Sukses

42 Juta Orang Berebut Ikut Program Kartu Prakerja

Angka pendaftar Kartu Prakerja ini hampir delapan kali lipat lebih besar dari kuota peserta yang ditargetkan pemerintah.

Liputan6.com, Jakarta - Program Kartu Prakerja disambut positif oleh masyarakat. Hal ini terbukti dari membludaknya jumlah peserta hingga 42 juta orang yang berasal dari seluruh provinsi di Indonesia.

"Sejak dimulai program Kartu Pekerja sejak 11 April 2020, respons dan antusiasme masyarakat untuk mengikuti program ini sangat tinggi," ujar Ketua Tim Pelaksana Komite Cipta Kerja, Rudy Salahuddin dalam diskusi virtual, Selasa (3/11/2020).

Hingga saat ini, lanjut Rudy, program Kartu Prakerja telah menjaring lebih dari 42 juta pendaftar dan juga telah diikuti oleh seluruh masyarakat dari 514 kabupaten dan kota di Indonesia.

"Jadi tidak ada yang tersisa dari kabupaten dan kota yang ada di Indonesia," kata Rudy.

Angka pendaftar Kartu Prakerja ini hampir delapan kali lipat lebih besar dari kuota peserta yang ditargetkan pemerintah. Berdasarkan rancangan, pemerintah hanya menjaring 5,6 juta peserta dengan nilai bantuan Rp 20 triliun.

Mulanya, pendaftaran kartu Prakerja hanya dibuka sampai dengan gelombang 10. Namun, dalam pelaksanaannya, ada penerima yang terpaksa dicabut kepesertaannya.

Sehingga kuota yang kosong tersebut dialokasikan untuk gelombang tambahan, yakni gelombang 11 yang dibuka sejak Senin 2 Oktober kemarin.

Pencabutan kepesertaan ini karena peserta tidak melakukan pembelian pelatihan pertama dalam waktu 30 hari setelah mereka dinyatakan lolos sebagai penerima Kartu Prakerja.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Program Kartu Prakerja Dipastikan Berlanjut di 2021

Pemerintah masih akan melanjutkan program Kartu Prakerja pada 2021. Hal ini berangkat dari antusiasme masyarakat sejak program ini diluncurkan 11 April 2020.

“Pada 2021 program Kartu Prakerja akan terus dilanjutkan,” kata Ketua Tim Pelaksana Komite Cipta Kerja, Rudy Salahuddin dalam diskusi daring: Peran Program Kartu Prakerja Dalam Pembangunan SDM di Masa Pandemi, Selasa (3/11/2020).

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan, penerima program Kartu Prakerja hanya memiliki kesempatan satu kali.

Maksudnya, jika tahun ini sudah menerima manfaat dari program Kartu Prakerja, maka tahun depan tidak akan bisa menerima lagi.

“Peserta yang sudah menerima bantuan untuk tahun ini tidak akan menerima lagi tahun depan. Kami kedepankan prinsip pemerataan,” ujar Denni.

Denni belum menjelaskan secara rinci kuota penerima program bantuan tersebut untuk 2021. Namun, pihaknya memastikan konsep Kartu Prakerja 2021 nanti masih akan sama dengan 2020.

Prakerja akan menjaring para pencari kerja atau pekerja yang terdampak di-PHK agar memperoleh nilai tambah melalui pelatihan-pelatihan.

Informasi saja, untuk tahun 2020, pemerintah menargetkan penerima Kartu Prakerja mencapai 5,6 juta orang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.