Sukses

Kemenhub Ubah Trase Rel Ganda Bogor-Sukabumi karena Lewati Istana Batu Tulis

Kementerian Perhubungan tengah membangun jalur rel ganda sepanjang 26,7 Km untuk segmen Cicurug-Paledang.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (kemenhub) kemungkinan mengubah trase jalur rel ganda Bogor-Sukabumi yang melewati area Istana Batu Tulis Kota Bogor.

Kepala Balai Besar Perkeretaapian Wilayah Jawa Barat Erni Basri menyatakan, Istana Batu Tulis yang terletak di Kelurahan Batu Tulus, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor merupakan cagar budaya. Karenanya, kemungkinan besar Kemenhub akan mengubah trase dari eksisting jalur lintasan kereta api Bogor-Sukabumi.

"Kalau geser-geser sedikit itu biasa. Kita memang harus peduli terhadap pelestarian heritage. Kita akan selesaikan mudah-mudahan tepat waktu," kata Erni seperti ditulis Selasa (6/10/2020).

Alasan lainnya adalah tepat di belakang Istana Batu Tulis juga terdapat pipa saluran air milik PDAM Kota Bogor. Apabila menggeser pipa tersebut, sebagian pelanggan PDAM akan terkena dampak pemadaman air kurang lebih selama 4 bulan.

"Dan pipa-pipa itu kan sudah ada sejak jaman Belanda," kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pembangunan rel ganda lintas Bogor-Sukabumi, David Sujito.

Kementerian Perhubungan tengah membangun jalur rel ganda sepanjang 26,7 Km untuk segmen Cicurug-Paledang. Namun, proses pengukuran tertunda, salah satunya di lintasan Stasiun Batu Tulis. Sebab, sesuai eksisting diketahui bahwa jalur lintasan kereta melewati lahan bagian belakang Istana Batu Tulis.

Imbasnya, salah satu proyek strategis nasional yang diusung Presiden Joko Widodo pun bakal ikut terganggu. Padahal, pembangunannya ditargetkan selesai November 2021 mendatang.

Kemenhub melalui Balai Besar Perkeretaapian Wilayah Jawa Barat menyatakan sempat akan mengajukan permohonan kepada Sekretariat Negara untuk mengambil kembali lahan PT KAI. Namun tampaknya Kemenhub lebih memilih mengambil opsi mengubah trase jalur rel ganda Bogor-Sukabumi.

"Kalau masuk ke dalam Istana Batu Tulis itu mungkin ada hampir 10 meter," ujar David.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Proyek Jalur Ganda KA Bogor-Sukabumi Terhambat Lahan Istana Batu Tulis

Sebelumnya,pembangunan proyek jalur rel ganda (double track) lintas Bogor-Sukabumi berpotensi molor. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebutkan proyek jalur rel ganda sepanjang 26,7 kilometer (km) untuk segmen Cicurug-Paledang terkendala dengan lahan.

Jalur rel ganda KA Bogor-Sukabumi yang akan dibangun harus melintasi lahan PT KAI yang diklaim Istana Batu Tulis Kota Bogor.

 

"Saat pengukuran untuk melakukan penertiban lahan, pas posisi di belakang Istana Batu Tulis itu didapat bahwa sebagian lahan masuk di batas tanah yang kita miliki," kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pembangunan jalur ganda lintas Bogor-Sukabumi, David Sujito, Minggu (20/9/2020).

Imbasnya, salah satu proyek strategis nasional yang diusung Presiden Joko Widodo pun ikut terganggu. Padahal, pembangunannya ditargetkan selesai 2021 mendatang.

"Penertiban kita tunda ya karena harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan Setneg (Sekretariat Negara)," ujar David.

Menurutnya, ada dua opsi yang akan dilakukan Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jabar yakni mengubah trase jalur lintasan kereta atau sesuai rencana awal dengan tetap melewati lahan belakang Istana Batu Tulis.

David memaparkan, apabila mengubah trase ke sebelah kanan rel jika dari arah Kota Bogor ada ruas jalan perkampungan yang akan terdampak.

"Kalau kajian teknisnya tidak memungkinkan ya kita akan kembali melakukan koordinasi lah untuk mengambil sebagian lahan. Kalau masuk ke dalam Istana Batu Tulis itu mungkin ada hampir 10 meter," paparnya.

Namun jika sesuai perencanaan awal pun kemungkinan target pembangunan jalur rel ganda bisa jadi meleset dari perkiraan semula.

"Kita koordinasi dengan pihak istana, melalui Mensesneg mungkin itu juga akan butuh waktu," terangnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.