Sukses

BPH Migas Targetkan Terdapat 500 Titik Penyalur BBM Satu Harga di 2024

Begitu pandemi covid-19 selesai maka BPH Migas optimistis akan menyelesaikan dan mewujudkan 83 penyalur BBM 1 Harga hingga akhir 2020.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), terus mendorong distribusi BBM ke desa-desa demi terwujudnya Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga di seluruh negeri. Terbaru, BPH Migas telah meresmikan program BBM Satu Harga di Pulau Maya, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat.

Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) M. Fanshurullah Asa memastikan bahwa program BBM Satu Harga akan berjalan sesuai dengan target. Diharapkan pada  2024 sudah terdapat 500 titik lembaga penyalur‎ resmi BBM Satu Harga.

“Kita target sampai 2024 insyaallah 500 BBM Satu Harga sudah dirasakan. Bagaimana tidak ada halangan, BPH migas tetap setiap minggu rapat, kita undang Pertamina, dan perusahaan swasta kita cek apa yang sudah dikerjakan, jadi ini mesti ada izin-izin baik izin Pemda, lingkungan, dan sebagainya. Walaupun saat ini sedang covid-19 kita menerapkan protokol kesehatan karena sudah new normal,” kata Fanshurullah kepada Liputan6.com, Senin (22/6/2020).

Menurutnya, begitu pandemi covid-19 ini selesai maka pihaknya optimistis akan menyelesaikan dan mewujudkan 83 penyalur BBM 1 Harga hingga akhir 2020.

“Jadi kita masih optimis melihat data yang selalu kita cek setiap minggu insyaallah 83 BBM Satu Harga ini tahun 2020 sampai Desember akan semua bisa diwujudkan,” katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Realisasi Penyaluran

Lebih lanjut ia menyampaikan realisasi penyaluran BBM satu harga ini memang merupakan program akselerasi yang dimulai sejak 2017. Sebanyak 57 penyalur dibangun pada 2017, 74 penyalur pada 2018, dan 39 penyalur pada 2019.

“Akumulasi penyalur program akselerasi BBM satu harga selama 2017 sampai 2019 sebanyak 170 penyalur yang tersebar di Sumatera 31, Sulawesi 17, Jamali-NTT-NTB 30, Kalimantan 42, Maluku dan Papua 50,” jelasnya.

Ia menegaskan kembali, bahwa memang BPH migas itu tugasnya sesuai dengan undang-undang migas yang berlaku, yakni menjamin ketersediaan distribusi BBM se-Indonesia. Meskipun pada tahun 2016 saat BBM satu harga ini akan diwujudkan banyak sekali yang berpendapat tidak mungkin BBM satu harga bisa terealisasikan.

“Tapi hari ini sudah kita buktikan 2017, 2018, 2019 sudah 170 lokasi BBM satu harga yangdiwujudkan. Ini semacam mission impossible. Karena orang di BPH migas mau mewujudkan keadilan untuk bangsa Indonesia,” pungkasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.