Sukses

Jumlah Penumpang Kereta Api Anjlok tapi Angkutan Barang Naik

BPS mencatat jumlah penumpang kereta api di Jawa dan Sumatera sepanjang Maret 2020 sebanyak 23,4 juta orang.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penumpang kereta api di Jawa dan Sumatera sepanjang Maret 2020 sebanyak 23,4 juta orang. Angka ini turun tajam sebesar 27,45 persen dibanding bulan sebelumnya Februari 2020 yang tercatat sebanyak 32,2 juta orang.

Kepala BPS, Suhariyanto, mengatakan penurunan penumpang jumlah angkutan kereta api juga terjadi jika dilihat dari periode yang sama bulan Maret 2019. Di mana jumlah penumpang turun sebanyak 34 persen.

"Jadi kembali bisa dilihat bahwa grafik merahnya turun tajam kebawah jadi jumlah penumpang kereta api mengalami yang tajam," kata Kepala BPS, Suhariyanto, di Kantornya, Jakarta, Senin (4/5/2020).

Suhariyanto mengatakan, dari jumlah tersebut sebagian besar adalah penumpang Jabodetabek, yang merupakan penumpang pelaju (commuter) yaitu sebanyak 18,5 juta orang atau 79,18 persen dari total penumpang kereta api. Penurunan jumlah penumpang terjadi di semua wilayah Jabodetabek sebesar 27,59 persen.

"Penurunan jumlah penumpang lainnya juga terjadi di wilayah Jawa non-Jabodetabek dan Sumatera masing-masing turun 27,45 persen dan 21,19 persen," kata dia.

Sedangkan secata kumulatif jumlah penumpang kereta api selama Januari–Maret 2020 mencapai 89,8 juta orang atau turun 12,58 persen dibanding periode yang sama tahun 2019.

Penurunan jumlah penumpang terjadi di wilayah Jabodetabek, Jawa non-Jabodetabek dan Sumatera yaitu masing-masing 12,94 persen, 11,04 persen, dan 12,53 persen.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jumlah Angkutan Barang Naik

Di sisi lain, Suharianto mengatakan jumlah barang yang diangkut kereta api pada bulan Maret 2020 justru mengalami kenaikan tajam sebesar 15,75 sebanyak 4,5 juta ton. Di mana, pada bulan sebelumnya, jumlah barang diangkut pada periode Februari 2020 hanya mencapai 3,2 juta ton.

"Angkutan kereta barang itu mengalami peningkatan karena memang sudah menjamur di komitmen pemerintah bahwa tidak bisa mengganggu logistik. Jadi bisa dipahami bahwa angkutan barang lewat kereta itu tumbuh 4,5 ton ini dalam rangka untuk menjaga supaya barang-barang tetap terdistribusi dengan lancar dari satu daerah ke daerah yang lain," jelas dia.

Dia mengatakan sebagian besar barang yang diangkut tersebut tercatat di wilayah Sumatera sebanyak 3,5 juta ton atau 77,44 persen dari total barang yang diangkut dengan kereta api. Adapun peningkatan jumlah barang terjadi di semua wilayah Jawa non-Jabodetabek dan Sumatera masing-masing sebesar 7,43 persen dan 18,43 persen.

Dwi Aditya Putra

Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.