Sukses

Kata Menkominfo Soal Whatsapp Pay yang Bakal Masuk Indonesia

Dengan masuknya Whatsapp Pay ke Indonesia, maka nanti mengirim uang akan semudah mengirim chat atau pesan di Whatsapp.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menanggapi rencana dompet digital WhatsApp Payment (Whatsapp Pay) yang akan masuk ke Indonesia.

Kata dia, yang terpenting ialah jangan sampai merugikan masyarakat. "Kalau saya melihatnya kita harus terbuka dengan teknologi. Tapi yang nomor 1 bukan hanya terbuka, tapi menyiapkan kebijakan yang melindungi masyarakat," tuturnya di Jakarta, Selasa (8/10/2019).

Selain itu, pihaknya menambahkan, hadirnya Whatsapp Pay juga harus mempertimbangkan keberlangsungan industri keuangan lain di Indonesia.

"Kuncinya melindungi masyarakat. Kedua menjaga sustanaibility dari industri keseluruhan. Saya mengerti pasti nanti ada pertanyaan bagaimana kalau bank itu dibuka," ujarnya.

Seperti diketahui, dengan masuknya Whatsapp Pay ke Indonesia, maka nanti mengirim uang akan semudah mengirim chat atau pesan di Whatsapp.

"Kalau di Kominfo tenang-tenang saja karena biasa kan itu kompetisi. Kebijakan harus lebih terbuka, bahkan selama saya jadi menteri, saya harus membunuh peraturan menteri lama," tegasnya.

"Tahun lalu, saya mengeluarkan hanya 18 peraturan menteri tapi membunuh 70 lebih peraturan menteri," lanjut dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Apa Itu WhatsApp Pay? Dompet Digital yang Bakal Masuk Indonesia

Beberapa hari terakhir, ramai diberitakan bahwa metode pembayaran nontunai WhatsApp Pay bakal masuk Indonesia.

Sumber anonim yang dikutip Reuters menyebutkan, WhatsApp tengah dalam pembicaraan dengan sejumlah penyedia layanan dompet digital lokal, antara lain Gojek dengan layanan Gopay, DANA, dan Ovo. 

Sayangnya, kabar ini belum dikonfirmasi oleh pihak-pihak terkait. Namun demikian, layanan dompet digital ini sebenarnya sudah dipastikan akan hadir di India.

Di negara Taj Mahal, WhatsApp Pay tengah diuji coba sejak tahun 2018. Disebutkan, dengan WhatsApp Pay, proses transfer uang bakal secepat dan semudah mengirim pesan di aplikasi WhatsApp.

Lantas, apa sebenarnya WhatsApp Pay?

Dikutip dari Business Insider, Kamis (22/8/2019), berkaca dari penggunaan di India, WhatsApp Pay dirilis pada Februari 2018. Saat itu WhatsApp Pay menawarkan kemampuan peer-to-peer, di mana, pengguna bisa menghubungkan akun WhatsApp mereka ke akun perbankan. Dari sini, pengguna bisa saling berkirim uang atau melakukan pembayaran.

Di India, WhatsApp sempat merangkul beberapa bank untuk memuluskan uji coba WhatsApp Pay. Sejumlah bank yang dimaksud antara lain adalah ICICI Bank, Axis Bank, HDFC Bank, dan SBI.

3 dari 4 halaman

Mirip WeChat Pay di Tiongkok

Berdasarkan pengaplikasian WhatsApp Pay di India, layanan ini bisa dibilang mirip dengan pembayaran mobile melalui WeChat di Tiongkok.

Metode ini dikenal sebagai WeChat Pay, di mana, pengguna Tiongkok kini mengandalkan WeChat Pay untuk melakukan pembayaran mulai dari belanja, ongkos bus, hingga memberi sedekah ke pengemis.

Prinsipnya sama dengan WhatsApp Pay, layanan bersifat peer-to-peer yakni akun WeChat terhubung dengan perbankan.

Saking masifnya ekosistem WeChat di Tiongkok, WeChat Pay kini dipakai oleh lebih dari 1 miliar pengguna aktif bulanan.

Sayangnya, di India, uji coba WhatsApp Pay sempat terganjal regulasi privasi baru. Regulasi privasi ini mempersyaratkan, paling lambat 15 Oktober 2018, WhatsApp harus memiliki layanan penyimpanan data di India.

Gara-gara hal tersebut, WhatsApp Pay sampai sekarang belum benar-benar diluncurkan.

4 dari 4 halaman

Bakal Hadir Juga di Indonesia

Meski perjalanan WhatsApp Pay belum mulus di India, layanan ini kabarnya akan dihadirkan di negara-negara lain, termasuk Indonesia.

Kepala Global WhatsApp Will Catchcart mengatakan, jika berjalan lancar, pada akhir tahun 2019 WhatsApp Pay akan digulirkan ke negara-negara lainnya. Dengan begitu, WhatsAppPay akan mempercepat inklusi keuangan.

Terbaru, mengutip Reuters, salah satu negara yang akan kebagian WhatsApp Pay adalah Indonesia. Pihak WhatsApp bahkan tengah berdiskusi dengan sejumlah perusahaan penyedia layanan pembayaran digital di Indonesia.

Namun, berbeda dengan di India yang menghubungkan akun WhatsApp dengan akun perbankan, di Indonesia, WhatsApp Pay hanya akan bertindak sebagai platform pendukung pembayaran melalui dompet digital lokal.

Sumber Reuters mengatakan, "Indonesia bakal menjadi model bagi Whatsapp untuk mengadopsi konsep serupa di pasar negara berkembang lainnya."

"Selain itu, ini bakal menjadi cara agar menyiasati peraturan lokal terkait pemain asing yang membuat dompet digital mereka sendiri," kata sumber anonim itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.