Sukses

Hobi Baca, Miliarder Ini Taruh Buku di Kamar Mandi

Cuban percaya belajar seumur hidup merupakan keterampilan terbesar yang dimiliki oleh para orang sukses.

Liputan6.com, New York - Meskipun sudah menjadi seorang miliarder yang sukses, ini tidak membuat Mark Cuban berhenti belajar.

Bahkan, miliarder ini pernah mempredikatkan dirinya sebagai pembaca yang begitu rakus akan buku.

Cuban percaya, belajar seumur hidup adalah keterampilan terbesar yang dimiliki oleh orang sukses.

Dilansir dari laman CNBC, bahkan saking gilanya belajar dan membaca, miliarder ini selalu menyimpan buku di kamar mandinya. Hal ini dilakukan sebagai wujud nyata jika ia tidak akan berhenti membaca dan belajar sekalipun di kamar mandi.

Bagi Cuban, membaca dan selalu belajar membuatnya menjadi investor yang lebih baik terutama dalam bidang teknologi yang selalu berkembang.

Salah satu buku yang ada di kamar mandinya yaitu, "Machine Learning for Dummies". Buku ini begitu membantunya untuk memahami dasar-dasar dan memahami alogaritma. Buku ini ia baca demi mempersiapkan dirinya sebagai investor yang lebih baik lagi ke depannya.

Meskipun ia selalu membaca buku tentang perkembangan teknologi, tapi ini bukan membuat menjadi pebisnis atau pakar teknologi. Akan tetapi, ini akan membuat Cuban menjadi investor terbaik yang pernah ada.

Menurut data dari Forbes, saat ini kekayaan miliarder ini mencapai USD 4,1 miliar atau Rp 58,6 triliun (Kurs USD 1 = Rp 14.304). Ia terkenal sebagai investor yang sering melakukan kerjasama dengan perusahaan start-up teknologi. Crunchbase menghitung ada lebih dari 120 startup yang telah berinvestasi bersama Cuban, termasuk perusahaan Inggris, Synthesia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ingin Raih Kesuksesan? Yuk Simak Pesan dari CEO Apple

Miliarder dan CEO Apple Tim Cook berpesan agar semua orang mengerjakan apa yang ia sukai. Mengapa? Karena dengan begini semua pekerjaan yang ada tidak akan terasa berat.

"Ada pepatah yang mengatakan jika Anda melakukan apa yang disuka, maka Anda tidak akan pernah tidak bekerja sehari pun," ujar dia seperti dilansir dari laman CNBC.

Cook mengaku menerapkan hal ini di Apple, dan ini benar-benar ampuh terjadi. Lantaran Cook telah berhasil membuat Apple bangkit kembali pada saat perusahaan ini diambang bangkrut. 

Ia juga menambahkan jika seseorang mengerjakan sesuatu yang disukainya, maka ia tidak akan pernah merasa terbebani saat harus bekerja lebih keras lagi.

"Anda akan bekerja lebih keras daripada yang pernah dibayangkan, namun itu akan tetap terasa ringan," ujar dia.

Maka tidak heran, jika CEO Apple ini selalu bekerja keras dan bangun jam 4 pagi setiap harinya. Bahkan, setiap pagi, ia selalu menyempatkan dirinya untuk selalu berolahraga.

3 dari 3 halaman

Bukan Soal Duit, Ini Pesan Miliarder buat Generasi Muda

Sebelumnya,ternyata uang bukanlah sesuatu yang kerap didengungkan miliarder dunia. Seperti Michael Bloomberg yang menegaskan jika uang bukanlah segalanya. Bahkan buat generasi muda,  miliarder ini berkata banyak hal yang lebih bermakna ketimbang gaji semata.

Pemimpin perusahaan Bloomberg itu menyampaikan pesannya pada sebuah acara yang berlangsung di Harvard Business School. Begitu mencari kerja setelah lulus, Bloomberg mengimbau untuk fokus pada kebahagiaan dan kesempatan untuk berkembang.

"Ketika kamu menimbang pilihan kerja, bahkan jika di masa depan ketika kamu ingin mengubah karier, buanglah gaji dari pertimbangan," ujar Bloomberg seperti dikutip The Ladders.

"Apa yang penting bagi kariermu bukanlah gaji awal, melainkan perkembangan dan kebahagiaan. Uangnya akan menyusul kelak," lanjutnya.

Michael Bloomberg adalah miliarder terkaya nomor sembilan di Amerika Serikat. Kekayaannya ditaksir mencapai USD 53,9 miliar atau Rp 769,9 triliun (USD 1 = Rp 14.285). Ia juga pernah menjabat sebagai walikota New York pada dari 2002-2013.

Berdasarkan pengalaman Bloomberg selama setengah abad di dunia politik dan bisnis, ia turut berkata bahwa masyarakat lebih menaruh hormat kepada orang yang bisa membuat perubahan ketimbang sekadar punya uang. 

"Dan saya bisa memberitahumu, setelah 50 tahun lebih di dunia bisnis dan pemerintahan, orang-orang lebih banyak respek ke mereka yang menciptakan perbedaan di masyarakat ketimbang kepada orang yang hanya menghasilkan uang," ujar Bloomberg ke para mahasiswa.

Nasihat lain yang miliarder itu tawarkan ke para pemuda adalah ajakan jujur, dermawan, menghindari sifat rakus, dan agar jangan meremehkan nilai pegawai.

Kepada para calon pemimpin bisnis, ia mengingatkan bahwa banyak perusahaan yang justru menggaji karyawan dengan kecil, sementara gaji CEO terlampau besar. Bloomberg menilai hal itu justru tidak tepat.

"Di Bloomberg, kami membayar pegawai dengan baik, kami berinvestasi pada pelatihan dan pendidikan mereka, dan kami menawarkan benefit terbaik dari industri. Sebagai gantinya, pegawai kami membayar balik sepuluh kali lipat lewat pengabdian dan loyalitas mereka," ujar Bloomberg.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.