8/3/2021), berikut 10 sosok wanita terkaya di dunia dan dari negara mana mereka berasal.

Saksikan Video Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 11 halaman

1. Francoise Bettencourt Meyers

Francoise Bettencourt Meyers sampai saat ini masih memimpin daftar dengan total kekayaan sebesar USD 71,4 miliar setara Rp 1.037 triliun.

Meyers dan keluarga adalah pemilik 33 persen saham di L'Oréal S.A., merek produk kosmetik dan kecantikan asal Perancis.

Wanita berusia 67 tahun ini juga merupakan satu-satunya anak perempuan dan pewaris dari Liliane Bettencourt, anak dari Eugène Schueller, pendiri L'Oréal.

Pada April 2019, L'Oréal dan keluarga Bettencourt Meyers menyumbangkan USD 226 juta dari kekayaannya untuk perbaikan katedral Katolik Notre Dame setelah kebakaran dahsyat yang terjadi disana.

3 dari 11 halaman

2. Alice Walton

Pada April 2020, Alice Walton masih menempati peringkat pertama dalam deretan wanita terkaya yang dirilis oleh Forbes. Namun, menurut pantauan dari Visual Capitalist, wanita yang merupakan satu-satunya putri Sam Walton, pendiri Walmart, perusahaan ritel terbesar di dunia tersebut kini menempati posisi kedua.

Bersama dengan saudara laki-lakinya, mereka memiliki lebih dari 50 persen saham perusahaan tersebut. Jumlah tersebut terbilang fantastis mengingat Walmart meraup pendapatan hingga USD 524 miliar pada tahun fiskal 2020 mereka.

Mirip dengan keluarga Bettencourt Meyers, Walton rupanya memiliki rekam jejak yang baik dalam kegiatan filantropis.

Alice adalah sosok yang memberikan modal awal sebesar USD 15 juta bagi pembangunan Bandara Northwest Arkansas untuk berkontribusi dalam mendukung peningkatan transportasi.

Pada Januari 2016, Walton menyumbangkan 3,7 juta saham Walmart miliknya kepada organisasi nirlaba, yakni Yayasan Keluarga Walton yang kemudian beramal kepada Universitas Arkansas untuk mendirikan sekolah seni.

4 dari 11 halaman

3. MacKenzie Scott

MacKenzie Scott atau yang sebelumnya lebih dikenal sebagai MacKenzie Bezos memiliki kontribusi besar terhadap awal berdirinya Amazon sebelum menjadi raksasa e-commerce.

Dia terlibat dalam berbagai bidang mulai dari mengelola keuangan hingga menegosiasikan kontrak pengiriman pertama perusahaan. 

Perceraiannya dengan Jeff Bezos setelah lebih dari dua dekade bersama sempat mencuri perhatian banyak orang.

Dari perceraiannya dengan bos Amazon tersebut, Scott mendapatkan sekitar 4 persen saham Amazon yang beredar senilai USD 38,3 miliar. 

Namun, MacKenzie Scott terkenal memiliki pemikiran yang lebih altruistik terhadap kekayaan. Salah satunya melalui penandatanganan The Giving Pledge, sebuah komitmen untuk menyumbangkan setidaknya separuh dari pendapatan. 

Donasi yang diberikan olehnya telah didedikasikan untuk beragam sektor yang membutuhkan, termasuk donasi pada sekolah dan universitas, perubahan iklim, dan kesetaraan ras.

Scott juga berdonasi untuk bank pangan dan dana bantuan darurat sebagai komitmen untuk membantu masyarakat miskin yang terdampak oleh pandemi Covid-19. 

5 dari 11 halaman

4. Julia Flesher Koch

Julia Flesher Koch adalah istri dari almarhum David Hamilton Koch, salah satu pengusaha terkaya Amerika Serikat yang tutup usia pada Agustus 2019 di usia 79 tahun.

Sebelumnya, Koch dikenal sebagai asisten perancang busana Adolfo yang membawanya ke Dallas, Beverly Hills, hingga Gedung Putih, dan menata busana ibu negara Nancy Reagan, serta sejumlah sosialita terkemuka di zaman itu.

Dilansir dari Forbes, Julia Koch dan ketiga anaknya mewarisi 42 persen saham di Koch Industries. Bersama suaminya, dia telah menyumbangkan USD 10 juta untuk Mount Sinai Medical Center dan USD 10 juta untuk Rumah Sakit Anak Stanford untuk mempelajari alergi makanan.

6 dari 11 halaman

5. Yang Huiyan

Yang Huiyan menjadi wanita terkaya di Asia setelah mewarisi 70 persen saham di perusahaan pengembang properti, Country Garden Holdings yang diwariskan kepadanya oleh ayahnya, Yang Guoqiang pada 2007.

Perusahaan ini pada tahun 2007 berhasil mengumpulkan USD 1,6 miliar dalam IPO-nya, jumlah yang sebanding dengan IPO Google pada tahun 2004.

