Sukses

387 Gardu Terdampak Banjir Pulih, Listrik 119 Ribu Pelanggan Kembali Menyala

Memasuki musim hujan dan cuaca ekstrim, PLN telah menyiagakan 38 perahu karet di Jakarta guna membantu pengamanan infrastruktur listrik saat banjir.

Liputan6.com, Jakarta Hujan lebat yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya menyebabkan beberapa lokasi masih tergenang banjir. Hingga Minggu (21/2/2021) pukul 11.00 WIB, sebanyak 387 gardu listrik atau sekitar 77 persen gardu terdampak banjir telah menyala kembali.

Angka tersebut bertambah 192 gardu sejak Sabtu (20/2) malam, dan sebanyak 119 ribu pelanggan kini bisa menikmati aliran listrik kembali.

"Kendati, gardu yang terdampak banjir juga mengalami peningkatan, yaitu dari 454 gardu pada Sabtu malam menjadi 500 pada Minggu," General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Doddy B. Pangaribuan dalam keterangannya.

Adapun wilayah yang masih terdampak banjir yaitu:

- Jakarta Timur: Cipinang, Pinang Ranti, Kampung Makasar, Cipayung, Kampung Rambutan dan sekitarnya.

- Jakarta Selatan: Fatmawati, Kemang, Pejaten, Warung Buncit, Kalibata, Petukangan, Pondok Kacang, Kuningan dan sekitarnya.

- Jakarta Pusat: Karet Tengsing dan sekitarnya.

- Jakarta Barat: Green Garden, Kedoya, Kembangan, Puri Indah dan sekitarnya.

- Bekasi: Bintara, Jatiasih, Kalimalang, Pondok Gede, Jatibening dan sekitarnya.

- Tangerang: Ciledug dan sekitarnya.

Tidak hanya memulihkan kelistrikan, PLN juga turut serta dalam membantu warga yang membutuhkan pertolongan.

Memanfaatkan perahu karet, PLN membantu upaya evakuasi masyarakat terdampak banjir. Salah satunya di Adhikarya, Kedoya Selatan banjir sekitar satu meter membuat warga termasuk lansia, ibu hamil dan balita kesulitan mengevakuasi diri.

"Tim kami menemukan masih ada warga yang terjebak di dalam rumah, jadi tidak hanya melakukan pemantauan kelistrikan, kami juga berupaya membantu masyarakat mengevakuasi ke lokasi yang lebih aman," tutur Doddy.

Tidak hanya itu, di Cinere, Depok, PLN juga membantu warga mengamankan peralatan elektronik ke tempat yang lebih tinggi serta mencabut peralatan elektronik dari colokan listrik agar masyarakat terhindar dari bahaya listrik.

Masih di lokasi tersebut, petugas PLN juga membantu warga dalam membersihkan sisa-sisa kotoran yang dibawa oleh banjir setelah air surut.

 

Saksikan Video Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Himbauan PLN

Memasuki musim hujan dan cuaca ekstrim, PLN telah menyiagakan 38 perahu karet di Jakarta guna membantu pengamanan kelistrikan saat banjir.
 
Selain itu PLN juga menyiagakan 2.371 personil tersebar di 34 posko, 10 unit genset, 41 unit UPS, 23 unit gardu bergerak, 7 unit kabel bergerak, 15 unit trafo bergerak serta 7 kendaraan deteksi dan operasional di DKI Jakarta dan sekitarnya.
 
Terdapat kondisi yang menyebabkan listrik dinonaktifkan demi keselamatan yaitu apabila rumah warga terendam, jaringan listrik PLN terendam, atau keduanya terendam.
 
"Petugas kami terus siaga memantau lokasi terdampak banjir. Bagi gardu yang daerah aliran listriknya sudah tidak ada genangan tentu langsung kita periksa dan bersihkan. Jika sudah dinyatakan aman oleh kedua belah pihak baru akan kita aktifkan kembali aliran listriknya," ucap Doddy.
 
PLN akan melakukan pemulihan listrik di lokasi terdampak banjir apabila semua jaringan listrik baik di sisi warga maupun PLN sudah dalam kondisi kering dan siap dialiri listrik, serta kedua belah pihak yaitu PLN dan Tokoh Masyarakat menandatangani berita acara penyalaan listrik.
 
PLN mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap bahaya kelistrikan ketika musim hujan dan terjadi banjir.
 
Apabila air mulai masuk ke rumah, warga secara mandiri dapat mematikan listrik dari Mini Circuit Breaker (MCB) pada kWh meter. Selanjutnya warga bisa menghubungi PLN melalui aplikasi PLN Mobile atau Contact Center 123.
 
PLN juga mengajak pelanggan untuk melakukan catat meter mandiri melalui aplikasi PLN Mobile. Pelanggan tinggal mengunggah foto meteran listrik pada tanggal 24-27 setiap bulannya. Kemudian, di tanggal 1 bulan berikutnya akan keluar tagihan berdasarkan angka meteran yang dilaporkan.
 
Fitur SwaCAM membuat pencatatan meter listrik lebih praktis, karena tidak perlu menunggu petugas datang ke rumah setiap bulannya. Adanya SwaCAM membuat proses penagihan listrik menjadi semakin transparan, karena pelanggan sendiri yang memberikan laporan pemakaian listrik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.