Sukses

Dibanding Negara Berkembang Lain, Ekonomi Indonesia yang Terbaik

Indonesia akan menjaga keseimbangan investasi dengan berbagai negara, terutama dengan Uni Emirat Arab, Amerika Serikat dan China.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, ekonomi Indonesia memang mengalami pelemahan sebagai dampak dari pandemi Corona. Namun jika dilihat kondisi Indonesia ini lebih baik jika dibandingkan dengan negara lain yang mengalami resesi. 

"Saya pikir kalau dibandingkan negara-negara lain," kata Luhut dalam Rapat Kerja di Badan Anggaran di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (22/6/2020).

Luhut mengaku sudah berkali-kali berbicara tentang kondisi Indonesia di forum internasional seperti di World Bank. Dalam forum tersebut sebagai negara pasar berkembang (emerging market) Indonesia masih dianggap yang terbaik.

"Komentar dari World Bank kemarin, di antara emerging market itu Indonesia masih dianggap yang terbaik, baik makro maupun mikro, itu statement dari Ibu Victoria," tutur Luhut.

Ini terjadi berkat Indonesia berhasil menjaga keseimbangan investasi dengan berbagai negara. Terutama dengan negara di Uni Emirat Arab, Amerika Serikat dan China.

"Saya kira hubungan dengan tiga negara ini sangat baik. Kita harus memelihara balance power antara Timur Tengah, Tiongkok dan Amerika Serikat" kata Luhut.

Saat ini, investasi dari Abu Dhabi yang masuk ke Indonesia sebesar USD 20 miliar. Ini merupakan pertama kalinya Abu Dhabi menanamkan modalnya di Indonesia.

Kerja sama dengan China juga harus ditingkatkan. Sebab China menguasasi perekonomian dunia hingga 18 persen.

"Kadang kita nyinyir liat Tiongkok, tapi Tiongkok itu 18 persen mengontrol ekonomi dunia, suka tidak suka kita enggak bisa ignore keberadaan dia," kata Luhut.

Begitu pun dengan Amerika Serikat yang menjadi lawan sengit China. Indonesia tetap menjalin kerja sama dengan cara memelihara hubungan baik dengan kedua negara tersebut.

"Kita harus memelihara dalam soft power antara bagaimana kita berhubungan dengan Timur Tengah, bagaimana dengan Tiongkok, dan bagaimana dengan Amerika Serikat," kata Luhut mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sri Mulyani Prediksi Ekonomi Indonesia Bisa Balik ke 5 Persen di 2021

Sebelumnya, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa kembali menyentuh dikisaran 5 persen pada 2021 mendatang. Menurutnya pertumbuhan itu bisa menjadi titik balik bagi Indonesia pasca pandemi Covid-19 yang menyebabkan ekonomi RI anjlok di tahun ini.

"Kita bisa melihat proyeksi tahun 2021 di mana kami memperkirakan pertumbuhannya (pertumbuhan ekonomi) ada dikisaran 4,5-5,5 persen," kata Sri Mulyani di Ruang Komisi XI DPR RI, Jakarta, Senin (22/6).

Sri Mulyani menyebut terpenting saat ini adalah kerja keras pemerintah untuk mengejar ketertinggalan ekonomi di tahun ini. Di mana, seluruh bauran kebijakan nantinya akan dikeluarkan untuk memperbaiki ekonomi dikuartal ke III dan IV di 2020. 

"Ini lah yang sekarnag menjadi fokus pemerintah dalam menggunakan instrumen kebijakannya dan tentunya pak gubernur akan terus mengawal agar minentum pemulihan di kuartal III dan IV bisa terealisasi dengan beban baik di APBN maupun moneter tetap terjaga secara bersama," katanya

Sri Mulyani meyakini, dengan berbagai upaya dan kerjakeras dilakukan pemerintah di tahun ini, maka akan memberikan optimisme bawha pertumbuhan ekonomi di 2021 menjadi titik balik perbaikan bagi ekonomo nasional.

"Ini kemudian bisa diharapkan menimbulkan confident bagi kita untuk bisa melihat proyeksi tahun 2021," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini