Sukses

Bedah Rumah Warga NTB, Kementerian PUPR Anggarkan Rp 81,6 Miliar

Program bedah rumah yang disalurkan Kementerian PUPR bersifat stimulan atau pengungkit bagi masyarakat untuk memperbaiki rumahnya.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengalokasikan anggaran program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau dikenal dengan istilah bedah rumah untuk menjangkau 206.500 unit dengan anggaran Rp 4,28 triliun.

Salah satunya dilaksanakan di Nusa Tenggara Barat (NTB), dimana program ini menjangkau 4.663 unit rumah tidak laik huni dengan anggaran sebesar Rp 81,6 miliar.

Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid menjelaskan, program BSPS yang disalurkan Kementerian PUPR bersifat stimulan atau pengungkit bagi masyarakat untuk memperbaiki rumahnya.

Karena itu, program ini membutuhkan dukungan keswadayaan dari penerima bantuan, baik berbentuk tabungan uang, hasil ternak atau panen, bahan bangunan maupun dalam bentuk tenaga kerja atau gotong royong dengan lingkungan sekitar," kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa (24/9/2019).

Adapun penyaluran program bedah rumah ini turut disalurkan kepada 1.163 rumah tidak laik huni di Kabupaten Lombok Tengah. Adapun besaran dana bantuan menurut Keputusan Menteri PUPR Nomor 158/KPTS/M/2019 tentang Besaran Nilai dan Lokasi BSPS terbagi menjadi dua.

Pertama, yakni peningkatan kualitas rumah swadaya (PKRS) di daerah provinsi sebesar Rp 17,5 juta. Sedangkan yang kedua adalah Pembangunan Baru Rumah Swadaya (PBRS) dengan nilai bantuannya Rp 35 juta.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Diharapkan Warga

Wakil Bupati Lombok Tengah Lalu Fathul Basri mengatakan, atas nama Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Tengah dirinya berterimakasih atas bantuan yang diberikan Kementerian PUPR kepada warganya.

"Bantuan bedah rumah ini sangat diharapkan oleh masyarakat kami. Sekarang rumah mereka menjadi layak huni. Semoga tahun berikutnya kami bisa dibantu lagi. Sudah dibangun saja kita merasa diperhatikan, setelah dibangun didatangi lagi. Ini menjadi pemicu semangat kita untuk menjaga rumah yang dibangun," tuturnya.

Ucapan terimakasih juga disampaikan salah satu penerima bantuan, Manap (42 tahun) yang telah rampung menyelesaikan perbaikan rumahnya.

"Sebelumnya rumah saya bedek beralaskan tanah. Tapi sekarang syukur Alhamdullilah berkat perhatian dan bantuan dari pemerintah, saya dapat berswadaya dan punya rumah yang layak huni," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.