Sukses

Maju Mundur Rencana Pembukaan Mal pada Juni Mendatang

Rencana pembukaan mal pada Juni disambut positif oleh Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI)

Liputan6.com, Jakarta - Pemulihan ekonomi menjadi prioritas utama bagi industri terimbas covid-19, termasuk pusat perbelanjaan dan mal, yang cukup terpuruk akibat pemberlakuan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) guna memutus rantai penyebaran covid-19.

Kemudian sempat beredar infografis berjudul Pemulihan Ekonomi akan dilakukan Indonesia secara Bertahap. Dalam infografis tersebut ditulis jika mal akan dibuka pada fase 2 yakni pada 8 Juni 2020, namun jadwal tersebut berubah menjadi 5 Juni 2020.

Lalu bagaimana tanggapan dari berbagai pihak terkait seperti Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) dan APPBI DKI Jakarta, Gubernur DKI Jakarta, dan Pemerintah, maupun Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) terkait rencana pembukaan mal pada 5 Juni mendatang?

Berikut sudah dirangkum berbagai pernyataan dari berbagai pihak tersebut oleh Liputan6.com, Kamis (28/5/2020).

APPBI

Rencana pembukaan mal tanggal 8 Juni sebelumnya tentunya disambut positif oleh Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DKI Jakarta, yang menyatakan APPBI akan mengikuti arahan dari Pemerintah dan Gubernur DKI Jakarta mengenai tanggal yang dipilih untuk mulai beroperasinya pusat belanja di DKI.

“Walau dari pihak pengelola mal siap setiap saat, namun untuk mulai membuka kembali sebuah pusat belanja tidak bisa dilakukan bila tenant belum siap,” kata Ketua APPBI DKI Ellen Hidayat, dalam keterangannya, Senin (18/5/2020).

Menurutnya, jika mal kembali dibuka maka dibutuhkan maksimal sekitar 1 minggu sebelum tanggal pembukaan dilakukan bagi para tenant untuk mempersiapkan karyawan dan juga bahan baku untuk kategori F&B agar dapat memulai usaha.

Kemudian pada Sabtu (23/5/2020), Ellen mengatakan bahwa mal diseluruh wilayah DKI Jakarta akan buka pada 5 Juni 2020.

Ia pun menyebutkan pada 5 Juni 2020, dikabarkan setidaknya ada 61 pusat perbelanjaan dan mal yang akan buka. Pusat perbelanjaan tersebut di antaranya, Plaza Indonesia, FX Sudirman, Gajah Mada Plaza, Senayan City, Pacific Place, serta Mal Mangga Dua.

Lalu Kota Kasablanka, Gandaria City, Pondok Indah Mall, dan lain sebagainya. Sementara hanya ada tiga mal yang rencananya baru buka pada 8 Juni 2020, yaitu Grand Indonesia, Summarecon Mal Kelapa Gading, dan Sunter Mall.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Terapkan Protokol Kesehatan

Lanjutnya, pengusaha pun dipastikan akan menerapkan protokol kesehatan seiring pembukaan bisnis. Seperti, menyiapkan check-point pengukuran suhu tubuh di seluruh pintu masuk. Karyawan mal serta pengunjung juga wajib memakai masker.

"Semua karyawan mal dan tenant memakai bahan pelindung tubuh yang wajar sesuai dengan karakteristik jenis industrinya. selain itu disiapkan hand sanitizer di beberapa akses dan juga area yang menjadi area umum," kata Ellen.

Serta, mengatur tanda jarak agar konsumen mengikuti tata cara social distancing atau jaga jarak saat antre, baik di lift atau travelator maupun di eskalator serta area lain. Tempat duduk di area tempat makan juga akan diatur.

Selain itu, disinfektan rutin terhadap area-area mal tetap dilakukan. Namun, tak akan ada batasan usia pengunjung mal. Pengunjung di atas 45 tahun tetap diizinkan masuk.

Demikian pula pihak mal juga mengizinkan tenant untuk rutin melakukan pembersihan terhadap ruang sewa para tenant, baik untuk kebersihan produk maupun kebersihan ruang sewa.

“Jadi bagi pusat belanja setiap saat bisa menambah berbagai kategori tenant bilamana diijinkan. Serta walaupun saat PSBB hanya beberapa kategori tenant yang diijinkan ber-operasi, namun perlu juga diketahui bahwa semua pusat belanja selama PSBB secara rutin melakukan pembersihan terhadap gedung,” pungkasnya.

3 dari 5 halaman

Terpuruk dalam 3 Bulan Terakhir

Sementara menurut Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alphonzus Widjaja mengaku bahwa pusat perbelanjaan mengalami kondisi terpuruk hampir selama tiga bulan. Untuk itu, dalam upaya pemulihan ekonomi, maka pusat perbelanjaan siap untuk beroperasi kembali dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

"Pusat Perbelanjaan siap untuk beroperasional kembali setiap saat namun tentunya tetap harus disertai dengan perhatian terhadap kesehatan masyarakat karena wabah COVID - 19 belum berakhir," jelasnya kepada Liputan6.com, Senin (18/5/2020).