Country Garden Holdings telah membantu petugas kesehatan yang berada garis depan selama pandemi di Wuhan, Cina dengan mendirikan robot dan stasiun prasmanan otomatis untuk melayani staf medis dengan aman.

7 dari 11 halaman

6. Jacqueline Mars

Posisi keenam ditempati oleh Jacqueline Mars dengan kekayaan senilai US$31,3 miliar. Jacqueline Mars merupakan putri dari Audrey Ruth (Meyer) dan Forrest Mars yang juga cucu dari Frank C. Mars, pendiri perusahaan permen Amerika Serikat, Mars, Incorporated. 

Mars didirikan pada tahun 1911 oleh kakek dan ayah Jacqueline yang akhirnya mencetuskan cokelat batang Milky Way ternama pada tahun 1923.

Jacqueline Mars sendiri bekerja untuk perusahaan selama hampir 20 tahun dan menjabat sebagai dewan direksi hingga 2016.

Kini, Jacqueline Mars diperkirakan memiliki sepertiga hak atas Mars, sementara putranya Stephen Badger adalah ketua dewan direksi Mars. Jacqueline juga aktif dalam bidang filantropis dimana dia terlibat dalam enam dewan termasuk the Smithsonian dan the National Archives.

8 dari 11 halaman

7. Susanne Klatten

Susanne Klatten memegang 19,2 persen kepemilikan atas perusahaan pembuat mobil, BMW. Almarhum ibunya, Johanna, adalah istri dari industrialis legendaris Herbert Quandt, yang membimbing BMW untuk unggul di pasar barang mewah.

Klatten sebagai seorang ekonom dengan gelar M.B.A., telah berhasil membantu mengubah Altana AG dari kakeknya menjadi perusahaan farmasi/ bahan kimia khusus kelas dunia asal Jerman.

Klatten adalah pemilik tunggal dan wakil ketua Altana, yang menghasilkan lebih dari USD 2,5 miliar dalam penjualan tahunan. Dia juga memegang saham di perusahaan tenaga angin Nordex AG dan produsen karbon dan grafit SGL Group.

9 dari 11 halaman

8. Zhong Huijuan

Zhong Huijuan mengepalai produsen obat Cina, Hansoh Pharmaceutical, yang memproduksi obat onkologi, psikoaktif, antidiabetes, dan jenis obat lainnya.

Suami Zhong, Sun Piaoyang, juga seorang miliarder farmasi dan memimpin Jiangsu Hengrui Medicine yang terdaftar di Shanghai. Zhong dan suaminya, Sun Piaoyang, termasuk di antara keluarga pebisnis farmasi terkaya di dunia.

Zhong memegang lebih dari tiga perempat kepemilikan atas Hansoh Pharmaceutical dengan putri mereka, Sun Yuan. Berkantor pusat di kota pesisir Cina Lianyungang, Hansoh telah go public di Bursa Efek Hong Kong sejak Juni 2019.

10 dari 11 halaman

9. Laurene Powell Jobs

Laurene Powell Jobs mewarisi miliaran dolar saham di Apple dan Disney dari mendiang suaminya, salah satu pendiri Apple, Steve Jobs.

Pada 2017, ia membeli saham minoritas pada induk dari NBA Washington Wizards dan NHL's Washington Capitals. Laurene juga membeli saham di beberapa media, termasuk sebagian besar majalah The Atlantic dan semua California Sunday dan Majalah Popup.

Wanita bergelar sarjana dalam ilmu politik sekaligus ekonomi ini juga menggunakan kekayaannya untuk bekerja melalui Emerson Collective, sebuah perusahaan yang bergerak pada investasi hibrida, dampak sosial, dan filantropi yang Ia dirikan pada tahun 2004.

Peluncuran Emerson Collective Foundation digelar selama paruh kedua tahun 2016 dengan hadiah sebesar US$1,2 miliar yang sebagian besar berasal dari saham Disney.

11 dari 11 halaman

10. Iris Fontbona

Dikutip dari Forbes, Iris Fontbona adalah istri dari Andrónico Luksic, yang kaya karena bisnis pertambangannya sebelum meninggal karena kanker pada tahun 2005.

Andrónico kemudian mewariskan bisnisnya kepada Fontbona dan ketiga putra mereka: Jean-Paul, Andronico dan Guillermo Luksic yang telah meninggal karena kanker paru-paru pada 2013 di usia 57 tahun.

Fontbona dan anak-anaknya mengendalikan Antofagasta Plc, yang memiliki tambang tembaga di Chili dan berdagang di Bursa Efek London.

Mereka juga memiliki saham mayoritas di Quiñenco, perusahaan publik Chili yang aktif di bidang perbankan, bir, dan manufaktur. Jean-Paul Luksic adalah ketua Antofagasta dan Andronico Luksic mengepalai Quiñenco.

 

Reporter: Priscilla Dewi Kirana

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.