Sukses

Pinjam Uang ke Saudara atau Teman buat Bisnis, Begini Cara yang Benar

Anda bisa meminjam uang kepada keluarga, saudara, atau teman, yang bisa digunakan untuk memulai bisnis.

Liputan6.com, Jakarta Ingin memulai bisnis, tapi gak punya modal? Bingung juga cari modal harus pinjam ke siapa?. Jangan khawatir, tentunya Anda memiliki keluarga, saudara, dan teman.

Anda bisa meminjam uang kepada keluarga, saudara, atau teman, yang bisa digunakan untuk memulai bisnis.Tentu tidak mudah untuk meyakinkan orang lain, bahwa usaha Anda akan berhasil.

Diperlukan keyakinan yang tinggi, jika Anda memutuskan untuk meminjam uang, berikut beberapa rekomendasi yang harus Anda pertimbangkan untuk meminjam uang dari keluarga, saudara, atau teman, dilansir dari entrepreneur.com:

1. Pastikan segala risiko

Anda harus yakin pada kemampuan yang dimiliki, dengan mempertimbangkan resiko tentang kegagalan dan kesuksesan bisnis Anda, dengan melihat peluang dengan baik.

Usahakan jangan terlalu percaya diri, optimis boleh tapi harus ingat dengan kemampuan diri untuk membayar hutang yang dipinjam. Jangan sampai, Anda meminjam terlalu besar, namun hasilnya mengecewakan. Maka, Anda harus menyiapkan rencana A atau B untuk antisipasi, Anda juga harus pandai dalam memilih bisnis, jangan sampai Anda tertipu.

Kemudian, pastikan bahwa keluarga atau teman mengetahui risiko uang yang Anda pinjam, untuk bisnis. Dengan saling terbuka, maka akan membuat Anda tenang karena Anda sudah menjelaskan segala kemungkinannya.

Pastikan juga semua orang setuju dengan konsekuensi yang mungkin terjadi, dan pertahankan transparansi, setelah uang berpindah tangan. Berikan informasi tentang kemajuan Anda dan terus dapatkan kepercayaan mereka.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

2. Buat kesepakatan secara tertulis

 

Ingatan adalah hal yang lucu. Katakanlah seorang teman meyakinkan Anda bahwa dia 100 persen sadar, akan risiko yang terlibat dalam meminjamkan uang kepada.

Dia siap menerima skenario terburuk. Anda berjabat tangan atas kesepakatan, kemudian dalam setahun bisnis justru bangkrut .

Teman Anda mungkin hanya akan mengingat satu hal: Dia meminjamkan uang dan Anda berjanji akan melakukan yang terbaik untuk mengembalikannya.

Dalam situasi ini, perlu dilakukan perjanjian tertulis, untuk memastikan bahwa semua orang yang bersangkutan telah paham dan mengerti mengenai resiko yang akan diperoleh dikemudian hari.

Perjanjian tertulis juga merupakan alat untuk membantu Anda tetap terorganisir, mengenai pengeluaran dan pembayaran pinjaman. Ini juga membantu Anda dalam membayar utang pinjaman.

Jika Anda benar-benar ingin teliti, sewa pengacara untuk memeriksa kontrak Anda. Mintalah saksi untuk mendukung apabila nanti terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.

3. Bertanggungjawab tentang pembayaran

Seringkali ketika Anda meminjam uang dari keluarga atau teman, Anda tentu diharuskan membuat rencana pembayaran. Jangan sampai mereka menagih dengan paksaan karena jatuh tempo.

Bila Anda belum bisa membayar, setidaknya bicara agar pembayaran dapat diundur. Sehingga pihak yang dipinjam paham mengenai situasi Anda, karena jika tidak dibicarakan dengan baik akan menimbulkan masalah antar pribadi.

Berkomunikasilah sebagai inisiatif untuk bertanggungjawab apa yang telah Anda lakukan. Bersikaplah sopan kepada pemberi pinjaman, dengan bersikap terbuka dan jujur ​​tentang situasi Anda, tentu mereka pun akan memahami jika Anda menghadapinya secara langsung daripada bersembunyi dari mereka.

Meminjam dari teman dan keluarga untuk menumbuhkan bisnis Anda adalah transaksi yang sensitif, rumit, dan unik secara emosional. Namun, hal itu bisa menjadi tantangan yang menarik, karena bisa mengasah diri menjadi pribadi yang bertanggungjawab, dan melakukan komunikasi dengan keluarga terkait mengembangkan bisnis investasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.