Sukses

Irfan Setiaputra: Garuda Indonesia Lebih Lambat Terpuruk Dibanding Maskapai Lain

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, menyebut maskapainya terbilang lambat terpuruknya dibanding maskapai lainnya dari dampak pandemi covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, menyebut maskapai Garuda Indonesia terbilang lambat terpuruknya dibanding maskapai lainnya dari dampak pandemi covid-19.

“Garuda Indonesia agak lambat terpuruknya karena kita punya market domestik yang sangat kuat, pada waktu pandemi berlangsung di berbagai negara, saya cukup surprise bahwa masyarakat kita itu berkurangnya sedikit untuk terbang, karena kebutuhan-kebutuhan mereka termasuk berlibur dan lainnya,” kata Irfan dalam Inspirato Sharing Session bersama Liputan6.com, Selasa (1/9/2020).

Barulah Garuda Indonesia mulai terpuruk Ketika Presiden Joko Widodo mengumumkan adanya kasus pertama yang terinfeksi covid-19 di Indonesia, ditambah kebijakan Pemerintah terkait Work From Home (WFH) dan dirumah saja, serta kebijakan lainnya.

“Begitu diumumkan sudah ada penderita di Indonesia, dilanjutkan inisiatif pemerintah untuk tidak mudik ya langsung bablas, kita mengalami penurunan yang paling drastis. Planning kita bulan panen yaitu bulan Mei biasanya mudik, biasanya 1 minggu setelah lebaran sibuk sekali,” ungkapnya.

Padahal tahun-tahun sebelumnya ketika menyambut hari Raya Idul Fitri penumpang itu sangat banyak, dan Pemerintah pun membolehkan Garuda Indonesia untuk menaikkan harga tiket, lantaran banyak karyawan Garuda yang mengorbankan hari liburnya untuk terus melayani pemudik.

Namun, untuk lebaran tahun 2020 ini, Garuda Indonesia sepi penumpang hanya terdapat beberapa penumpang saja, dikarenakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dan lainnya.

“Sekarang saat pandemi sepi, memang terpuruknya minta ampun. Kita saat ini dalam masa recovery,” ujarnya.

Kendati begitu, selama pandemi berlangsung dari Maret hingga sekarang. Kata Irfan, Garuda Indonesia tidak pernah berhenti untuk terbang. Karena dalam industri penerbangan itu yang diutamakan adalah mobilisasi.

“Gak banyak yang tahu kalau Garuda tidak berhenti terbang, karena Garuda ini bukan airlines biasa. Kita tidak bisa tutup, karena kita punya mandat untuk mengkoneksikan pulau-pulau, kota-kota, dan mandat memastikan WNI di luar negeri bisa pulang,” pungkasnya. 

  

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kangen Terbang? Garuda Indonesia Tawarkan Diskon Tiket 45 Persen

Garuda Indonesia tidak menawarkan promo khusus dalam menyambut Libur Tahun Baru Islam. Melainkan hal itu termasuk  ke dalam promo bulan Agustus, dengan diskon tiket pesawat hingga 45 persen.

“Untuk bulan agustus ini promo kita sebagai berikut di laman www.garuda-indonesia.com,” kata Vice President Corporate Secretary at PT Garuda Indonesia Mitra Piranti, kepada Liputan6.com, Selasa (18/8/2020).

Dalam laman tersebut, tertulis Garuda Indonesia memastikan keamanan dan keselamatan penerbangan. Terlebih lagi di bulan Agustus ini, diskon hingga 45 persen yang ditawarkan untuk yang #KangenTerbang.

Seperti yang tertera dalam syarat dan ketentuan, periode Pemesanan pada  6 Agustus - 31 Agustus 2020, dan periode Perjalanan pada 14 Agustus - 31 Agustus 2020.

Promo tersebut, berlaku untuk pembelian di Website Garuda Indonesia, aplikasi GIA Mobile, Contact Center 24 jam dan kantor penjualan Garuda Indonesia. Perlu diingat, harga diskon berdasarkan pada ketersediaan kursi.

Selain itu, diskon berlaku untuk pembelian tiket sekali jalan dan pergi-pulang. Kemudian harga yang tertera sudah termasuk pajak (harga nett).

Demikian ketentuan refund, reissued dan reschedule dari tiket pesawat mengacu pada aturan yang berlaku di Garuda Indonesia sesuai subclass tiket masing-masing.

3 dari 3 halaman

Disewa Perusahaan Tambang, Garuda Indonesia Kerahkan Boeing dan Bombardier

Perusahaan tambang batu bara PT Putra Perkasa Abadi (PPA) mencarter atau menyewa pesawat milik maskapai nasional PT Garuda Indonesia Tbk.  Langkah ini untuk mengangkut 7 ribu tenaga kerja ke site atau tambang dan sebaliknya.

Perjanjian tersebut diresmikan lewat penandatanganan kerja sama antara Garuda Indonesia dengan Putra Perkasa Abadi yang diwakili oleh Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dan Direktur Utama Putra Perkasa Abadi Christianto Setyo di Hangar 2 GMF AeroAsia, Kamis (12/8/2020).

Melalui penandatanganan ini, Garuda Indonesia akan menyediakan layanan penerbangan carter terkait kebutuhan crew rotation Putra Perkasa Abadi, dengan menggunakan pesawat Boeing 737-800 dan Bombardier CRJ-1000. "Rute yang dilayani dari dan menuju Surabaya, Banjarmasin, Balikpapan, Semarang, Yogyakarta, dan Samarinda," tutur Irfan Setiaputra.

Irfan juga menuturkan, bila sektor carter pesawat ini menjadi fokus bisnis yang terus dikembangkan di tengah kondisi pandemi COVID-19. Mengingat layanan penerbangan carter saat ini menjadi salah satu opsi utama bagi sektor industri migas dan pertambangan yang membutuhkan fleksibilitas layanan transportasi udara bagi kebutuhan mobilitas tenaga kerjanya.

Maka, tak menutup kemungkinan, Garuda Indonesia membuka peluang bagi perusahaan tambang lain yang beroperasi di Indonesia, untuk menjalin kerjasama charter pesawat, demi perjalanan tugas perusahaan yang lebih aman dan memastikan kesehatan para penumpangnya.

"Sebab, dalam peraturan Kementerian Perhubungan, bila penerbangan komersial biasa hanya boleh diisi 70 persen saja, sementara pesawat carter boleh 100 persen terisi. Dengan catatan mereka dalam komunitas yang sama dan pencarter menjamin kesehatan klien," tutur Irfan. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.