Sukses

Listrik di 89 Wilayah Masih Padam Akibat Banjir

Wilayah Jakarta yang saat ini masih megalami pemadaman mayoritas terletak di sekitar kawasan Cengkareng‎ dan Rawa Buaya.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah wilayah di Jakarta dan sekitarnya masih mengalami pemadamanan listrik akibat banjir yang melanda Jakarta, Bogor, Tangerang‎ dan Bekasi (Jabodetabek).

‎Manager Komunikasi PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) Dita Artsana mengatakan, berdasarkan pantauan dari situs Peta Listrik Jakarta, sampai Sabtu (4/1/2020) Pukul‎ 10.30 WIB masih ada 89 wilayah yang mengalami pemadaman akibat banjir.

"Masih (ada yang mengalami pemadaman)," kata Dita, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Sabtu (4/1/2020).

Menurut Dita, wilayah Jakarta yang saat ini masih megalami pemadaman mayoritas terletak di sekitar kawasan Cengkareng‎ dan Rawa Buaya. Pasalnya, masih belum aman untuk dialiri listrik.

"Paling banyak di Cengkareng, Rawa Buaya dll‎," ujarnya.

Sementara itu, terkait kondisi kelistrikan Jabodetabek dan Banten, Terpantau hingga Jumat (3/1/2020) pukul 19.00 WIB, dari total 6.318 gardu distribusi terdampak banjir di Jabodetabek, PLN telah menyalakan sebanyak 5.827 Gardu Distribusi atau sebesar 92,3 persen dan sebanyak 491 gardu distribusi masih dipadamkan sementara demi keamanan warga.

‎Executive Vice President Corporate Communication dan CSR PLN, I Made Suprateka menyebutkan,‎ empat hal yang menyebabkan PLN belum bisa menyalakan listrik, antara lain r‎umah warga terendam, Gardu distribusi terendam, ‎Gardu distribusi dan rumah warga terendam dan ‎Gardu induk terendam

"Apabila salah satu dari kondisi di atas terjadi, maka dengan terpaksa PLN akan melakukan pemadaman listrik listrik. Sebagai informasi, satu gardu distribusi bisa memasok lebih dari 2 Rukun Tetangga (RT)," tandasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

PLN Terjunkan 3.337 Personil Guna Percepat Pengoperasian Gardu Pasca Banjir

PLN menambah personil untuk mempercepat pengoperasian gardu yang terkena banjir di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), sehingga masyarakat bisa mendapat pasokan listrik kembali.

Executive Vice President Corporate Communication and CSR PLN, I Made Suprateka mengatakan,‎ untuk mempercepat proses pemeriksaan, PLN menambah sekitar 100 personil yang berasal dari Jawa Timur dan Jawa Tengah. Total 3.337 personil diterjunkan untuk melakukan pemeriksaan dan penyalaan kembali gardu-gardu distribusi yang aman.

"‎Untuk mempercepat, kami juga mendapat tambahan personil dari Jateng dan Jatim. Semua unit PLN sinergi untuk mempercepat penormalan listrik," kata Made, di Jakarta, Jumat (3/1/2020).

Sebelum menyalakan aliran listrik, PLN perlu memastikan bahwa gardu, jaringan, dan instalasi pelanggan aman. PLN melakukan inspeksi, pembersihan, pengeringan, dan pengecekan gardu distribusi yang terkena dampak banjir.

PLN akan menyalakan aliran listrik setelah penandatanganan berita acara dengan Ketua RT dan RW atau tokoh masyarakat setempat yang menyatakan instalasi listrik di rumah warga aman.

“Sebelum menyalakan listrik di rumah, warga juga harus berhati-hati, pastikan peralatan listrik di rumah sudah bersih dan kering sebelum digunakan, karena ini juga berpotensi menyebabkan tersetrum,” jelas ‎Made.

Untuk yang wilayahnya masih mengalami pemadaman, PLN juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam menggunakan genset, memastikan instalasi‎ kelistrikan di rumah kering terlebih dahulu sebelum dialiri listrik.

"Mungkin masyarakat sangat ingin menyalakan listrik, karena listrik PLN belum aman untuk dinyalakan, warga menggunakan genset karena merasa rumahnya sudah aman dari banjir. Padahal instalasi listriknya masih belum aman, ini juga harus diperhatikan, karena berpotensi tersetrum‎," tandasnya.

3 dari 3 halaman

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.