Sukses

Pertama di Indonesia, Pertamina Gunakan Gas sebagai Bahan Bakar Kapal

Pertamina Trans Kontinental melakukan konversi bahan bakar kapal dalam menjalankan kegiatan operasinya.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Trans Kontinental salah satu Anak Perusahaan PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bisnis perkapalan, melakukan konversi bahan bakar kapal dalam menjalankan kegiatan operasinya.

Penggunaan kapal berbahan bakar DDF ini ditandai dengan dilakukannya Kerjasama Sinergi dua Anak Perusahaan PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) dan PT Pertamina Trans Kontinental.

Melalui Video Conference, PTK dan PHM melakukan penandatangan Nota Kesepahaman Pelaksanaan Konversi Kapal Berbahan Bakar HSD menjadi Berbahan Bakar Ganda - Diesel Dual Fuel (DDF) yaitu bahan bakar High Speed Diesel (HSD) dan Liquified Natural Gas (LNG).

“Di tengah kondisi perekonomian nasional dan global yang kurang menggembirakan ditambah adanya kondisi Pandemi COVID-19, seluruh Perusahaan baik BUMN maupun Swasta melakukan segala upaya untuk melakukan langkah efisiensi di berbagai bidang,” ujar Direktur Utama PTK Nepos MT Pakpahan mengatakan, Rabu (29/7/2020).

“Dengan semangat Sinergi AP Pertamina serta adanya kesadaran memberikan nilai tambah bagi Perusahaan, kami dengan ini melihat adanya peluang untuk memanfaatkan Perkembangan Teknologi dalam upaya melakukan Peningkatan Performa Operasi, Efisiensi serta Optimalisasi Produk Bahan Bakar Dalam Negeri secara sekaligus,” sambung Nepos.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sejalan dengan Program Pemerintah

Penggunaan LNG sebagai substitusi HSD ini sejalan dengan Program Pemerintah yang terangkum dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 128 K/70/MEM/2020 tentang Gugus Tugas Ketahanan dan Pemanfaatan Energi. Diantaranya memandatkan penyusunan langkah-langkah untuk mengkonversi penggunaan bahan bakar Diesel ke Gas.

Kerjasama yang dilakukan jelas memberikan keuntungan bagi kedua belah Pihak, Pihak PHM mendapatkan keuntungan dengan berkurangnya pemakaian HSD hingga mencapai 60 persen. Juga dengan penggunaan LNG yang harganya relatif lebih murah dan ramah lingkungan.

Khusus bagi PTK, kerjasama ini memberikan keuntungan yaitu fertilisasinya kapal-kapal milik PTK di PHM dengan harga sewa cukup baik dengan kontrak jangka panjang.

Sehingga nantinya juga tidak hanya satu kapal, bahkan beberapa kapal untuk menggantikan kapal-kapal yang memakai bahan bakar konvensional (HSD) yang masih beroperasi di wilayah kerja PHM.

3 dari 3 halaman

Berbagai Upaya Pertamina EP Jaga Ketahanan Energi Nasional di Tengah Pandemik Covid-19

PT Pertamina EP, anak perusahaan PT Pertamina (Persero) berupaya memenuhi target produksi dan meningkatkan cadangan minyak untuk menjaga ketahanan energi nasional, di tengah pandemik Covid-19 dan rendahnya harga minyak dunia. 

Memasuki semester II 2020, Pertamina EP berhasil meningkatkan produksi migas  melalui program well intervention di sumur SKW-21 Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur dan pengeboran baru di sumur SBJ-343 Pertamina EP Asset 5 Sangasanga Field di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Pertamina EP juga berhasil meningkatkan cadangan migas dari kegiatan eksplorasi yang dilakukan di Area Jawa Bagian Barat pada sumur Akasia Prima (AKP) -001 di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat dan sumur Wolai (WOL)-002 di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.

Melalui program well intervention di sumur SKW-21 yang merupakan wilayah kerja PT Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field, produksi minyak berhasil ditambahkan sebesar sebesar 2.200 barel per hari (BOPD).

“Sumur SKW-21 per tanggal 21 Juli 2020 menambahkan total produksi menjadi sebesar 9.821 BOPD melebihi target harian yang dibebankan kepada Sukowati Field,” ujar Direktur Utama PT Pertamina EP, Eko Agus Sardjono dalam keterangannya, Selasa (28/7/2020).

Sebagai salah satu lapangan backbone di Pertamina EP Asset 4, Sukowati Field menyumbang 60 persen dari keseluruhan produksi minyak di Pertamina EP Asset 4 dan salah satu upaya Sukowati Field untuk mencapai target produksi tersebut adalah dengan melalui kegiatan servis pada sumur yang dikelolanya.

Selain itu, pemboran baru yang menambahkan produksi sebesar 381 BOPD juga berhasil dilaksanakan di sumur SBJ-343 Pertamina EP Asset 5 Sangasanga Field.

Sumur SBJ-343 yang ditajak pada 17 Juni 2020 akan menambahkan produksi minyak Pertamina EP Sangasanga Field yang saat ini mencapai (YTD) 5.672 BOPD dan gas sebesar 2,612 MMSCFD. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.