Menurut Alphonzus, banyak juga masyarakat yang sudah tidak sabar untuk datang ke Pusat Perbelanjaan, sehingga pusat perbelanjaan telah mempersiapkan protokol kesehatan untuk dilaksanakan secara disiplin.

Hal lain juga disampaikan oleh Ketua Umum APPBI Stevanus Ridwan mengaku masih menunggu keputusan pemerintah daerah (Pemda) untuk bisa kembali membuka mal atau pusat belanja.

Stevanus menjelaskan pihaknya sendiri belum tahu kondisi sesungguhnya sebelum memutuskan untuk kembali membuka pusat perbelanjaan atau mal.

Ia juga mengoreksi kabar terkait dibukanya sejumlah mal di Jakarta mulai 5 Juni mendatang. Menurut dia, APPBI DKI Jakarta hanya mendata mal-mal yang siap buka jika Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tidak diperpanjang setelah 4 Juni mendatang.

"Yang di DKI itu maksudnya melakukan persiapan supaya nanti kalau misal PSBB tanggal 4 Juni tidak diperpanjang, kita ready (siap) untuk buka mal. Siapa yang siap, yang ada di daftar itu. Bukannya kita mau buka tanggal 5 Juni. Itu persiapan saja," jelas Stevanus.

 

 

4 dari 5 halaman

Kata Gubernur DKI Jakarta

Terkait rencana pembukaan Mal pada 5 Juni mendatang, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyatakan penerapan PSBB tahap ketiga yang berakhir pada 4 Juni 2020 belum ditentukan akan diperpanjang atau tidak. Demikian pula dengan jadwal pembukaan mal atau pusat perbelanjaan.

"Jadi kalau saat ini ada yang mengatakan mal akan buka tanggal 5 Juni itu imajinasi, itu fiksi. Karena belum ada aturan mana pun yang mengatakan PSBB diakhiri," kata Anies.

Gubernur DKI Jakarta,  menyatakan saat ini sejumlah ahli tengah mengumpulkan data untuk melakukan kajian. Hasil tersebut akan menjadi landasan perpanjangan atau berakhirnya PSBB Jakarta.

"Jadi yang menentukan PSBB ini diperpanjang atau tidak itu sebenarnya bukan pemerintah, bukan para ahli, yang menentukan adalah perilaku seluruh masyarakat di wilayah PSBB," ucap Anies.

Tanggapan Pemerintah Pusat

Hal yang serupa dengan Gubernur DKI Jakarta yakni Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, yang memastikan bahwa pemerintah belum memberikan izin kepada pusat perbelanjaan atau mal di DKI Jakarta untuk beroperasi pada 5 Juni 2020.

Ia mengatakan, pemerintah masih mengevaluasi efektivitas penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Ibu Kota yang akan berjalan hingga 4 Juni 2020.

“DKI Jakarta masih PSBB sampai 4 juni 2020, sehingga belum ada rencana lain, menunggu PSBB dua pekan ini,” kata Airlangga dikutip dari Antara, Rabu (27/5/2020).

Dirinya juga menambahkan saat ini pemerintah masih fokus untuk mengantisipasi dampak penularan Corona dari arus mudik dan arus balik selama rangkaian Idul Fitri.

“DKI Jakarta masih menunggu harapan terkait dengan monitoring arus mudik, dan diharapkan dalam dua pekan ini bisa terjadi penurunan,” ujarnya.   

5 dari 5 halaman

Kritik YLKI

Kritikan pembukaan mal datang dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). Ketua Harian YLKI Tulus Abadi menganggap masih terlalu dini pusat perbelanjaan dibuka kembali.

Bahkan, menurutnya, keputusan ini terlalu gegabah, melihat kondisi pengendalian Corona di Indonesia khususnya di Jakarta.

Mengutip WHO, Tulus menambahkan  penerapan new normal dapat dilakukan jika wabah Covid-19 di suatu daerah sudah dapat dikendalikan. Namun jika belum, maka seharusnya pemberantasan pandemi menjadi kunci dan fokus kebijakan saat ini.

"Di Indonesia sampai detik ini belum bisa diklaim sebagai sudah bisa dikendalikan (kurva Covid-19) kecuali Jakarta yang bisa kendalikan sedikit sekali tapi posisinya sangat rawan. Jadi saya kira upaya untuk memberlakukan mal di 5 Juni itu terlalu dini dan gegabah," ujar Tulus Rabu (27/5/2020).

"Saya paham ini konteksnya untuk menggerakkan ekonomi, tapi pengendalian Covid-19 itu harus jadi panglima. Ekonomi mengikuti saja," kata Tulus.

Untuk itu, dia berpendapat pemerintah menyelesaikan terlebih dahulu penularan Virus Corona sebelum kembali menggerakkan roda perekonomian melalui pembukaan mal.

Kesimpulan dari berbagai pihak terkait pembukaan mal 5 Juni 2020, intinya APPBI siap membuka mal kembali apabila pemerintah daerah dan Pusat telah memutuskan PSBB tidak dilanjutkan, dan mengizinkan pengusaha membuka kembali mal untuk menggerakkan roda perekonomian yang terpuruk dampak covid-19.

Tentunya pengusaha mal akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat jika diizinkan mal dibuka kembali. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini