Jurus BPJT Redakan Protes Pengusaha Angkot Pondok Cabe

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan melalui Badan Pengatur Transportasi Jabodetabek (BPTJ) berupaya memberikan solusi atas protes dan keberatan operator angkutan perkotaan (angkot) 106 dan D15 terhadap pengoperasian TransJakarta rute Pondok Cabe-Tanah Abang.

Kepala BPTJ Bambang Prihartono menyampaikan, pihaknya akan memfasilitasi pertemuan antara pengusaha angkot setempat dengan PT Transportasi Jakarta di Terminal Pondok Cabe pada Senin, 8 April 2019. Dia berharap, pertemuan itu bisa menghasilkan kesepakatan antara kedua belah pihak sehingga masing-masing tetap bisa menjalankan usahanya.

Sebab, BPTJ mensyaratkan kepada TransJakarta agar mau bekerjasama dengan operator angkot setempat dalam penyetujuan izin trayek TransJabodetabek Reguler rute Pondok Cabe-Tanah Abang."Persyaratan tersebut dimaksudkan agar keberadaan TransJakarta tidak mematikan layanan angkutan perkotaan yang selama ini telah beroperasi, seperti 106 dan D15, tetapi saling melengkapi dan menguntungkan," imbuh dia, Minggu (7/5/2019).

Menindaklanjuti hal ini, ia mengabarkan, TransJakarta yang melayani rute Pondok Cabe-Tanah Abang untuk sementara berubah rute menjadi Halte Ciputat-Lebak Bulus-Tanah Abang sampai Senin 8 April besok. Begitu pula sebaliknya, angkot trayek 106 dan D15 berkewajiban untuk masuk Terminal Pondok Cabe.

Hal ini merupakan kesepakatan sementara yang dihasilkan melalui pertemuan yang dilaksanakan pada Kamis (4/4/2019) lalu. Pertemuan tersebut juga menyinggung adanya rencana perubahan rute TransJakarta Tanah Abang-Lebak Bulus-Cirendeu-Pondok Cabe menjadi Tanah Abang-Lebak Bulus-Ciputat-Pondok Cabe, uang akan kembali dibahas pada pertemuan Senin besok.

Bambang menegaskan, kerjasama antara TransJakarta dan pengusaha angkot ini dibutuhkan sebagai bentuk kolaborasi dalam menghadirkan layanan angkutan umum massal yang terintegrasi.

Dia juga menyebutkan, kehadiran keduanya juga diperlukan sebagai layanan angkutan umum massal yang terintegrasi dengan Moda Raya Terpadu (MRT) melalui Stasiun MRT Lebak Bulus.

"Secara prinsip, melalui pengoperasian TransJakarta ini, integrasi layanan angkutan umum massal sudah terjadi. Adapun dampak dari pengoperasian ini akan kita kelola bersama-sama," pungkas Bambang.