Sukses

Ada Tambahan Produksi Migas Hingga 1,1 Juta Barel pada 2027

Realisasi investasi hulu migas sampai kuartal III 2019 mencapai USD 8,4 miliar,

Liputan6.com, Jakarta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan, produksi migas mencapai ‎1,1 juta barel setara minyak (Barel Oil Equivalent Per Day/BOEPD) pada 2027.

Tambahan produksi migas berasal dari 42 proyek strategi hulu migas yang beroperasi pada 2027. Produksi migas tersebut mencakup produksi minyak sebesar 92,1 ribu barel per hari dan gas sebesar 6,1 miliar kaki kubik per hari (MMScfd).

"Ada 42 proyek strategis yang akan menambah produksi pada 2027," kata Deputi Perencanaan SKK Migas Jaffe Arizon Suardin di Jakarta, Jumat (25/10/2019).

Menurut Jaffe, ‎keberadaan 42 proyek hulu migas ini akan mengerek investasi sektor migas, dengan total investasi USD 43,3 miliar. Kemudian proyeksi pendapatan kotor (gross revenue) sebesar USD 20 miliar.

Sedangkan realisasi investasi hulu migas sampai kuartal III 2019 mencapai USD 8,4 miliar, meningkat 11 persen dibandingkan investasi di kuartal tiga tahun 2018 sebesar USD 7,6 miliar.

"Investasi hulu migas ke depan akan terus meningkat mengingat hingga tahun 2027," ujarnya.

Dari 42 proyek tersebut, empat di antaranya merupakan proyek strategis nasional (PSN) hulu migas yang menjadi prioritas untuk meningkatkan produksi migas demi memenuhi konsumsi migas domestik yang semakin meningkat.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, dalam menjalankan proyek hulu migas,  pihaknya mengutamakan peningkatan kapasitas nasional yang dilakukan hulu migas.

Bukan hanya dengan mendukung kebutuhan energi, tetapi juga dengan melakukan efisiensi biaya dan efek berganda (multiplier effect) yang mendukung perekonomian daerah dan nasional.

Tingkat komponen dalam negeri (TKDN di industri hulu migas hingga awal Oktober 2019 telah mencapai angka 55 persen dari target 50 persen di tahun 2019.

“SKK Migas terus mengedepankan efisiensi di industri hulu migas, baik dengan kolaborasi kerja sama strategis dengan Pertamina dan Garuda Indonesia, maupun dengan pecepatan proses tender,” tutup Dwi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pendapatan Negara dari Produksi Migas Belum Sentuh Target

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak ‎dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat, pendapatan negara dari produksi migas mencapai USD 10,99 miliar, selama Kuartal III 2019.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, pendapatan negara dari sektor hulu migas hingga September 2019 mencapai USD 10,99 miliar.

Untuk diketahui, pendapatan tersebut 62,2 persen dari target Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebesar USD 17,5 miliar.

"Penerimaan negara kuartal III 2019 mencapai USD 10,99 miliar," kata Dwi, di Kantor SKK Migas, Jakarta, Kamis (24/10/2019).

Belum tercapainya target pendapatan negara dari produksi migas tersebut disebabkan beberapa hal. Ini diantaranya produksi migas siap jual (lifting migas) yang belum mencapai target tahun ini.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini